10

"yeeeyy akhirnya kita sampai juga." teriak jesi tampak bersemangat.

Jesi tampak berlari ke tempat yang sudah disiapkan untuk kami berkemah. Sedangkan tian tampak kualahan membawa barangnya dan juga tas milik jesi pastinya. Prilly tampak tersenyum melihat polah kedua sejoli itu. Ia berjalan dengan membawa tas ransel nya dan sebuah tenda yang nanti akan menjadi tempatnya berteduh bersama jesi.

"mau dbantu?" tanya seseorang dari belakang prilly.
Prilly membalikkan badannya lalu menjawab "gak, gak usah aku bisa sendiri."

"ya ampun prill km masih jutek aja setelah jadian kemaren?" ucap ali membuat prilly menghrntikan langkahnya.

"jangan bikin gosip deh.." prilly sambil melangkah pergi.
"tuuhh bantuin fans km aja tuh" lanjutnya sembari menunjuk ke arah cindy yang tampak keberatan membawa beberapa tas besar entah apa aja yang sedang dia bawa. Ali hanya begidik ngeri lalu berlari hendak menghampiri prilly namun tiba2 tangannya ditahan.
"emangnya kemaren ada kejadian ap?" tanya dimas menyelidik.

"kamu jangan macen2 ya..km cium dia?"lanjut di.as dengan tatapan tajamnya.

"ya ampun broooo. Kalo aku cium dia kemaren, hari ini aku udah g dsini kali. Tp udah drumah sakit d ICU sedang koma." jawab ali cengengesan.

"iya juga ya? Prilly kan cabe rawit. Kecil tapi pueeeedes." balas dimas mengerti.
"lha terus ad kejadian apa dong?" selidik dimas lagi.

"jadi gini sebelum aku nganterin dia pulang, dia aku ajak dulu ketaman dan aku udah ceritain semuanya ke dia. Soal gina cinta monyet aku. Dan disana dia juga bilang kalau dia sebenernya gak benci sama aku..hihi senengnyaaaa" jelas ali yang diakhiri tawa bahagianya.

"lha dia kn baru ngomong kalo g benci sama kamu bukan bilang kalo suka sama kamu?" ucap dimas membuat ali kembali menekuk wajahnya.

"tapi setidaknya dia gak benci sama aku jadi masih ada buuuanyak kesempatan buat dia jatuh hati sama aku. Wlleekk. Balas ali yang langsung menjulurkan ludahnya. Kemudian ia bergegas berlari menyusul prillu yang sudah semakin jauh.

Dimas hanya menatap keduanya dengan senyum bahagia. "aku akan buat kalian bahagia. Karena aku yakin kalian akan bahagia kalau kalian bersama. Aku sangat menyayangi kalian prilly dan ali." batin dimas.

###

"iiihhh ini gimana prill..aku gak busa diriinnya.."teriak jesi.

"mana ku tau. Kalian yang ikut pramuka aja gak tau apalagi aku." jawab prilly

Prilly satu tenda dengan jesi dan erika anak kelas X4.
Saat semua sudah selesai mendirikan tenda, tinggal tenda prilly yang belum berhasil berdiri. Prilly tampak kelelahan, ia bener2 belum pernah mendirikan tenda. Ia terlihat sangat frustasi. Ia pun duduk lemas di rumput hijau. Dilihatnya ali dan dimas yang tengah berjalan kearahnya. Prilly berdiri dan memanggil dimas.

"bang dimas. Bantuin illy." ucap prilly dengan nada manjanya.
"illy gak ngerti gimana caranya ini. Dari tadi gak selesai2." prilly masih dengan rengekan manjanya.

"lha jesi sama erika masak juga g bisa. Mereka kan udah sering ikut kemah?" ujar dimas.

"tauk tuh bang.. Dari tadi jesi ngeluh muluk." jawab prilly sambil memonyongkan bibirnya.

"ya udah aku bantu. Kamu liatin caranya ya jangan malah ngelamun." ucap ali lembut.

Prilly hanya mengangguk. Ali senang melihat prilly yang merengek manja padanya. Lebih tepatnya pada dimas.

