h-huh?


Pukul 7 lebih 24 malam, dii bawah langit mendung [name] berdiri dipinggir jalan. Iris coklat yang biasanya bersinar kini terlihat suram menatap lekat seberang jalan raya sana.

Disana ada angkringan dengan Gojo sang pacar, dan seorang gadis yang [name] tahu itu adalah sang adik kelasnya. [name] tidak masalah sebenarnya kalau Gojo dan adik kelasnya bersama itu, tapi yang membuat iris coklat itu terlihat suram ialah pemandangan saat ini tersaji jelas di depan mata. Gojo sang kekasih, bermesra mesraan dengan perempuan lain.

[name] tidak masalah. Hanya saja hatinya terasa sesak dan juga ada perasaan lain yang mengambil semua emosinya sekarang.

Padahal malam ini seharusnya ia pergi bersama dengan Gojo. Tapi, sepertinya ia kalah sebelum berperang.

"...huh sepertinya ia lupa kalau aku juga punya rasa, dan malah pergi kembali dengannya," gumam [name]. Ia tersenyum. Senyum yang tak pernah ia tunjukan pada siapapun. Senyum yang dipaksa agar tidak menumpahkan air mata.

Sebenarnya ia sudah lama mencurigai Gojo. Tidak mungkin lelaki itu menyukai apa adanya, terlebih dengan perbedaan kriterianya. Pasti Gojo lebih memilih wanita yang lebih imut dari padanya.

Tanpa disadari hujan turun dengan lebatnya. [name] tak beranjak sedikitpun dari posisinya. Ia kembali mengetik sesuatu dalam handphonenya.

[name] melihat posisi Gojo yang membelakanginya kini berbalik menghadapnya. Dengan rintikan deras hujan [name] tersenyum manis kepada Gojo sambil melambaikan tangannya.

Sebelum Gojo mengejarnya, ia langsung berlari tanpa arah. Pikirannya saat ini hanya mencari tempat teduh tanpa bertemu dengan Gojo.

Di bawah basah langit malam minggu, untuk pertama kali nya ia menangis dengan keras, seperti bayi yang baru saja lahir.

---

Gojo brengsek adalah kesukaanku.

bye.

Sugarhmhm
091220

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top