Jue Violet Grace x Khun Aguero Agnis
*
*
Ok cerita ini terinspirasi dari lagu diatas! Apalagi karena gak bisa merayakan tahun baru seperti biasa akibat Covid. Malah jadi buat cerita one shoot aja deh, anggap aja ini perayaanku untuk...
🎉🎉 HAPPY NEW YEAR 2021 🎉🎉
________________________
Kenyataan apa yang ingin aku buktikan? Kebenaran apa yang ingin aku sangkal? Semua terlihat seperti sebuah kaca. Mengapa aku harus berharap terhadap cintanya saat aku mengerti bahwa hubungan ini hanya karena kesepakatan bisnis. Bukanya aku yang sudah memutuskan untuk mencintainya dalam diam. Hanya meminta berada di sampingnya harusnya sudah cukup bagiku, tapi hatiku sudah lelah saat melihat dia bersama orang lain. 'Orang lain' yang bukan aku! Mereka bercanda tawa seakan-akan dunia hanya milik mereka berdua. Bukanya ini sangat lucu saat aku hanya bisa pergi dan mengurung diri dalam kamar karena tak sanggup melihat kedekatan itu. Hanya kamar ini yang menjadi duniaku yang sebenarnya, karena saat aku keluar hanya akan ada diriku yang selalu bersikap dingin dan tidak peduli akan segala hal kecuali diriku sendiri.
"Hanya 3 tahun kau perlu bertahan dengan semua ini Aguero!" Ucapku menguatkan diriku sendiri.
"Mungkin jika dia bersikap jahat atau menghindari diriku akan lebih baik dari pada dia harus bersikap baik padaku dan kembali membuat aku berharap hanya untuk kembali kecewa akan semua harapan itu"
Tuk...Tuk.. (Suara ketukan pintu)
"Tuan Khun" Ucap suara di luar
Tanpa perlu bertanya, aku sudah tahu dari suara. Siapa yang memanggil diriku. Iya dia adalah Jue Violet Grace, tunanganku. Aku hanya melihat ke arah pintu bersiap untuk membuka pintu itu! kemudian hidup dalam kepura-puraan lagi.
Cklek (Pintu dibuka)
"Tn. Khun memang selalu indah walau dengan pakaian simpel seperti itu" Ucap Violet biasa
Tahukah Violet bahwa sikapnya ini hanya akan membuat si biru semakin sakit hatinya walau tertutupi oleh wajah dinginya. Bersyukurlah atas gen keluarga Khun yang sangat pandai mengantur ekspresi wajah walau sebenarnya hatinya sangat ingin menagis, berteriak, dan lari dari semua kenyataan ini.
"Terima kasih atas pujiannya" Ucap Aguero biasa
"Baiklah sepertinya kita akan terlambat datang ke acara makan malam jika tidak cepat" Ucap Violet biasa menggengam tangan Aguero tanpa peringatan. Aguero yang mendapat perilaku seperti itu hanya bisa terkejut walau tidak terlihat dari wajahnya tapi jika diperhatikan lebih teliti akan terlihat sebuah seyum tipis di bibir yang hanya mengeluarkan kata-kata pedas dan meyindir itu.
*
*
*
Ruang Pesta
Walau terlambat beberapa menit, pasangan Violet dan Aguero ini tetap menjadi pusat perhatian dia acara itu. Mereka masuk dengan elegan menuju tuan rumah pesta itu, Wangan Zahart yang merupakan putra bungsu Zahaart sang pemilik usaha nomor satu saat ini. Posisi kedua ditempati oleh keluarga Khun dan ketiga oleh keluarga Grace. Karena itu saat kabar bahwa anak keluarga Khun dan Grace akan bertunangan menjadi trending topik selama 1 bulan penuh, apalagi saat gosip bahwa Wangan meyukai Aguero menjadi banyak berita dan gosip bertebaran membicarakannya karena ke tiga keluarga ini tidak melakukan apa pun untuk membuat media diam atau pun mengkonfirmasi berita tersebut.
"Selamat atas ulang tahun mu Wangan" Ucap Aguero. Aguero dan Wangan adalah teman 1 sekolah, karena itu dia memanggilnya dengan nama depan bukan nama belakangnya.
