Tawaran Gila 1

"Minum dulu!" kata Gendis mengulurkan botol minum mineral milik Tama. Pria itu menepis, dia menepuk pantatnya dan bangkit sambil meringis. Gendis hanya diam saja. Tak menunjukkan reaksi terkejut.

"Anda aneh. Membayarkan utang saya, bukan berarti saya bisa dijadikan sebagai suami seenak hati." Tama menampakkan raut tersinggung. Gendis melipat tangan di dada. Kondisi jalan raya sudah sepi, ini mulai larut.

"Kenapa aneh? Apa karena seolah saya melamar orang asing?"

Tama menatap wanita dengan raut tenang itu dengan tatapan kesal.

"Semuanya tak masuk akal. Anda menyelamatkan saya, padahal kita tak saling mengenal. Lalu, tiba tiba menawari saya menjadi suami, tunggu ...." Tama memajukan wajahnya, meneliti raut cantik di depannya dengan curiga.

"Jangan-jangan Anda jatuh cinta pada pandangan pertama pada saya ...."

Gendis tertawa. Walaupun tak berbunyi. Jatuh cinta? Dia tak segampang itu jatuh cinta, cintanya hanya pada mantan suami pertama, dan dia sudah tewas muntah darah secara mengenaskan. Semua suami, tewas setelah berusaha menembus keperawanannya di malam pertama.

"Anda tertawa?" Tama tersinggung. "Hanya orang yang tak waras yang mengajak orang asing untuk menikah, kecuali karena jatuh cinta pada pandangan pertama."

Gendis menegakkan tubuhnya, dia duduk dengan anggun menghadap pria yang berpenampilan berantakan di depannya. Diliat dari sisi mana pun, pria itu tak punya apa pun yang akan bisa membuat dia jatuh cinta

"Kamu tau pernikahan kontrak? Saya menyewa kamu sebagai suami, dan akan membayarkan sejumlah uang. Saya akan memberikan tempat tinggal yang layak, uang yang cukup serta pakaian yang nyaman."

"Gila ...." Tama menggeleng.

"20 juta satu bulan ...."

"Anda tidak waras." Tama bangkit.

"Ini kartu nama saya, hubungi saya kalau kamu berubah pikiran. Jika anda setuju, kita akan sepakati perjanjian pernikahan."

Gendis meletakkan kartu itu di atas meja. Lalu bangkit menuju mobilnya yang sudah terparkir manis.

Siapa pun di desanya, tau, dia adalah janda yang sangat kaya yang memiliki perkebunan kopi yang luas. Punya pabrik pengolahan kopi yang besar. Uang 20 juta belum apa apa bagi Gendis.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top