23
Ali tampak duduk di sebuah bangku taman. Senyumnya terus merekah. Ia menunggu kedatangan prilly setelah tadi meminta bantuan pada dimas dan jesi.
Di tempat lain jesi dan dimas sedang membujuk prilly untuk ikut dengannya.
"ayo lah priiilll..aku ada kejutan buat kamu" rengek jesi.
"kejutan? Aku gak lagi ulang tahun jes."
"ayo lah prill sebentar saja. Aku yakin kamu akan menyukainya. Sangat menyukainya." sahut dimas.
"oke2 aku ikut, tapi awas aja kalo kalian macem2 sama aku."
Akhirnya prilly mau mengikuti dimas dan jesi.
Tiba di sebuah taman, tiba2 jesi menutup mata prilly menggunakan sebuah kain.
"apa ini? Di perjanjian gak pake acara tutup mata." ucap prilly.
"ya ampun priill tadi kan aku sudah bilang kalo ada kejutan buat kamu, kalo kamu gak ditutup ya ntar kamu ngintip lah. Udah nurut aja napa. Biar cepet."
Prilly pun menuruti perintah jesi, kini ia dituntun ke tempat tadi ali menunggunya. Namun tiba2 tangan jesi terlepas, ia meninggalkan prilly begitu saja.
"jes..kamu dimana? Kok dilepas? Jeeesss..jangan bercanda deh." ucap prilly tapi tak mendapatkan jawaban.
Dan kini ada tangan yang kembali menuntunnya.
"ali? Ini bau parfum ali." batin prilly sambil mengikuti langkah orang yang menuntunnya.
"ali." ucap prilly dengan mata yang masih tertutup.
Mendengar itu ali pun membuka penutup mata prilly.
"kok kamu tau itu aku?" ucap ali.
"tau lah bau parfum kamu itu nyengat banget dihidung aku." jawab prilly sambil mengedarkan pandangan kesekitar terlihat begitu banyak lilin disana berbentuk hati dan huruf i dan u.
"waw..ini kamu yang buat?" tanya prilly takjub. Ali mengangguk
"gimana romantis kan? Ciiiieeeee yang mukanya merah karna dapet kejutan dari aku..ciiieee tadi juga udah afal parfum aku.."
Ucap ali malah menggoda prilly.
Prilly tampak begitu kesal karena ali sudah merusak suasana romantisnya.
"iiiiihhh aliiiii...ngerusak aja.." ucap prilly dengan memukul lengan ali.
Prilly melangkah pergi ingin meninggalkan ali, ia sudah merasa moodnya hilang, suasana romantisnya rusak.
"priill tunggu dulu dong..aku mau ngomong sesuatu ma kamu." ucap ali mencegah prilly pergi.
Ali meraih tangan prilly. Digenggamnya tangan prilly erat.
"aku rindu kamu, kamu?" ucap ali dan balik bertanya kepada prilly. Prilly hanya mengangguk.
"aku saaaangat merindukanmu, kamu?" lagi2 prilly hanya mengangguk.
"eeemmm aku sayang kamu, kamu?" prilly terkejut dangan pengakuan ali namun kemudian mengangguk mantab.
"ehm.." ali berdehem untuk menetralisir rasa gugupnya kemudian melanjutkan kata2nya.
"aku juga sangat cinta kamu, dan aku ingin melindungimu, bersamamu, membuatmu selalu tersenyum bahagia, melewati hari hariku bersamamu, menghabiskan waktuku untuk bersamamu. Aku tak akan memintamu untuk jadi pacar aku, yang aku minta kamu untuk selalu menjaga hati kamu hanya untuk aku."
Prilly terlihat kaget dengan kata2 ali barusan. Dan dia berfikir sejenak lalu ia menjawab.
"aku akan mengusahakannya. Untuk tetap menjaga hati ini hanta untuk kamu, hari ini besok dan selamanya, selama kamu juga mampu menjaganya untuk aku, dan hanya untuk aku." ucap prilly sambil menunjuk ke dada ali.
"dan aku tak menuntut sebuah status. Yang terpenting aku dan kamu saling menjaganya. Menjaga perasaan ini." lanjut prilly.
Ali tersenyum, lalu ia menarik prilly ke dalam pelukannya, melepaskan rindu yang selama ini mereka tahan.
"oh iya aku punya satu lagi buat kamu." ucap ali melepas pelukannya.
Ali mengambil sesuatu di saku celananya, kemudian ia menarik dan mengantungkannya tepat di wajah prilly. Prilly terlihat sangat senang. Namun seketika raut wajahnya berubah saat melihat sesuatu yang menggantung yang menjadi linonti kalung tersebut.
"iiiihhh aliii...kamu itu dari tadi ngrusak suasana aja ya?" ucap prilly geram.
"lhoh ngerusak gimana?ini bagus banget lho sayang." ucap ali membela diri.
"bagus dari mana? Yang ada biasanya itu bentuknya hati atau kunci atau nama aku atau nama kamu atau apalah yang romantis lha ini? Masak gambarnya tengkorak siiiihhh kaya gambar racun tau nggak." ucap prilly kesal.
