↗ Red
"Sagisou…!"
"Hei, bertahanlah! Kau tidak mau mati di sini, kan?!"
Seandainya bukan dalam keadaan seperti ini, gadis itu mungkin akan tertawa. Fushimi Saruhiko memberikan ekspresi yang cukup jarang untuk diperlihatkannya---apakah itu sebuah kekhawatiran teruntuk dirinya? Entah mengapa, ia merasa senang.
"Yah … aku tidak---m-mau…."
Tersenyum seperti orang bodoh. Darah tidak berhenti merembes dari luka-luka itu. Begitupun setiap ia membuka suara, tubuh yang telah lunglai itu tak dapat banyak bergerak---hanya kemudian darah kembali keluar dari mulutnya.
Benar-benar hasil yang buruk atas pertarungan hidup dan mati---antara dirinya dan sosok misterius dari Klan Hijau itu. Sagisou tidak menyerah sampai akhir, mungkin itu yang justru membuat musuhnya memutuskan untuk melepaskannya---lagipula mungkin sosok itu berpikir betapa membosankannya bertarung dengan Sagisou daripada si pengkhianat yang sudah keluar masuk klannya.
"Aku ingin … hidup."
Terkekeh … dan kemudian menangis.
Dia benar-benar telah berjuang sampai akhir, bukan? Demi mengejar sebuah tujuan penting; masa depan bersama dua orang yang disayanginya.
"…mi-kun…."
"Aku ingin terus hidup … dengan Fushimi-kun, dengan Yata-kun…."
Pada titik ini, semua itu lebih terdengar seperti keinginan yang egois. Lihat saja, bagaimana pria di dekatnya tak memberikan tanggapan. Entah karena fokus mencari solusi terkait masalah mereka saat ini, ataukah disengaja dengan berpura-pura tak mendengarnya. Gadis itu tersenyum getir. Mungkin juga karena ia lebih terdengar seperti meracau tidak jelas sehingga bagi lawan bicaranya itu semua tidak penting.
"Apa kau marah, Fushimi-kun?"
"Itu karena kau terus mengejar masa lalu yang telah berakhir."
Ia teringat saat itu---pembicaraan antara keduanya beberapa waktu lalu.
'Maaf, Fushimi-kun.'
.
.
COLORUARY | Red
Dia mungkin telah membenci warna itu---warna merah itu---dengan teramat dalam.
Lebih lagi, ngilu pada setiap detiknya ia melihat merah merembes dari luka menganga gadis di hadapannya.
Fushimi Saruhiko × Konohanamiya Sagisou (OC)
K Series fanfiction by Cordisylum
.
.
Warna iris yang tenang itu menyapanya tepat saat langkah kaki menjarah perhatian orang-orang dalam satu ruangan. Ia tidak mempedulikan wajah khawatir Awashima Seri atau bahkan tatapan para rekannya yang baru saja berpapasan di sisi lain pintu---tidak, semua itu tidak penting. Untuk saat ini---ya, saat ini … netranya hanya dapat tertuju pada satu sosok di seberang sana; Konohanamiya Sagisou, berdiri di samping Awashima masih dalam balutan pakaiannya beristirahat.
"Ah? Fushimi-kun---"
Suara sepatu yang bertemu lantai dalam pijakan-pijakan berujung tubuh sang pria menerjangnya, memotong panggilan itu hingga lolos tanpa sepenggal lanjutannya. Menyiratkan bagaimana sang empunya dilanda oleh gelisah yang tak kunjung reda, sampai pada kedua tangan panjang merengkuh sosok---yang nyatanya masih dalam keadaan lemas---itu. Tindakan yang nyatanya menuai reaksi kedua perempuan di dekatnya; tak luput dalam keterkejutan, namun begitu kalut dalam suasana hingga kata terasa berat untuk kembali diucapkan.
"Ya ampun…," membawa salah satu lengannya untuk melingkar pada pinggang ramping Sagisou, sementara satu lainnya mengelus pelan pada helaian cokelat panjang yang tergerai bebas. Ia lanjutkan ucapannya setelah sejenak embuskan napas pelan, "kau ini benar-benar suka membuat orang lain khawatir, ya?"
Tubuh yang lebih pendek, melunak untuk membiarkan dirinya tenggelam dalam genggaman tangan yang lebih besar. Berdiam di sana, sembunyikan wajah di balik dada seorang Fushimi Saruhiko yang memeluknya erat, senyuman mengembang pertanda damai akan hangat dari kontak fisik yang terjadi. Membawa lengannya untuk melingkar balik membalas memeluk tubuh jangkung itu. Gadis itu membalas dalam kalimat lirih, "Hmm. Maafkan aku."
Tak ada kalimat yang kembali tersampaikan selain itu, namun keduanya cukup puas untuk tahu. Setidaknya … setidaknya, kali ini biarlah keduanya diam dalam ketenangan seperti ini. Sebentar saja.
Ah, itu benar.
Awashima---tak jauh di sana---masih terkungkungi oleh rasa kejutan atas apa yang baru saja terjadi di hadapannya. Keduanya masih tenggelam dalam dunia dimana hanya ada satu sama lain di mata mereka, omong-omong---lupa atas keberadaan sosok perempuan yang lebih tua. Ia memutuskan untuk menyingkir dalam diam, memberikan ruang untuk pasangan---kekasih? Awashima sedikit mencurigai---itu daripada mengganggu waktu mereka.
.
.
COLORUARY | Red
Tanggal dipublikasi: 16 Oktober 2021
Terakhir disunting: 16 Oktober 2021
» See next chapter?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top