↗ Brown

"Maaf saja tapi aku akan memberikannya lebih dulu."

Pada saat keduanya berjalan beriringan, ditemani salju bertumpukan di sisi jalan, langkah kaki Saruhiko berhenti kemudian. Sebelah tangannya yang bebas---kala ia malu-malu menggandeng sebelah tangan Sagisou di sampingnya---berakhir merogoh sesuatu dalam kantung jaketnya.

Ia menyodorkan sebuah bungkusan persegi panjang dengan pita biru tua kepada sang gadis---kemudian, gestur itu sedikit membuat Sagisou di seberang sana sedikit berjengkit.

"E-eh…?"

Gadis itu mengingat-ingat lagi. Sekarang benar tanggal empat belas pada bulan Februari. Di samping gadis itu tengah menyiapkan sesuatu untuk diberikan pada Saruhiko petang ini, semua rencananya cukup bagus hingga tinggal menunggu jarum jam beraksi kembali. Tapi di sebelahnya kini, pemuda itu justru mengulurkan sesuatu---sebuah cokelat, ia bisa yakini itu.

Sagisou tersenyum---sedikit kikuk. Kaku pada wajahnya kala ia berandai-andai jika Saruhiko akan menolak cokelatnya bahkan sebelum ia mampu memberikannya langsung.

"Ini … apa, Fushimi-kun?"

"Cokelat. Kau seharusnya sudah tahu, bukan? Kau juga menyiapkannya."

Oh dan lihatlah pada tatapan 'dingin' seolah tak peduli itu---Saruhiko bahkan kini membuang mukanya sembari kembali membuka mulutnya, "Karena aku tidak akan cukup sabar menunggu bulan depan untuk sekadar berterima kasih atas cokelat darimu."

'…ah, begitu.'

Tapi tunggu, bukankah itu artinya ia telah menyadarinya---akan harapan Sagisou untuk menyerahkan cokelat yang tersimpan rapi di mejanya saat ini?

"Ka-kamu tidak perlu repot-repot…," meskipun begitu, tangan beranjak untuk menerima hadiah yang diberikan kepadanya. Kala netra berusaha untuk menangkap milik sang pemuda, ia perhatikan bahwa ekspresi Saruhiko sedang menyatakan bagaimana ia tidak merasa senang dengan tanggapan kata darinya.

"Um, maksudku … kalaupun kamu merasa tidak enak…."

"…mu."

"Hm?" Alih-alih meneruskan kalimatnya yang terpotong dengan sedikit janggal, ia membiarkannya terhempas hilang begitu saja. Saat itu, fokusnya justru beralih pada jawaban lirih Saruhiko yang ditakutkannya tak sampai pada telinga. "Maaf, tadi Fushimi-kun bilang apa?"

"Tsk," decakan kesal diberikan. Rona merah secara samar memoles diri pada wajah sang pemuda---mengabaikan Sagisou dalam eskpresi tertegun ketika melihatnya. "Apa aku benar-benar harus mengulanginya?"

"Hee…?" Sang gadis sedikit memiringkan kepalanya.

.

.

COLORUARY | Brown
Tahun baru yang kemudian kembali datang, diisi dengan harapan baru oleh hati yang juga baru.
Pada tanggal empat belas bulan kedua, keduanya berbagi kehangatan lewat warna cokelat yang akhirnya ditukarkan.

Fushimi Saruhiko x Konohanamiya Sagisou (OC)
K Series Fanfiction by Cordisylum

.

.

"Itu karena aku menyukaimu. Jadi aku harus memberikannya."

Bersama dengan suara berisik di sekitarnya mulai padam---setidaknya, dalam pemikirannya---gadis itu membeku di tempat. Helaian berwarna cokelat panjang terikat tinggi ditemani hiasan pita biru, bergerak sebentar mengikuti arah angin semilir diantaranya---sementara kepalanya pelan-pelan beralih menatap lurus lawan bicaranya, bibir kelu untuk sekadar ucapkan sebuah penyangkalan atas rasa tidak percaya. Dan suasana diantara keduanya tampak hampir begitu indah menyerupai adegan shoujo manga yang ditunggu-tunggu pembaca.

