Coffe Conversation
"Karma ?" Manik matamu membelalak karena terkejut dengan kehadiran si setan merah. Teman SMP-mu dulu.
Sementara Karma juga sama terkejutnya dengan kehadiranmu. Kalian sama-sama diam,
"Ehm," dehaman pelayan kasir langsung membuatmu dan Karma mengalihkan perhatian. Kau tersenyum kikuk pada pelayan itu, dan mempersilahkan Karma untuk memesan lebih dulu.
Setelah Karma selesai, kini giliranmu. Netramu menyusuri papan menu yang terletak di atas.
"Satu [your fav coffe]." Karma yang kehadirannya tidak kau sadari memesankan kopi kesukaanmu.
Kau cukup terkejut mendengar Karma masih mengingat kopi kesukaanmu, meski 7 tahun sudah berlalu. Pemuda bersurai merah itu hanya memasang senyum smirk andalannya.
Kalian berdua berjalan menuju tempat kosong di sudut kafe. Duduk berhadapan.
"Bagaimana kabarmu ?" [name] mencoba membuka percakapan.
"Seperti yang kaulihat. Semakin tampan." Kau memutar bola mata malas, meski kau akui dia memang semakin tampan.
"Tingkat kepercayaan dirimu sebaiknya dikurangi Karma-kun." Dia hanya tertawa, tidak terlalu menanggapi.
Obrolan kalian terpaksa terhenti saat seorang butler mengantarkan dua cangkir kopi.
"Arigatou." Senyuman manis kau berikan pada butler itu, membuatnya membalas. tersenyum
"Kau banyak berubah ya," ujar Karma pelan, namun masih dapat didengar olehmu. "Mungkin."
"Semakin manis~" Karma menyeringai begitu melihatmu salah tingkah.
"Kau juga, masih sama menyebalkannya." Umpatmu.
Dia terkekeh, lalu menggeleng. "Aku tidak bercanda. Kau memang manis, [name]-chan."
"Terserah, bagaimana pekerjaanmu sekarang Karma ?" Kau berusaha mengalihkan pembicaraan. Terlihat kentara, tapi sudahlah yang penting kau bisa keluar dari percakapan memalukan tadi.
"Hmm, menyenangkan untukku." Karma meminum kopinya sebelum bertanya balik. "Kau ? Menjadi seorang arkeolog ?"
Dia bahkan masih mengingat cita-citaku, pikirmu dengan takjub.
"Well, aku beralih menjadi seorang dokter." Kau mengangkat bahu. "Dan menjadi seorang penulis," tambahmu dengan suara yang lebih pelan kali ini.
Karma hanya bergumam sebagai tanggapan, dan setelahnya keheningan yang mengudara diantara kalian. Kau sibuk dengan pikiranmu, sementara Karma sibuk memperhatikan dirimu.
"Ne~ [name]-chan, kau masih single kan ?" Meski bingung dengan pertanyaan randomnya kau tetap mengangguk. Sebenarnya bukan kau tidak laku atau apa, hanya saja dirimu masih stuck di masa lalu.
Senyuman di wajah Karma merekah lebih lebar. Membuatnya terlihat berkali-kali lipat lebih tampan.
"Will you marry me ?" Dia mengeluarkan sebuah kotak beludru dari sakunya.
'The End'
30 March 2018
What is this ? T-T. Sudahlah. Gomenasai kalau absurd, ini ff pertama yang berhasil dipost.
Hope u like it ~ Have a nice day.
Kritik dan saran sangat diterima ~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top