Bus kuning yang terlihat sama dengan pertama kali aku menaikinya dulu, sepuluh tahun yang lalu. Bus yang membawaku menuju petualangan dan halaman indah dalam hidupku.

Tak banyak yang berubah dari tempat ini, masih hangat dan damai seperti dulu. Perasaan yang sama masih ku rasakan sekarang, perasaan ketika dia mengenalkanku dengan tempat ini. Tempat yang membuat aku berdamai dengan orang tuaku, berdamai dengan diriku sendiri. Aroma cokelat menemani ingatanku menuju padamu, sama seperti denganmu walaupun kini aku tak dapat melihatnya tapi aku tau kau ada di sana, selalu bersama dengan ingatanku.

Teruntuk sahabat yang selalu kurindukan sejak sepuluh tahun, sahabat yang membawa tawa di saat mimpiku, pergi meninggalkanku. Aku berharap dengan mengingatmu kembali aku dapat bertemu denganmu lagi.