Tapi saat ali mau mengambil tenda milik prilly ada yang merebutnya dengan cepat.
"hey disini kita dlatih untuk mandiri. Jadi latihan donk jangan manja ngandelin orang lain." ucap orang tersebut.

"eh cindy wajar dong kalo ali sama bang dimas mau bantu kita. Seharusnya kamu yang udah senior bisa ngerti dong. Apalagi disini prilly baru pertama kali ikut." ucap jesi melawan cindy tanpa ada rasa takut.

"ini udah siang jadi apa salahnya kita bantu junior kita. Kita latih mereka. Ini kemah pertama mereka setelah mereka SMA pasti beda donk waktu dmasih SMP pasti juga dbantu sama gurunya." balas dimas tenang.

"dasar manja."gerutu cindy berjalan pergi menjauh.

"huu dasar.." ali sambil mengepalkan tangannya seperti mau menonjok. Namun tangannya ditahan prilly.

"udah2..ayo biar cepet selesai. Sekali ini aja bantuin kita yang lain kita akan berusaha sendiri." ucap prilly.

Tak butuh waktu lama kini tenda prilly pun sudah berdiri. Dan mereka pun duduk di depan tenda. Mereka asik mengobrol dan bercanda. Tampak dimas dan erika saling curi2 pandang. Gelagat mereka berdua tercium oleh prilly.

"erika cantik ya bang?" prilly menggoda dimas.

"apaan sih kamu.." dimas tampak malu2.

"iya cantik tapi bagi aku masih cantikan kamu prill" sahut ali.

"iiihh apaan sih..huek gombal kamu gak mempan ya buat aku." prilly memasang muka jijiknya.

"diiihh gak mempan tapi pipinya merah" balas dimas menggoda prilly saat melihat pipi cubby prilly yang merona.

"iihh bang dimas.."rengek prilly manja dengan memukul lengan dimas yang ada di sampingnya.

"aku gak gombal sayang. Itu bukan gombalan tapi seriusan." jawab ali.. Sontak semua ber kata "cie cie.. Sayang.." apalagi jesi dan tian volumenya tinggi bener.
Prilly tampak senyum malu2..

"aku rasa kini prilly sudah mulai luluh" kata dimas yang mendapat hadiah tonjokan dilengan.

"apa iya sayang? Alhamdulillah "ucap ali girang. Iya merangkul bahu prilly menariknya biar lebih dekat dengannya namun dengan sekuat renaga prilly mendorongnya. Hingga ali terjatuh kesamping. Semua pun tertawa termasuk prilly yang tampak tertawa lepas.
Ali bangkit dan mendekat ke prilly kini wajah mereka hanya berjarak sekitar 10cm. Prilly langsung terdiam.
"aku rela jatuh kalo itu bisa membuatmu tertawa selepas tadi." ucap ali dan prilly menghadiahinya dengan cubitan dilengannya.

"iiiihhhh gombaaaallll" teriak jesi.
"awww sakit prill." ucap ali saat cubitan prilly makin kencang. Lalu ali meraih tangan prilly dan menggenggamnya erat. "kamu ini bener2 cabe rawit ya. Kecil tapi mampu membuatku kepedesan." ucap ali sambil terus menggenggam tangan prilly dengan wajah mereka yang sangat dekat.

Prilly melihat manik mata ali dalam. Ia seperti mengingat sesuatu. Ali pun begitu.

"aaaa tiaaan perasaan yang udah jadian kita tapi kenapa mereka yang so sweet sih.." teriak jesi dengan wajah ditekuk mampu membangunkan ali dan prilly dari lamunannya. Terlihat mereka berdua gugup. Ali pun menjauhi prilly. Prilly menambil nafas panjang.

Dimas, ali dan tian kembali ketenda mereka. Karena sebentar lagi akan ada pembagian tugas.

Kini mereka semua sudah berkumpul ditengah lapangan. Ada yang bertugas mengambil air, mencari kayu bakar dan ada juga yang bertugas ditenda untuk menyiapkan makanan. Prilly, serta temen2nya yang cewek mendapatkan tugas untuk menyiapkan makanan untuk yang lain yang bertugas mengambil air dan mencari kayu.