"Kau datang Aguero! Ku pikir kau akan melewatinya lagi dan lebih memilih berkencan dengan tumpukan kertas - kertas putih itu lagi" Ucap Wangan senang
"Bagaimana aku tidak datang pada pesta yang ulang tahun ini! Bukanya sangat disayangkan jika tidak datang untuk membangun relasi" Ucap Aguero dengan smirk andalanya
"Berhentilah berharap Wangan! seperti kau tidak tahu Khun saja" Ucap seorang tiba-tiba ikut dalam pembicaraan
"Shibitsu" Ucap Aguero datar menatap Shibitsu
"Berhentilah menatapku seperti itu!" Ucap Shibitsu kesal
"Maaf Aguero! Shibitsu! aku harus meyambut tamu lain atau kak Adori akan marah, dan kau tahu bahwa membuat kak Adori marah adalah kesalahan yang akan aku sesali" Ucapnya pergi meninggalkan Aguero dan Shibitsu. Setelah kepergian Wangan, Aguero dan Shibitsu berjalan menuju tempat duduk di pojok ruang pesta.
"Kau sendirian! Bukanya kau bersama Violet tadi?" tanya Shibitsu
"Dia berada di balkon! bersama dengan Androsi" Ucap Aguero datar walau hatinya sakit mengucapkannya
Shibitsu mengetahui perasaan temannya ini "Khun bukanya sudah cukup kau diam! lebih baik mengungkapkannya dari pada hanya diam dan melihat" Ucap Shibitsu memberikan saran
"Aku tidak ingin Violet menjauh dan hubungan kami menjadi cagung jika aku melakukanya! Apalagi aku tidak ingin perasaanku ini membuat Violet terbebani. Aku yang memilih untuk diam dan tersakiti jadi biarkan aku melihatnya dari dekat hanya dalam 3 tahun kemudian pergi dari hidupnya seperti tidak pernah terjadi apa pun" Ucap Aguero
Shibitsu hanya bisa menghela nafas panjang mendengar keputusan Aguero, Apa keberadaan Violet begitu berharga bagi Khun sampai dia rela hidup dalam kepura-puraan dan menagis dalam diam. "Apa mencintai bisa begitu meyakitkan?" gumam Shibitsu.
Aguero hanya diam walau mendengar ucapan Shibitsu walau kecil, membuat dia mengingat kembali kenangan yang membuat Violet menjadi sosok yang sangat berarti bagi seorang Khun Aguero Agnes.
Flasback On
Hari itu aku kehilangan sosok yang sangat berharga bagiku. Di tengah-tengah guyuran hujan yang turun aku berdiri seperti patung di depan sebuah makam dengan pakaian hitam. Makam itu adalah makam ibu Aguero, sosok yang sangat berharga baginya.
Keluargaku meyalahkan diriku akibat meninggalnya ibuku karena mengorbankan jantungnya untuk kesembuhanku. Padahal aku sudah meyerah untuk hidup, tapi ibu malah memilih mengorbankan dirinya untukku. Hanya sebuah surat yang dia tinggalkan untukku. Surat yang mungkin akan membuat duniaku hilang, di mana dia meyuruh diriku melihat dunia. Menemukan seseorang yang aku cinta. Sebuah keinginnan tulus seorang ibu untuk putranya yang tidak pernah keluar dari sebuah ruangan putih serta satu jendela yang memperlihatkan dunia luar.
Aku ingin mati karena demi melihat dunia luar aku harus mengorbankan duniaku sendiri. Semua keluargaku meninggalkan diriku yang mematung di depan kuburan itu sampai seorang anak datang menemani aku. Dia hanya diam dengan wajah datar memegang payung agar aku dan dirinya tidak kebasahaan. Anak yang seumuran itu hanya diam, begitu juga denganku yang hanya diam. Hanya satu kata yang dia keluarkan, mampu meruntuhkan pertahan diriku.
"Menanggislah Aguero, dengan begitu kesedihan itu akan berkurang karena tante Agnis pasti akan bahagia saat kau melepaskan dirinya dan mencoba melihat dunia ini. Bukanya tante Agnis akan berpikir begitu" Ucap anak itu sedih
Aku yang berdiri dengan tegak hanya bisa tersyukur sambil menanggis tanpa henti di depan makam ibuku. Aku berkata bahwa aku sudah cukup asalkan ibu ada disamping ku. Aku terus menanggis tapi anak itu masih diam tak bergerak dari tempatnya terus menemani diriku. Aku terus menanggis hingga pingsan. Setelah sadar, anak itu masih ada disampingku seakan-akan memberikan aku kekuataan untuk bertahan.
Aku yang merasa sangat kehilangan menolak makan, hingga harus dirawat dirumah sakit. Akan tetapi anak itu mengunjungi aku setiap hari sambil menceritakan pengalamanya di sekolah sementara aku, hanya akan melihat ke luar dengan pandangan kosong. Seminggu lebih dia terus mengunjungi diriku, hingga aku terbiasa dengan kehadirannya. Tapi hari ke sepuluh tepat pergantian tahun dia datang dengan wajah sedih.
