16
Kini mereka sudah sampai di sebuah taman. Karena hari ini bukan hari libur, taman pun terlihat sepi. Hanya ada beberapa pengunjung. Sehingga membuat mereka bisa memilih tempat yang pas dan nyaman untuk mereka. Awalnya ali mengajak prilly untuk berkeliling terlebih dahulu namun karena kejadian tadi prilly tampak masih kesal dengan ali jadi prilly menolak ajakan ali. Prilly memilih duduk di samping dimas, ali pun menyusulnya dengan duduk di sebelahnya. Erika tampak mengeluarkan bekal yang mereka bawa. Persiapan erika tampak lengkap ada camilan dan ada minuman juga. Erika membagikan kue yang katanya itu adalah buatan erika dan ibunya. Mereka tampak takjub dengan erika, cantik, pintar, dan nilai plusnya lagi karena dia jago masak. Kue yang tadi dibawa erika rasanya sangat enak. Dimas mengusap pucuk kepala erika sayang. Bener-bener wanita idaman kata dimas.
Erika tersenyum manis mendengar pujian dari teman2nya apalagi dari dimas.
Mereka terlihat sangat bahagia. Bercanda, tertawa bersama. Terkadang mereka menjaili prilly karena diantara meraka prilly lah yang mempunyai suara melengking ketika berteriak. Dan disaat prilly berteriak semuanya malah tertawa geli.
Tak terasa sudah 2 jam mereka disana. Kini tian dan jesi tampak berdiri entah mereka mau kemana. Disusul dimas dan erika.
"eeh eh tunggu." cegah prilly saat mereka hendak melangkahkan kaki, mereka hanya menoleh ke arah prilly.
"inget jangan pada mesum ya.dosa." lanjut prilly.
"ini siang kali pril, masak mau mesum siang2 gini? Bisa ketangkep yang ada." ucap tian
"berarti kalo malem ada niatan mau mesum?" tanya prilly menyelidik
"eh kalian para cewek hati-hati ya. Kalau mereka macem2 jangan segan untuk nendang tu masa depan." lanjut prilly yang hanya dibalas gelengan oleh mereka ber 5.
"udah2 sana kalian pergi" ucap ali.
"tuh pril yang mau mesum tu ali bukan kita" sahut jesi dengan melenggang pergi menggandeng tangan tian.
Kini hanya ada ali dan prilly. Prilly tampak canggung di tinggal berduaan dengan ali. Ia memutuskan untuk membuka novel yang ia bawa dari rumah dengan bersandar ke pohon besar yang dari tadi memayungi mereka dari teriknya sinar matahari.
"prill" ucap ali memecah keheningan.
"hmm" jawab prilly tanpa menoleh ke ali dan masih fokus membaca novelnya.
"eemmm kamu suka baca novel ya?" tanya ali. Ia tampak bingung mau ngomong apa. Ia tampak begitu grogi.
"lumayan" jawab prilly yang masih tetap fokus dengan bacaannya.
"eeemm" balas ali tak kalah singkat dengan jawaban prilly.
Lagi2 suasana menjadi hening. Prilly masih saja fokus dengan buku bacaannya. Hingga ia merasa tiba2 ada beban di bahunya. Ia pun menoleh, didapati ali tengah bersandar ke bahunya. Prilly mengguncang2kan bahunya, namun ali tak juga mengangkat kepalanya. Prilly pun mencoba untuk melihat ali. Terdengar nafas ali yang sudah teratur, menandakan ali tengah tidur.
Mengetahui ali tertidur ia pun membiarkannya dan kembali fokus dengan bacaanya.
Tak terasa prilly pun selesai membaca novelnya, tapi ali masih terlelap di bahu prilly dan mungkin itu sudah sekitar 30menit.
Enteh karena dorongan apa tiba2 prilly menggerakkan tangannya lalu mengusap pelan rambut ali. Namun saat tangan prilly hendak beralih tiba2 tangan ali menahannya. Lalu mendongak ke arah prilly, prilly tampak kaget.
"kenapa mau dilepas?"tanya ali membuat prilly gelagapan bingung.
"eem itu tadi ada semut dirambut kamu" jawab prilly bohong.
"aku gak nanya alesan kamu ngusap kepala aku. Yang aku tanya kenapa usapannya mau dilepas?" ucap ali yang semakin membuat prilly bingung.
"eemmm ya itu karena itu emm anu ya karena semutnya udah ilang." jawab prilly bohong lagi.
Ali tampak tersenyum mendengar jawaban prilly. Prilly pun segera melepaskan tangannya yang sedari tadi di genggam ali.
Prilly membuka kembali nivelnya yang tadi sudah selesai ia baca. Untuk menutupi rasa malunya kerena sudah ketahuan ali.
Suasana menjadi hening kembali. Ali masih menyandarkan kepalanya di bahu prilly. Entah kenapa prilly tak menolaknya, kalau tadi alasannya ali tertidur tapi sekarang ali sudah bangun tapi prilly tak melarangnya.
"prill." panggil ali lagi memecah keheningan.
"apa?"
"emm kamu tau nggak apa alesannya aku dan temen2 gak pernah godain kamu?" tanya ali.