Saat prilly asik memasak tiba2 ada suara gaduh.

"hey prilly mana prilly..mana yang namanya prilly?" bentak seseorang yang tengah berkacak pinggang di depan tenda dapur.

"saya kak." jawab prilly menghampiri cindy.

Sebenarnya prilly tahu kalo nanti dia pasti akan disuruh yang aneh2. Sekarang prilly adalah junior jadi dia tak mau kena masalah dengan seniornya. Dengan nada yang halus dan sopan prilly menghampiri cindy seniornya itu.

"hey kamu ngapain bukannya kerja malah asik ngobrol aja liat temen kamu yang lain. Apa mereka sedang bersantai?" bentak cindy pada salah satu juniornya. Juniornya hanya mampu menunduk tak berani menatap cindy.

Jesi yang merasa kesal dengan perilaku cindy hendak maju ke depan membela temannya yang tadi di bentak. Ia mengobrol karena tugas mereka sudah selesai. Saat melihat jesi hendak menghampiri cindy, prilly menahannya. Prilly tampak menggeleng.

"eh kamu yang namanya prilly ayo ikut aku." bentak cindy beralih ke prilly. Dan segera melangkah keluar tenda dapur.
Prilly hanya mengekor mengikutinya. Entah apa yang akan ia lakukan pada prilly.

Sesampainya di depan tenda cindy, cindy duduk disebuah kursi lipat. Entah dari mana ia mendapatkannya.

"eh tadi kamu kan diriin tenda aja gak bisa. Dan kamu malah merepotkan dimas ali dan tian. Jadi sebagai hukumannya karena kamu gak bisa mandiri kamu harus mengumpulkan kayu bakar sebanyak2nya. Disini tidak ada yang boleh manja. Harus mandiri. Ngerti?" bentaknya. Prilly hanya mengangguk paham.

"sekarang kamu pergi ke arah sama. Cepetan." ucapnya sambil menunjuk ke arah yang harus prilly tuju.

Kemudian prilly kembali ke tenda untuk memakai sepatu. Lalu ia berpamitan dengan jesi.

###

Jesi tampak mondar mandir di depan tendanya dilihat jam tangannya yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah pukul 15.00 itu artinya sudah 3 jam prilly pergi. Jesi terlihat panik, ia pun memilih menghampiri ali, dimas dan tian yang kbetulan satu tenda juga.

"sayang prilly belum balik." ucap jesi ngos2an.
Ketiga orang yang berada dihadapannya pun menoleh ke arah jesi. Ali langsung bangkit.

"maksudnya belum balik apa?bukannya kalian tugasnya di dapur ya?" tanya ali terlihat panik.

"iya tapi tadi prilly di panggil cindy dan gak tau ap yang terjadi tiba2 prilly pergi dan sampai sekarang belum balik." jelas jesi.

Ali langsung berlari ke tenda cindy. Hendak bertanya tentang prilly. Namun tiba2 saat ali ada di dekat tenda cindy ia mendengar cindy sedang ngobrol dengan teman2nya.

"hey cin tadi prilly km suruh kemana?" tanya salah satu temannya.

"ke hutan daan kalian tau gak?"

Temannya hanya menggeleng.
"tadi aku sudah nyuruh orang buat bikin jebakan disana. Dan sekarang prilly pasti sedang ketakutan.ahahaha " lanjut cindy menjelaskan ke teman2nya. Mereka tertawa bersama.

Mendengar itu muja ali berubah karena marah. Ia tak percaya cindy sekejam itu. Ditariknya tangan cindy secara kasar. Cindy yang dari tadi tertawa jadi kaget. Ali membawa cindy ke dimas dan tian.

"tian aku nitip ni nenek sihir dulu. Aku mau nyari prilly. Aku takut dia kenapa2." ucap ali dan langsung berlari tanpa menunggu jawaban mereka.

Dimas berteriak memanggil ali. Ia menyuruh ali berhenti tapi tak dihiraukan.
"dasar keras kepala. Akan sangat bahaya kalau ali mencari prilly sendirian." gumam dimas.

Dimas pun bergegas menyusul ali.

"prillyy....priiiiilll..." teriak ali.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top