"Aguero! Maaf karena aku akan memberikanmu kenangan buruk tapi aku harus pergi untuk sekolah ke luar negeri. Tapi pasti aku akan kembali untuk melihat kau terseyum lagi seperti dulu. Jadi aku ingin kau meyimpan kalung dengan bandul gembok ini dan aku akan memegang kalung dengan bandul kunci ini. Di gembok itu ada surat yang ingin aku sampaikan untukmu saat kita bertemu lagi" Ucap anak itu sedih
Aku merasa kembali sendiri, kata pertama yang keluar, karena setelah kematian ibuku membuat aku berhenti berbicara "Siapa namamu?" tanyaku
Dapat ku lihat wajah bahagia darinya saat aku berbicara "Aguero! Akhirnya kau bicara lagi." Tidak percaya "Aku Jue Violet Grace tapi kau bisa memanggil aku Baam. Aku janji untuk datang padamu Aguero, jadi jangan pernah berfikir kau sendirian" Ucap Violet terseyum tulus
Tak tahukah bahwa kata-kata itu membuat aku bertahan untuk hidup sampai sekarang, bahwa dia akan kembali dan menepati janjinya untuk tidak membiarkan aku sendirian lagi. Akan tetapi seperti biasa Tuhan begitu membenciku karena dia kembali bukan sebagai obat tapi racun dalam hidupku. Bisa kalian bayangkan bagaimana pentingnya sosok Violet yang hadir saat diriku begitu hancur, dia datang dan memberikan aku alasan lain untuk hidup. Kemudian kembali dengan melupakan semuanya.
Flasback End
Shibitsu telah pergi saat Aguero melamun karena panggilan Anaak. Sementara Aguero yang sudah mendapatkan kembali kesadaranya hanya bisa diam menunggu seperti sebelumnya. Menantikan kedatangan Violet yang pasti hanya akan menambah luka pada hatinya.
"Baam! mau berapa lama lagi kau membuat aku menunggu janji yang kau berikan? Aku ingin membuang kalung ini, tapi saat mengingat seyum yang kau berikan padaku hari itu cukup membuat pikiran rasionalku kalah dengan perasaanku" Ucap batin Aguero
Dari tempat duduk ku ini aku bisa melihat Androsi memberikan ciuman singkat kepada Violet sebagai tanda perpisahan mereka. Androsi berjalan menuju kumpulan artis dan Violet menuju tempat duduk ku. Hanya wajah dingin seperti biasa yang aku gunakan saat Violet menghampiri diriku seakan-akan tidak ada yang terjadi.
"Bisa kita pergi sekarang? aku sudah cukup bosan berada disini" Ucap Aguero dengan nada malas yang dibalas anggukan kepala oleh Violet. Kemudian mereka pergi dari pesta.
*
*
*
2 hari setelah pesta itu, aku kedatangan tamu yang sangat tidak ku harapkan datang. Hatz adalah temanku yang biasanya bicara tanpa difilter. Saat itu aku kelas 3 SMA, dia menembak diriku tapi aku menolaknya karena aku masih menunggu kedatangan Violet. Hatz adalah teman yang baik, dia juga menerima penolakan ku dengan baik, kemudian pergi ke luar negeri untuk mengurus bisnis keluarganya di Inggris dan sekarang kembali, dan langsung menuju apatement ku. Seperti yang aku duga dia marah saat mendengar apa yang terjadi pada ku, karena selain Shibitsu. Hatz dan Rak mengetahui apa yang aku alami.
Lihat! seperti yang aku duga dia langsung bertanya pada pokok permasalah tanpa basa basi. "Jadi kenapa kau hanya diam sampai sekarang? Apa perlu aku menggantikan mu menghajar si Violet itu?" Ucapnya
"Tidak! Biarkan dia memilih jalan hidupnya sendiri. Ini bukan salahnya jika aku mencintainya dan menunggu dirinya. Itu pilihanku jadi ini semua salahku bukan salahnya" Ucapku
Hatz mendengus kasar mendengar jawaban Aguero "Di mana otak pintarmu itu Aguero! Menunggu dia selama 15 tahun hanya untuk ini?"
Aguero mengerti kekesalan teman-temanya. Shibitsu meyerah menasehatiku. Bahkan Rak pernah memarahi ku dan hampir menamparku jika tidak ditahan Shibitsu tapi dia yang sudah aku tunggu membuat aku takut kehilangan orang yang berarti untuk kedua kalinya. Aku tidak masalah menjadi orang yang tersakiti asalkan aku tidak merasakan lagi perasaan dihari itu, tanpa sadar air mata ini keluar dengan sendirinya. Hatz terlihat terkejut dengan yang dia lihat.
