1
Hari ini kelompok Black Lambs mendapat tugas baru. Mereka harus membasmi dimensional monster yang datang lagi di gangnam district. Sebelum pergi ke sana, semua anggota harus ikut.
"Hahhh ... Merepotkan sekali. Kenapa mereka senang sekali muncul di sana?" keluh seorang pemuda yang masih sibuk memainkan game psp-nya.
"Seha! Waktunya bertugas, berhenti bermain game atau aku hancurkan itu!" bentak seorang gadis bersurai merah muda segar.
"Ah~ tenanglah Seulbi, lagian kita sedang menunggu Paman datang. Kita harus sama-sama berangkat ke sana," ujar seorang gadis bersurai hitam panjang sambil merangkul Seulbi akrab.
"Apa Paman kesiangan, ya?" tanya seorang anak laki-laki sekitar berusia 12 tahun kepada kakak-kakak yang menjadi temannya sejak lama berada di Black Lams.
"Yuri, kau punya nomor teleponnya? Dia sudah terlambat!" tanya Seulbi yang sudah mulai emosi. Sebagai ketua Black Lams, ia harus membuat semuanya patuh pada peraturan.
"Te-tenanglah, Seulbi. Sebentar lagi Paman ... Ah itu dia!" tunjuk Yuri kepada seorang pria dewasa bersurai putih dengan kacamata berwarna kuning.
Seulbi mendatangi pria itu dengan raut yang ingin segera marah. Namun ia menghela napas dan berbicara tegas. "Anda lama sekali. Kita dapat tugas baru. Di gangnam district ada dimensional monster muncul. Kita harus pergi ke sana dan melenyapkan mereka."
"Oh, begitu ya," balas pria itu santai sembari menggaruk sebelah telinganya dengan telunjuk. Suara pria yang dewasa dan seharusnya sudah berkeluarga. "Tunggu apa lagi. Kita langsung ke sana sebelum mereka menuju ke bagian yang berpenghuni."
Setelah semua sudah lengkap, mereka keluar dari markas UNION dan segera melesat dengan hanya melompat. Mereka bisa melakukan itu karena memiliki kekuatan phase power.
Kekuatan phase power yang dimiliki mereka bermanfaat untuk menyerang monster dan melindungi manusia. Phase power hanya bisa dimiliki oleh orang yang spesial. Meski UNION rakus dengan percobaan, tetap saja Black Lambs ada karena UNION. Mereka juga membangun sebuah sekolah yang dikhususkan untuk anak spesial.
Ada yang sudah lama sekali mengenal UNION, yaitu pria berambut putih yang bernamakan J. Dia adalah pria yang sudah banyak pengalaman dan juga sudah menginjak umur dewasa. Dirinyalah yang paling tua. Meski ia tidak suka dipanggil paman dan ingin dipanggil kakak, tetap saja semua memanggilnya paman karena J terlihat lebih tua. J jadi jengkel namun ia sudah terbiasa.
"Ngomong-ngomong, apa nama tim yang akan bekerja sama dengan kita lagi?" tanya Yuri penasaran. Semua menoleh ke arahnya. "Tim Wolfdog orang-orangnya baik dan sepantaran dengab kita juga. Tapi kalau tim satunya?"
Seulbi mengingat-ingat laporan yang ia dapatkan mengenai tim milik UNION yang Yuri tanyakan. "Kalau kubaca profil mereka semua, satu ada yang seumuran dengan paman, lalu dua orang hampir seumuran dengan Misteltein, ketiga dua orang seumuran dengan kita."
"Wah, seumuran dengan Misteltein?" ujar bocah 12 tahun yang ada di dekat Seha dan J. "Apa mereka bisa menjadi teman?"
Seulbi tersenyum. "Kurasa begitu. Kita akan bertemu mereka setelah melakukan misi."
"Fwah! Hari ini??" Yuri terkejut. "Mereka lebih cepat dari yang kubayangkan. Apa nama tim mereka?"
"Nama tim mereka Wildhunter," jawab Seulbi. "Saat mereka datang, kuharap kalian selalu menjaga sikap. Terutama kau, Seha!"
Seha terkejut dan memasang raut lesu. "Iya iya, aku tahu," balas Seha sembari menghela napas.
J tidak bersuara. Ia bergumam saja di dalam benaknya.
Para UNION sepertinya sudah kecanduan akan kebisaan para anak-anak pada usia yang belum matang, batin J.
J sebenarnya tidak menyukai cara UNION membangun senjata dari para spesial dengan usia mereka yang masih kecil. Namun ia tak bisa melakukan apa-apa, karena ia tidak bisa ikut campur. Entah apa UNION akan menambahkannya lagi apa tidak.
Mereka akhirnya mendarat di pusat yang dilaporkan. Terlihat jelas para dimensional monster tengah berkeliaran dan menghancurkan sekitar. Untungnya di kota ini sudah tidak dihuni lagi karena pernah mengalami insiden yang sama. Bahkan waktu itu ada yang terluka parah karena monster-monster itu melukai manusia.
"A-apa?" Seulbi terkejut melihat para dimensional monster.
Ada banyak bos monster. Mereka terlihat besar dan tebal. Mungkin akan sedikit lebih lama untuk membersihkan gangnam district.
"Wah wah~ sepertinya gajiku akan dinaikkan~" ujar Yuri seraya mengeluarkan pistol dan katananya. Dia maju duluan dan menyerang salah satu bos monster.
"Hoi, Yuri! Aku belum memberikan arahan!" pekik Seulbi.
"Tidak apa-apa, kan? Lagian ini akan cepat selesai kalau kita tidak banyak bicara. Setelah itu aku akan melanjutkan main game," ujar Seha dan melesat menyerang bos monster yang lain dengan pedangnya.
"Duh, kalian ini tidak sabaran." Seulbi menyerah dan memilih segera membantu mereka.
"Hihi! Ayo bersenang senang~" ujar Misteltein dan segera mengerahkan phase power dengan senjata sucinya.
Sedangkan J tersenyum sambil memandangi para anak-anak mengerahkan kekuatan. Ia memandang tangannya. Mungkin seandainya ia tidak bisa mengasah phase powernya yang hampir hilang dengan obat-obatan, hutang-hutangnya masih menumpuk.
J jadi benci kepada dirinya yang sudah dewasa. Ia jadi ingin ke masa remaja lagi. Namun itu mustahil. Yang bisa ia lakukan sekarang adalah menjalani hari-harinya yang biasa.
Yuri melihat ke arah J, lalu menunjuk ke arah belakang J. "Paman, awas di belakang!"
Mendengar itu, J langsung mengeluarkan phase powernya untuk menangkis sesuatu yang akan mengenai dirinya. Tapi, sedetik lebih cepat ada yang menangkisnya duluan.
Sebuah tameng berbentuk segitiga baru saja melayang menangkis serangan bos dimensional monster. Lalu tameng biru itu berbalik arah dan menuju ke tangan pemilik.
Siapa? J penasaran. Ia melihat siapa yang menangkis serangan itu.
Seorang gadis kecil?
Bersambung
Terima kasih kepada kalian yang sempat mampir dan membaca cerita awalan fanfiction ini. Yang ingin tahu, tokoh-tokoh disini semua diambil dari sebuah game dari korea yang bernama Closers. Selama bermain game ini, aku jadi ingin menulis khayalanku mengenai mereka dan terciptalah Closers Love : Falling. Semoga kalian menyukainya~
J
Seulbi
Yuri
Seha
Misteltein
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top