"ya ampun sayang kamu dengerin dulu deh penjelasan aku..kenapa aku pilih ini ya biar beda aja, emang kamu mau aku perlakukan biasa aja? Ini itu spesial sayang. Ini itu artinya peringatan buat para cowok2 lain biar gak deketin kamu. Kamu liat dulu donk ini ada tulisannya apa?" ucap ali menjelaskan.
Prilly pun meraih kalung yang dari tadi ada di tangan ali, dilihatnya ada sebuah tulisan di balik bandul itu "milik ali 4ever".
Prilly pun tersenyum melihat tulisan itu ia tampak malu seletah mengerti arti dari kalung pemberian ali.
"dasar posesif" ucap prilly lirih namun di dengat oleh ali.
"apa aku posesif? Biarin..tapi kamu seneng kan?" ali menggoda prilly. Prilly tampak tersenyum malu.
Ali hendak memeluk prilly namun tiba2 terdengar suara dari balik semak2.
"pelukan teruuuss..inget nih kita udah pada kesemutan tau nggak dari tadi ngumpet di sini. Udah boleh keluar belum nih?" ucap dimas dari balik semak2.
"oh iya aku lupa, maaf maaf..ya ydah pada keluar gih..kasian amat." ucap ali.
Muncullah dimas, jesi, erika, dan tian dari balik semak2.
"ya ampun jadi dari tadi kalian ngumpet di situ?" ucap prilly kaget.
"lho ada erika dan tian juga?" tanya prilly.
"lhah kamu fikir ini yang buat ali gitu? Hmm kamu diboongin, ini yang buat aku ma erika dan ali cuma duduk sambil senyam senyum doang." jawab tian kesal.
"ya ampun brooo jangan gitu dooong..jangan malu2in aku di depan gadisku" ucap ali memelas.
"makanya usaha sendiri, mau nembak cewek tapi yang repot malah temennya." sahut dimas.
"yah bang kok gitu sih bang. Belain ali kek." ucap ali terlihat cemberut mendapat perlakuan dari teman2nya.
Prilly, jesi dan erika hanya cikikikan melihat para cowoknya berdebat dan ngebully ali.
Akhirnya mereka tertawa bersama.
"eh dim mumpung lilinya masih pada nyala buruan tembak erika, lumayan hemat." bisik tian ke dimas.
"ya ampun gak kreatif banget.. Masak mau nembak cewek numpang ma propertinya ali. Aduuuhh." jawab dimas lantang membuat yang lain yang awalnya tak mengerti apa2 terlihat bingung.
"emang siapa mau nembak siapa?" tanya prilly.
"kalo tian dan jesi kan emang udah jadian lha berarti bang dimas?" lanjut prilly.
Erika tampak malu2.
"emmm maaf ya erika, walaupun sebenernya ini bukan rencana awal aku, tapi berhubung udah kaya gini jadi ya sekalian aja. Emm aku....."
"tunggu dulu bang.."ucap prilly menghentikan ucapan dimas kemudian berlari. Tak lama ia pun kembali dengan membawa setangkai bunga mawar dan sebuah cincin yang dibuatnya dari rumput. Dan menyerahkannya ke dimas.
"oke siap ulangi lagi." ucap prilly lalu duduk di samping ali, tadinya ia duduk di dekat erika, memisahkan jarak antara erika dan dimas.
"ehmm oke..jadi gini, selama ini kan kita sudah deket, dan aku merasa nyaman jika ada di deket kamu."
"nyaman? Kasuur kali ah" bisik ali di telinga prilly. Prilly hanya cekikikan dan mendapat tatapan tajam dari dimas.
"dan aku sebenernya juga sayang sama kamu, emm mungkin rasa ini sama seperti yang ali rasain ke prilly " ucap dimas.
"masak?" bisik ali lagi dan langsung mendapat lemparan kerikil dari dimas.
"jadi kamu mau nggak buat jaga hati kamu hanya untuk aku? Sama seperti prilly menjaga hatinya untuk ali." ucap dimas mengakhiri pertanyaannya.
Erika tampak tersenyum dan mengangguk tanpa berucap apa2 tapi itu sudah mewakili jawabannya yang artinya "iya aku bersedia."
Melihat itu. Tawa Ali dan tian pun pecah seletah dari tadi mereka tahan.
"huahahaha gak kreatif lu brooo" ucap tian.
"kamu mau nggak jaga hati kamu buat aku seperti prilly menjaga hatinya buat ali." ucap tian menirukan kata2 dimas.
"heeyy udah ah jangan godain abang aku.. Itu malahan kreatif banget.." prilly membela dimas.
Erika hanya tersenyum mendengar mereka mengejek dimas. Tapi apapun yang dimas lakuin itu sudah sangat romantis.
****
Gimana? Lucu nggak? Ini kyaknya efek dari part sebelumnya deh..bukannya romantis tapi malah lucu..hhe
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top