Dia langsung mendekati aku dan memelukku "Aku mohon berhentilah meyakiti dirimu sendiri Aguero!" Ucapnya menenangkan Aguero. Aguero yang merasa nyaman dipelukan Hatz mengeluarkan semuan kesedihannya.
Ini kedua kalinya Aguero menanggis histeris, sama ketika dia kehilangan ibunya. Aguero menanggis dalam pelukan Hatz seperti tanggisan yang dia simpan selama ini, dia keluarkan semuanya. Untuk kedua kalinya Aguero membuat dirinya bergantung pada orang lain. hampir setengah jam Aguero terus menanggis. Setelah cukup tenang Aguero mulai tertidur. Hatz sadar bahwa Aguero lelah, kemudian membawanya menuju kamar Aguero dan ikut terlelap akibat perjalan jauh dan dari bandara langsung menuju tempat Aguero.
Aguero membuka matanya yang bengkak akibat menanggis menemukan dirinya terbaring ditempat tidurnya dengan Hatz tertidur di samping kasurnya tanpa melepaskan gengaman tanganya. Hari sudah cukup malam, Sedangkan Hatz yang sensitif membuat dirinya terbangun akibat gerakan Aguero.
"Kau sudah lebih baik?" Tanya Hatz pada Aguero yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Aguero.
"Aku akan memasak makan malam! sebagai ganti rugi" Ucapku pergi berjalan menuju dapur
*
Makanan sudah tersedia di atas meja makan. Hatz memakanya seperti biasa. Sampai terdengar suara bel dari luar. Aguero berjalan menju pintu untuk membukanya, tapi sungguh Aguero tidak berharap bahwa dia akan melihat ini. Violet akan menatapnya penuh benci dan kemarahan dimatanya. Melihat itu hanya bisa membuat Aguero terdiam sampai perkataan Violet selanjutnya cukup membuat semua pertahan diri Aguero runtuh.
"Khun! Apa yang kau katakan pada Androsi? Apa kau begitu liciknya sampai melakukan itu pada Androsi hanya agar aku menikah denganmu dan keluarga Khun dan Grace bisa saling berkerja sama. Apa kau tidak memiliki harga diri? Hanya demi kekuasaan kau membuang segalanya termasuk harga dirimu!" Ucap Baam dingin.
Plak...
Hatz menampar Baam saat mendengar dia mengaggap Aguero seperti seorang yang murahan. "Selama ini aku diam hanya karena Aguero! Tapi tidak lagi" Ucap Hatz marah.
Perkataan itu sukses membuat Aguero menunduk dengan air mata yang sudah mengalir dari manik blueneet itu. Dia pikir, dia akan bisa bertahan menerima semuanya. Akan tetapi tatapan mata Violet dan perkataan Violet membuat Aguero meyerah menunggu. Aguero menahan tangan Hatz yang ingin lanjut memukul Violet. Aguero memandang manik emas itu dengan manik biru yang sudah basah akibat air matanya.
"Baam! Aku meyerah untuk menunggu janji mu. Hari itu terima kasih karena sudah ada disampingku, Aku mencintaimu!" Ucapku dengan air mata yang tanpa henti keluar. Aku terseyum tulus tanpa sadar memanggil Violet dengan nama masa kecilnya kemudian pergi menuju garasi mobilnya untuk pergi menjauh dari Violet. Bahkan terikan Hatz tidak aku dengar.
Violet merasa sesuatu yang aneh saat melihat air mata itu. Ada rasa bersalah yang sangat besar saat melihat manik biru itu basah karena air mata kesedihan, apalagi itu karena dirinya. Violet hanya diam terpaku mendengar ucapan Aguero sampai terdengar suara mobil yang keluar dari garasi. Entah karena apa, kaki Violet berlari menuju mobil miliknya untuk mengejar Aguero. Seakan-akan ada seseorang dalam diri Violet yang meyuruhnya mengejar Aguero atau semuanya akan terlambat.
Terjadi saling kejar-kejaran di jalan raya. Aguero terus mengemudi dengan air mata yang masih keluar, dalam kecepatan yang tinggi begitu juga Violet yang mengejarnya.
Aguero hanya ingin pergi dari semuanya. Pergi dari Violet yang sudah sangat meyakiti hatinya. Aku ingin menghilangkan Keberadaanya yang bahkan mampu mengerakan dunia ku ini. Apa mencintai bisa begitu meyakitkan? Tapi aku tidak meyesal pernah merasakan perasaan ini.