Hampir, karena….

"EEEEEEH?!"

---Sagisou berteriak cepat pada detik selanjutnya. Tatapan orang-orang di sekitar mereka menghujam pada satu titik---kebanyakan diliputi oleh hawa penasaran. Lucunya, Fushimi Saruhiko di hadapan Sagisou ikut terkejut atas reaksi yang ia terima.

"Oi…."

"Ah! Maaf, maksudku---," seolah tidak sanggup untuk melanjutkan kalimat terpotong itu, sang gadis menutup mulutnya sendiri kemudian. Hening kembali menyelimuti. Sagisou di hadapannya, menggenggam cokelat dalam kedua tangannya teramat dekat dengan dadanya---ia bisa merasakan jantungnya sendiri berdegup kencang saat ini, dan ia berharap sosok itu tak akan mendengarnya pula.

Namun daripada itu, Saruhiko mengerjap pelan dalam keheningannya sendiri. Sembari disertai wajah cemberut yang belum terkikis sejak tadi, pikirannya menimang-nimang atas yang sebaiknya ia lakukan kini. Mungkin dalam hatinya, juga sedang sibuk menanyakan pada diri, 'kenapa pula aku mengungkapkan kalimat itu tadi?' disertai penyesalan tak kunjung henti.

Akibat hening yang tak kunjung disertai penjelasan itu, orang-orang di sekitar mereka kembali pada aktifitasnya. Separuh mungkin berlagak tak ingin peduli, separuhnya lagi memendam penasaran namun memilih untuk pergi. Beruntung saja tidak ada seorangpun diantaranya adalah salah satu kenalan mereka sendiri. Keduanya bisa-bisa akan kalang kabut menjelaskan situasi yang tengah terjadi---karena pasti akan berujung pertanyaan tanpa henti.

"A-apa aku bermimpi…? Fushimi-kun … apa Fushimi-kun baru saja---," sekali lagi, tidak bisa melanjutkan kalimatnya untuk sebatas mengakui pernyataan sang pria. Sebelah lengan beralih menepuk-nepuk pelan  kedua pipi sendiri---berakhir mencubitnya kemudian. Gestur itu kemudian dihentikan oleh Saruhiko; menggenggam kedua tangan yang lebih mungil darinya itu dan menarik menjauhi pipi. Ia menyadari sekilas warna merah menyertai di seberang sana---apakah bekas 'siksaan' Sagisou pada pipinya sendiri? Ataukah…?

"Memang semengejutkan itu? Kukira kau selama ini sudah tahu."

Kembali hening sejenak, sebelum kemudian senyuman lebar terulas pada wajahnya---Sagisou tertawa kecil sementara rona merah semakin mewarnai kedua pipinya.

"Yah, sebenarnya … aku tidak pernah berpikir bahwa perasaanku akan terbalas."

Dia berkata tentang 'perasaan yang terbalas'. Dan pemuda di seberang sana melebarkan pandangannya---ia tahu Sagisou adalah sosok yang ramah pada semua orang, apalagi gadis itu cukup tidak peka pada perasaannya selama ini. Pernyataan balik itu mungkin sedikit di luar dugaannya.

"Heh," dengkusan kecil seolah dirinya menahan tawa. "Sepertinya kita benar-benar cukup bodoh karena saling diam terkait itu."

Tapi … setidaknya cokelat yang mereka bagi, bisa sedikit menghangatkan hati di musim dingin ini, bukan?

.

.

COLORUARY | Brown
Tanggal dipublikasi: 20 Oktober 2021
Terakhir disunting: 20 Oktober 2021

» End of story! Thanks for read!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top