"tau."
"apa?"
"ya karena aku galak, jutek, judes, dan yang pasti kerena aku gak cantik." jawab prilly enteng dan masih tetap fokus dengan novelnya
Mendengar jawaban prilly, ali langsung tertawa terbahak2 sampai ia merasa kaku diperutnya.
"bukan itu pril alesannya" batin ali sambil menatap prilly yang sama sekali tak menoleh dan tetap fokus dengan kegiatannya.
"pulang yuk." ajak dimas yang sudah kembali dengan erika.
"lha jesi mana?" tanya prilly sambil menutup novelnya saat mendengar suara dimas.
"gak tau kami tadi juga misah." jawab erika sambil duduk merapikan barang bawaannya tadi dengan dibantu prilly.
"di telfon aja bang." ucap prilly.
Dimas menuruti saran prilly. Ia mengeluarkan handphone nya. Saat hendak memencet tombol hijau untuk menelfon tian, tiba2 tian sudah datang.
"pulang yuk.." ajak tian.
"yeeee kita itu tinggal nunggu km ma jesi tau " jawab prilly
Tian hanya nyengir kuda mendengar jawaban prilly.
Mereka sudah berada di motor masing2 setelah tadi memutukan ali mengantar prilly sampai ke rumah karena dimas harus mengantar erika. Prilly hanya nurut dari pada disuruh pulang sendiri.
"makasih" ucap prilly jutek setelah turun dari motor ali dan segera melangkah pergi tanpa menunggu jawaban ali.
"gak disuruh mampir dulu ini?"
"gak, aku cuma drumah sendirian, gak baik nerima tamu cowok." balas prilly tanpa menoleh ke ali yang terlihat tersenyum manis mendengar jawaban prilly.
Ali menstarter motornya dan segera tancap gas meninggalkan halaman rumah prilly. Sementara prilly langsung masuk ke kamarnya dan segera merebahkan badannya diatas kasurnya yang empuk. Nyaman. Tak terasa mata prilly terpejam, ia tertidur dengan sepatu yang masih melekat di kakinya.
Saat prilly membuka mata, ia merasa kedinginan, kepalanya pening, ia lalu menarik selimutnya untuk menutupi seluruh badannya. Keringat dingin membasahi bajunya. Dan dirumah belum ada yang pulang. Ibunya pergi entah kemana sementara dimas belum juga balik. Prilly merasa tenggorokannya kering. Ia merasa haus. Dilihatnya gelas yang ada di meja sebelah tempat tidurnya, gelasnya sudah kosong. Hendak mengambil air ke dapur tapi belum sampai melangkah kepalanya sudah terasa sangat pusing, kalau ia paksakan sudah pasti akan terjatuh. Prilly mengambil handphonnya, ia mencari kontak yang bernama "abangku" setelah menemukannya prilly memencet tombol hijau untuk memanggilnya. Lama prilly menunggu sampai akhirnya terdengar suara " nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar servis area" prilly mencoba kembali sampai berkali2 namun jawabannya tetap sama, hingga akhirnya ia putuskan untuk mengiriminya sebuah pesan.
"bang, abang dimana?"
"bang kenapa belum pulang?"
"cepet pulang bang, illy dirumah sendirian, illy sakit bang"
Prilly mengiriminya 3 sms langsung. Namun juga tak ada balasan dari dimas.
Di tempat lain, dimas tampak sedang ngobrol dengan teman2nya. Kini ia sedang berada di rumah ali.
"oh iya li..aku lupa hp aku tadi mati. Pinjem charger ya" ucap dimas
"yudah noh di samping tv" jawab ali.
Dimas pun bergegas. Tak lupa ia menghidupkan handphonenya. Saat ia hendak melangkah tiba2 ada sms yang membrondong masuk. Ia segera menghampirinya dan membuka satu persatu smsnya. Matanya terbelalak saat membaca sms dari adiknya. Ia mencabut hpnya yang semula tertancap di charger, ia segera berlari menghampiri ali dan teman2nya hendak pamit pulang duluan.
"li...aku balik dulu ya.. Prilly lagi sakit cuma dirumah sendirian, kasian."
"lah bukannya tadi masih baik2 aja ya?" ucap ali
"gak tau nih.. Sorry ya bro aku duluan" ucap dimas dengan melangkah pergi meninggalkan teman2nya.
"eh dim tunggu.. Aku ikut deh.. Takut prilly kenapa2 aku." ucap ali berlari menyusul dimas. Dan dibalas anggukan oleh dimas.
###
Kini ali dan dimas sudah sampai dirumah dimas. Mereka segera masuk kedalam karena pintunya yang tidak dikunci.
"priill..prill.." panggil dimas namun tak ada jawaban.
Ali tampak sangat khawatir saat mereka masuk kamar prilly namun tak menemukannya.
Dimas segera berlari menyusuri rumahnya. Kamar mandi tak ada. Kamar tasya juga tak ada. Di belakang rumah pun tak ada. Ali berlari ke dapur, betapa kagetnya dia menemukan prilly tergeletak di lantai dapur.
"prill bangun priill." ali menggoncang-goncangkan tubuh prilly namun prilly tak juga membuka matanya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top