Dalam kesedihan itu, Aguero tanpa sadar melewati lampu lalu lintas. Seperti takdir meminta, bahkan alam menggambarkan perasaanya dengan menurunkan hujan yang begitu lebat. Dapat aku lihat rintikan air yang turun dari langit membasahi jalanan. Air hujan ini membuat aku kesulitan melihat jalan, apalagi dalam kecepatan tinggi. Walau begitu aku tidak ada niat untuk menguranggi kecepatan.
Semua terjadi begitu cepat, aku membanting stir mobilku dari seorang pejalan kaki yang sedang meyebrang jalan. Aku pikir aku akan mati saat aku melihat truk melaju dengan kecepatan tinggi menuju mobil yang aku kendarai. Truk itu menabrak mobilku hingga membuatnya berguling dan terbalik di tengah jalan. Mungkin ini saatnya aku mati saat aku mencium bau bensin yang bocor, tapi suara yang sangat aku kenal memanggil namaku. Akan tetapi, benturan di kepala dan pendarahan di tangan dan kaki ku membuat aku mulai kehilangan kesadaran.
*
*
*
Baam POV
Netra emas ini mulai terbuka. Hanya warna putih yang terlihat di sekelilinginya. Aku mencoba duduk tapi kepala ku tiba-tiba sakit, sebuah ingatan muncul hingga kejadian itu. Aku melihat Ibuku Arlen terbangun dan terlihat terkejut saat melihatku mencoba bangun dari ranjang rumah sakit. Dia langsung menghampiri ku dan tentu saja marah karena aku baru sadar tapi malah memaksakan diri untuk bangun.
"Apa yang kau lakukan Baam!" Ucapnya marah.
Tidak, dia ingin melihat Aguero! Bagaimana keadaanya. Bagaimana aku bisa melupakan alasan aku hidup? Bagaimana aku bisa berkata begitu mengenai Aguero? Aku sudah sangat meyakitinya selama ini.
"Ibu! Biarkan aku melihat Aguero. Jika terjadi sesuatu padanya aku pasti akan sangat meyesal" Ucapku dengan air mata yang sudah mengalir membasahi pipiku.
Terlihat wajah tidak percaya dari Arlen "Baam! Apa kau sudah mengingat semuanya?" ucapnya
"Aku mengingatnya Bu! Jadi biarkan aku bertemu Aguero" ucapku frustasi, kemudian Arlen meminta kursi roda untuk ku.
Aku dapat melihat Tn. Shibitsu berdiri dengan khwatir di depan pintu operasi sementara laki-laki di apartement itu duduk dalam diam akibat syok. Aku mendekat hingga atensi kedua orang tersebut menuju padaku. Terlihat rasa marah dari kedua manik itu sampai laki-laki yang dipanggil Hatz oleh shibitsu berdiri ingin menghajarku tapi dihentikan oleh Shibitsu.
"Ada apa anda ke sini tuang Grace?" ucap Hatz dingin
"Bagaimana keadaan Aguero?" tanyaku
"Aguero!?" ucap mereka berbarengan
"Dia masih melakukan operasi" ucap Shibitsu datar
"Bukanya ini semua karena kau! Harusnya kau senang karena akhirnya Aguero pergi dari hidup mu dan kau bisa bersama dengan si model itu" Ucap Hatz dingin
Perkataan itu sungguh sangat menusuk pada hatiku. Aku mengginkan Aguero pergi? Aku meyakitinya padahal aku ingin membuatnya bahagia. Aku hanya bisa diam karena yang dia katakan benar! Ini semua karena aku Aguero bisa mengalami kecelakaan dan mungkin aku sudah sangat meyakiti Aguero.
Flasback
Aku hanya bisa mengikuti Aguero yang melaju dalam kecepatan tinggi. Aku sungguh terkejut saat Aguero tiba-tiba membanting stir mobilnya menuju sebuah truk dengan kecepatan tinggi. Untuk sesaat aku berpikir bahwa Aguero ingin bunuh diri, tapi saat aku melihat seorang pejalan kaki yang syok membuat aku faham dengan yang terjadi.
Mobil Aguero mengalami kecelakaan. Aku masih syok saat melihat kecelakaan besar itu. Aku turun dan langsung menuju mobil Aguero. Memanggil Aguero, tapi Aguero tidak menjawab karena kesadaranya hilang. Aku mencoba mengeluarkan Aguero dari dalam mobil. Semua brgitu cepat, terjadi. Begitu aku mengeluarkan Aguero mobil itu meledak. Aku yang belum terlalu jauh dari mobil terlempar hingga kepalaku terbentur jalanan akibat ledakan itu, kemudian kehilangan kesadaran.
Flasback End
Aku hanya bisa kembali diam menunggu di depan ruang operasi. Sampai suara Hatz kembali membuka suara.
