pertemuan 2

Mendengar bentakan prilly orang itu langsung melepaskan tangannya.

"Udah, Pril, ntar malah panjang urusannya. kita kekelas aja." kata Jesi sambil menarik tangan Prilly menuju ke kelas.

Setiba di kelas prilly masih tampak begitu kesal. "jadi bang dimas ikutan genk mereka, awas aja nanti kalo nyampe rumah bang." batin Prilly.

Hari ini terasa begitu cepat. Belum lama mereka masuk kelas tapi kini mereka sudah berada di kantin.

"mau pesen apa pril?" tanya jesi.

"soto ma es teh, laper aku."

"ok, sip, tungguin yak."

"hmm."

Lalu pandangan Prilly mengarah ke samping kanannya yang tengah ribut entah apa yang mereka perebutkan.

Terlihat disana ada genk nya dimas dan ada juga gerombolan cewek-cewek kakak kelas Prilly.

"woi. liatin apa sih?"

"hmmm ngagetin aja kamu, Jes."

"abisnya kamu ngelamun terus. Ngelamunin apa sih?" tanya jesi sambil mengarahkan pandangannya ke arah yg sama dengan pandangan Prilly.

"ooo ... jadi dia? Kamu naksir sama kak Ali?" kata jesi yang lagi-lagi mengagetkan prilly.

"Kak Ali? Siapa? Nggak kenal."

"itu, yang lagi sama bang dimas yang lg direbutin." jawab Jesi menjelaskan siapa Ali.

Prilly tak menghiraukannya, ia lebih memilih mengambil makanannya yang masih di bawa jesi. Dengan lahap prilly menghabiskan sotonya.

"Jes, aku ke kamar mandi dulu ya. Kamu langsung ke kelas aja. Dan ini uangnya tolong kamu bayarin kalau kurang tambahin dulu ya. " ujar prilly sambil berlalu dari hadapan jesi tanpa menunggu jawaban jesi.

Terdengar suara gaduh di dekat toilet. "ada apa lagi sih. Pagi2 udah pd ribut." batin prilly.
"eheeemmm..bisa pada minggir gak?aku mau lewat nih." ucap prilly pda 2 cewek yang tengah ribut di depan pintu toilet. "sono klo mau brantem di lapangan sono jangan disini, udah jalannya sempit pake dialangin. Emang apa sih yang kalian perebutkan itu?haduuuhh bukanya kalian ini sahabatan ya?" lanjut prilly panjang.
Kedua temennya itu hanya terdiam. "ooo aku tau..kalian lg rebutan cowok ini ya?ya ampun pada gak malu apa rebutan ditonton ama orangnya lg. Ini lg km itu sebagai cowo pisahin donk jangan malah cuma diliatin aja."lanjut prilly sambil menatap cowo itu.
"kenapa?bangga udah bisa buat mereka beramtem ky gini? Udah2 sana pada minggir" ucap prilly malanjutkan.
Lalu prilly masuk ke dalam toilet.
Tak lama prilly sudah keluar. Saat ia hendak melangkahkan kakinya tiba2 ada tangan yang menahannya. Prilly membalikkan badannya untuk melihat siapa yang telah menahannya.
"oo kamu? Ada apa?" kata prilly saat ia sudah tau siapa yang menahannya.
"makasih ya.."
Prilly tampak bingung.
"makasih tadi udah nyelesein masalah aku." lanjut orang di hadapannya itu.
"aku ali..kamu?" kata orang itu lagi yang ternyata itu adalah ali.
Ali mengulurkan tangannya.
Prilly masih tampak bingung. Kenapa dia malah berterima kasih sama aku? Pikir prilly.
Tanpa menghiraukan ali yang dari tadi mengulurkan tangannya prilly melangkahkan kakinya meninggalkan ali.
"sombong banget sih." terdengar kalimat itu dari mulut ali yang tampak kesal dengan ulah prilly yang tak mau berkenalan dengannya.
"iiihhh dasar gak jelas" batin prilly.
Baru saja prilly masuk ke kelas bel sudah bunyi. Tapi bunyinya beda. Ini bukan tanda masuk kelas. Tapi tanda harus kumpul di lapangan.
"ada apa y pril kok tumben sih?" tanya jesi. Prilly hanya mengangkat bahunya tak tahu.
"assalamu'alaikum wr.wb anak2..
Jadi hari ini kita pulang lebih awal karena guru2 akan melawat ke tempat pak dwi. Ibunda dari pak dwi meninggal dunia tadi pagi. Jadi murid2 sekarang pulang pagi selain osis. Dan ketua kelas. Karena kita akan bersama2 melawat ke rumah pak dwi. Wassalamu'alaikum wr.wb"
Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Kata murid2 serempak.
Prilly dan jesi tampak berjalan menuju ruang osis. Karena mereka merupakan anggota osis.
Prilly tengah asik berbincang dg jesi. Namun tiba2..
Bruuukkk
"auu ati2 donk" kata prilly saat dia ditabrak seseorang.
Tapi bukannya berhenti orang itu malah kabur. "maaf.." katanya sambil terus berlari.
"siapa sih tu orang?lari2an ky anak kecil aja." tanya prilly yang tampak begitu kesal.
"kayaknya ali deh pril" jwab jesi
"pantesan aja..huuh untung aja akunya kuat jadi gak mpe jatuh..dasar cowok tengil." gerutu prilly.
"udah2 jangan marah2 ntar naksir lho."
"cuih amit2."
Jesi hanya tertawa mendengarnya.
Setelah semua sudah berkumpul mereka pun berangkat menuju ke kediaman pak dwi menggunakan mobil guru mereka. Hanya ali dan dimas yang menggunakan motor mereka.
Setibanya di kediaman pak dwi, kesedihan menyelimuti mereka semua. Prilly jadi teringat dengan ibu dan bapaknya. Tak terasa air matanya pun menetes. Prilly makin tak bisa menahan tangisnya saat mendengar jeritan pak dwi karena blm terima ibunya dg cepat meninggalkannya. Karena ibunya pak dwi meninggal karena tertabrak truk yang sopirnya menyatir dg ugal2an.
Prilly terus menunduk.air matanya mengalir dengan derasnya.
Namun tiba2 ada seseorang yang memberikan sapu tangannya.
Tanpa menoleh lebih dahulu prilly langsung menerimanya. Kemudian ia mengusap air matanya. Lalu prilly clingukan mencari pemilik sapu tangan itu.
"hah mana mungkin dia..tapi dia duduknya paling dekat sama aku.tapi masak iya sih orang tadi ali?gak mungkin." batin prilly
Prilly menyimpan sapu tangan tadi di saku seragamnya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top