"Untuk apa kau disini? Pergilah!" ucapnya marah
"Aku ingin menunggu Aguero! Aku ingin minta maaf" ucapku sendu
Baam POV End
Hatz terlihat sangat ingin memukul Violet tapi dia tahan.
"Minta maaf? Setelah semua ini!" ucap Hatz kesal
"Aku tidak masalah jika Aguero tidak memaafkan aku! Aku akan menunggu dia sampai kapan pun karena aku mencintainya" Ucapku tulus melihat ke arah Hatz
"Cinta kau bilang! Setelah kau meyakitinya begitu dalam. Apa kau tahu betapa sakitnya melihat kau bersama orang lain padahal dia selalu menunggu janji yang kau berikan! Dan dengan mudahnya kau ingin minta maaf dan mencintainya" Akhirnya Hatz kehilangan kesabaran dan memukul Violet
Arlen yang awalnya diam akhirnya angkat bicara.
"Siapa kau berani meyalahkan putra ku! Apa kalian tahu alasan dia melupakan Aguero, itu karena saat dia kelas 2 smp dia mengalami kecelakaan dan amnesia. Dokter meyarankan untuk tidak memaksa Baam mengingat masa lalunya atau bisa terjadi komplikasi. Aku yang menjadi saksi sebelum Baam kehilangan ingatannya. Dia berusaha agar bisa menjadi sosok yang dapat melindungi Aguero, Dia berusaha untuk terus belajar bahkan saat semua orang libur sekolah. Dia lebih memilih belajar bisnis agar dia bisa kembali secepatnya kepada Aguero....tapi saat dia ingin menemui Aguero, dia malah kecelakaan dan melupakan semuanya termasuk alasan dia berusaha selama ini! Dia tidak pernah terseyum seperti dulu lagi dan sekarang dia sudah bisa mengingat semuanya" ucap Arlen dengan tangisan sementara Shibitsu dan Hatz cukup terkejut menerima informasi baru ini.
Akibat ucapan Arlen, sesuana kembali tenang sampai dokter keluar dari ruang operasi.
"Bagaimana keadaan Aguero?" tanya Baam langsung
"Apa anda keluarga korban?" tanya dokter
"Aku tunanganya" ucap Baam
"Aguero mengalami koma akibat benturan dikepalanya! Kami tidak bisa memastikan kapan dia akan sadar" ucap sang dokter.
Sebuah kenyataan yang membuat semua orang di sana syok. Apalagi Baam semakin meyalahkan dirinya "Mungkin ini karma! Karena selama ini aku sudah membuat Aguero menunggu dan bahkan meyakitinya" Ucap batinya.
*
*
*
3 Tahun kemudian...
"Apakah hari ini aku ada janji lain Nobic?" tanya Violet sambil berjalan keluar kantor dengan kertas-kertas putih ditanganya.
"Setelah ini anda ada rapat dan Sesuai permintaan anda untuk mengosongkan jadwal anda selama 1 hari besok" Jawab Nobic dari samping Violet
"Baguslah! Karena aku ingin bersama dia hari itu" Ucap Violet senang sambil meyerahkan semua dokument ditanganya pada Nobic.
Violet kembali berjalan ke luar kantor miliknya menuju pintu keluar perusahan. Di setiap langkah yang dia lewati, terdengar suara kagum para wanita dan juga gosip tentang dirinya.
"Hei lihat! Tuan Grace semakin tampan saja setiap hari"
"Kau benar, coba kau lihat kesempurnaan itu. Sepertinya aku akan mati hanya karena melihatnya"
"Tapi apa tuan Grace memiliki kekasih?"
"Ah..kau pasti karyawan baru! Karena itu kau tidak tahu bahwa tuan Grace sudah memiliki tunangan"
"Tunangan? Aku tidak pernah melihat dia bersama tunanganya?"
"Kau tidak tahu! Tunangan tuang Grace berasal dari keluarga Khun. Dia mengalami kecelakaan 3 tahun lalu dan mengalami koma. Sampai sekarang masih belum sadar"
"Dia bahkan, masih menunggu sampai sekarang agar tunanganya sadar! Bukanya tunangan tuan Grace sangat beruntung mendapatkan seseorang seperti tuan Grace"
"Seseorang yang bersedia menunggu tunanganya sadar dari koma. Apalagi dicintai oleh seorang seperti tuan Grace yang sempurna itu, pasti sebuah keberuntungan"
"Tuan Grace memang suami idaman"
*
*
Rumah Sakit
Violet duduk disamping ranjang kekasihnya yang sampai sekarang masih menutup matanya. Dia hanya bisa terseyum sendu melihat tunangannya terbaring dengan nyaman.
"Aguero! Kapan kau akan membuka matamu lagi? Aku merindukan suaramu! Pandangan matamu!" ucap Violet lirih sambil menggengam tangan Aguero
"Apa kau marah padaku? Karena itu kau tidak mau membuka matamu? Jika kau ingin marah dan bahkan meminta diriku memberikan segalanya akan lebih baik dari pada kehilangan mu Aguero"
"Kau adalah sebagian dariku Aguero! Keberadaan mu sangat berarti bahkan lebih dari diri ku sendiri"
"Sudah 3 kali aku merayakan ulang tahun mu tanpa dirimu! Tapi... Aku yakin bahwa kau akan sadar. Aku tidak akan pernah meyerah jika untuk mu Aguero! Bahkan jika semua orang memintanya, aku akan tetap menunggu mu" Ucap Violet mengelus wajah putih Aguero
"Lihatlah Aguero! Hari ini terjadi hujan meteor. Sama dengan pertama kali aku jatuh cinta padamu" ucap Violet melihat pemandangan diluar
Flasback On
Aku berjalan di lorong rumah sakit. Lorong itu terlihat sangat meyeramkan karena hari sudah malam, apalagi itu lorong yang sangat sunyi. Aku tersesat, mencoba memanggil ayah dan ibu dengan suara kecil. Berharap ada seseorang yang menemukan aku yang sedang menagis dalam diam karena takut. Aku pikir aku akan sendirian dan itu sangat menakutkan sampai aku mendengar suara nyanyian yang begitu merdu. Kaki ku berjalan menuju sumber suara itu. Aku berhenti takut ketika mendengar suara yang begitu menenangkan.
Suara itu datang dari salah satu kamar VIV pasien, aku membuka sedikit pintu itu untuk melihat apa yang terjadi di dalam. Seorang anak dengan kulit seputih salju duduk melihat ke luar. Dia meyanyi dengan pemandangan luar yang sedang hujan menteor beserta surai biru yang begitu indah terlihat terbang mengikuti arah hembusan angin membuat anak itu seperti sebuah lukisan yang sangat menakjubkan. Untuk pertama kalinya aku bertemu seorang malaikat.
Hati ku berdetak kencang untuk pertama kali. Aku seakan-akan tidak bisa bernafas dan mataku hanya bisa melihat si surai biru itu. Saat itulah aku yakin bahwa aku sudah jatuh cinta untuk pertama kalinya dengan sosok malaikat itu. Seyum yang dia buat setelah meyanyikan lagunya, serta wajah senangnya membuat aku tidak bisa melihat hal lain selain dirinya.
Flasback End
"Apa kau tahu jika setelah itu aku terus memperhatikan mu dari jauh. Melihat kau terseyum, bahkan aku hampir duduk setiap hari dibangku taman rumah sakit hanya untuk melihat kau dari jendela rumah sakit" Ucap Violet dengan tertawa kecil
"Tapi...melihat kau berhenti terseyum dan berbicara setelah kematian ibu mu sungguh membuat aku bigung dan sedih, apalagi aku harus pergi ke luar negeri jika tidak keluarga Khun akan membuat kau bertunangan dengan keluarga Zahart. Sampai aku hampir mengancam mau bunuh diri jika kau tidak jadi milik ku. Akhirnya kedua orang tua ku setuju menjodohkan kau dengan ku, dengan syarat aku harus belajar ke luar negeri dari usia dini"
"Aku bersumpah hari itu untuk membuat kau bahagia, aku rela membuang semua kebahagian masa kecil ku asalkan kau bisa bahagia bersama ku" Ucap Violet terseyum tulus
*
Kantor
Baam melakukan rapat seperti biasa dengan wajah serius. Para direktur cabang memaparkan kondisi perusahan dan tidak sering terjadi perdebatan diantaranya. Violet hanya melihat datar seperti biasa. Dia membaca dokument di mejanya dengan serius sementara telinganya fokus mendengarkan diskusi mereka. Semua berjalan lancar seperti biasa sampai Nobic menerobos masuk dengan wajah tidak percaya.
"Violet! Aguero..." ucapnya tidak percaya memegang hp akibat berita yang dia terima. Bahkan dia lupa menggunakan bahasa formal.
"Aguero! Apa terjadi sesuatu dengan Aguero?" ucap Violet takut jika terjadi sesuatu dengan tunanganya itu
"Aguero sudah sadar" Ucap Nobic
Violet memandang Nobic tidak percaya, dia langsung meninggalkan ruang rapat untuk pergi ke rumah sakit dengan tergesa-gesa. Dalam beberapa menit Violet sudah sampai di rumah sakit. Dia langsung berlari menuju kamar rawat Aguero.
Surai biru yang sudah panjang terbang akibat hembusan angin. Aguero duduk sambil melihat pemandangan luar. Suara pintu yang di buka keras mengalihkan antensinya dari luar jendela ke arah pintu. Terlihat wajah terkejut dari si surai biru.
Aguero ingin berucap tapi dia kembali menutup mulutnya. Dia ingin memanggil laki-laki brunett tapi dia juga takut bahwa saat dia kembali harus tersakiti. Sampai tindakan Violet selanjutnya cukup membuat Aguero tercengang.
Violet melihat manik biru itu setelah sekian lama menutup matanya. Surai biru yang dulunya hanya sepunggung sekarang sudah sangat panjang hingga sampai paha sang pemilik. Terbang mengikuti arah langit hingga menggangu sang pemilik.
Sudah sekian lama Violet menunggu Agueronya sadar, dia langung memeluk erat seakan-akan jika dia lepas akan kehilangan dirinya lagi. Air mata manik emas itu sudah kembali membasahi kedua matanya.
"Syukurlah Aguero kau sadar! Aku pikir aku tidak akan bertemu kamu lagi" ucapnya di sela-sela tangisnya
Violet melepas pelukanya untuk melihat wajah Aguero. Dia menggengam kedua tangan Aguero dengan tatapan serius melihat manik biru itu "Maafkan aku selama ini karena sudah melupakan mu Aguero! Aku memang seseorang yang jahat tapi apa kau bersedia memulai semuanya lagi dari awal bersama ku Aguero?" tanya Violet serius
"Baam..." Ucap Aguero tidak percaya dengan air mata bahagia yang keluar tanpa diminta.
"Berhenti menanggis Aguero! Aku hanya ingin ada seyum bahagia di wajah ini" Ucap Violet meyatukan ke dua dahi mereka serta tangan yang menghapus air mata dari wajah indah itu "Air mata memang tidak pernah cocok untuk dirimu! Aku mencintaimu Aguero" ungkap Violet dengan seyum tulus seperti yang pernah dia lihat dulu.
*
*
*
Tidak lama setelah Aguero kembali sadar, Violet atau Baam langsung mengadakan pesta pernikahan mereka. Di sebuah gereja tempat mereka akan mengingkat janji suci. Iya sebuah tempat yang akan mengingkat Jue Violet Grace dan Khun Aguero Agnis dengan janji suci.
Semua tamu penasaran dengan tunangan yang sangat dicintai oleh seorang Jue Violet Grace bahkan dia sampai rela menunggunya koma selama 3 tahun. Terlihat seorang dengan stelan jas warna putih berjalan masuk ke arah altar tempat seorang laki-laki dengan setelan jas warna hitam.
Mereka pikir orang yang dicintai oleh Violet hanya cantik tapi begitu Aguero memasuki ruangan dengan kulit putih mulus serta surai biru panjang yang terurai dan setelan jas putih seakan-akan mereka melihat kecantikan murni bagai malaikat. Sangat serasi bersanding dengan laki-laki sempurna seperti Violet. Saat mereka berdua bersanding bagai sebuah lukisan menakjubkan. Semua hadirin begitu sorak senang saat mereka mengucapkan janji suci dan memasangkan cicin pernikahan yang akan mengikat mereka.
Violet tidak bisa melihat siapa pun kecuali Aguero-nya yang bagai malaikat di hadapanya, Begitu juga sebaliknya. Mereka menunggu sangat lama untuk janji suci ini, bahkan harus melewati banyak hal.
"Terima kasih karena sudah hadir di hidupku Aguero" Ucap Baam sebelum mencium Aguero lembut penuh kasih sayang. Hanya sebentar karena tentu saja sisanya akan dia dapat nanti.
"Bukanya malam ini akan sangat meyenangkan A.G.U.E.R.O" Ucap Baam berbisik seduktif di telinga Aguero-nya
Aguero yang mendengar ucapan Baam tidak bisa tidak malu, bahkan jika terlihat wajahnya mungkin sudah tersipu merah. Sementara Baam yang melihat wajah merah dan malu Aguero hanya bisa membuat dia tertawa dan gemas melihat tingkah Agueronya ini.
"Kau memang manis Aguero! Aku jadi semakin mencintai mu.." ungkap Violet melihat manik biru itu
Walau dengan malu dan wajah merah Aguero membalas perkataan Violet "Aku juga mencintaimu Baam" ucapnya gugup sambil mencium pipi kanan Baam. Kemudian mereka berdua hanya terseyum bahagia begitu juga teman-teman dan tamu pada pesta bahagian mereka ini.
*
*
*
END
___________________________
BONUS.....
"SELAMAT TAHUN BARU 2021"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top