Bab 4: Pesta Terakhir


Tidak terasa hari yang ditunggu sudah tiba, kelulusan sudah diumumkan. Seratus persen mereka lulus dan kini tinggal rapat untuk acara prom night. Acara ini diharapkan meriah dan bisa membuat kenangan yang indah. Namun di pikiran Rino ada beban yang harusnya tidak ia alami. Fabian ternyata berhasil membujuk Pak Galang untuk memberikan dana tambahan untuk acara mereka.

Rino merasa tidak enak dan ingin meminta maaf aamun apa daya, dana sudah disetujui oleh pihak sekolah dan seratus persen biaya ditanggung sekolah pada akhirnya. Rino pun harus mejalani rapat seperti biasanya.

"Dana tambahan yang kita dapatkan harus dimanfaatkan dengan baik karena dana tersebut akhrinya seratus persen dari sekolah. Gue sebenarnya tidak setuju dengan dana tambahan seperti ini, namun bagaimana lagi, dana sudah disetujui Semoga tahun depan tidak ada kejadian kayak begini lagi di masa adik-adik kita."

Fabian mendengar ucapan Rino, itu sangat membuatnya malu. Dia merasa tidak dihargai. Enak saja bawahan seperti dia diperlakukan seperti itu. Walaupun dia seorang ketua seharusnya tidak ada ucapan-ucapan aneh seperti itu. Dari situ Fabian menyimpan sekelumit dendam kepada Rino.

Hari berganti hari, tiba hari menjelang pesta prom night yang ditunggu-tunggu. Para murid yang sudah lulus berpesta pora di sebuah gedung. Mereka berdansa bersama-sama. Para guru menyaksikan para murid yang sudah lulus itu dengan hati gembira.

Para guru merasa lega, akhirnnya murid-murid mereka lulus seratus persen. Semua beban mereka ketika mengajar angkatan tersebut lepas. Mereka juga menikmati pesta, menari bersama murid-murid mereka.

Rino dan Diana berdansa di panggung, mereka berdua menjadi spotlight di acara tersebut. Dansa mereka sangat mesra. Beberapa guru dan teman-teman mereka mendoakan mereka agar segera lanjut ke jenjang yang lebih serius.

Acara dansa selesai lalu acara santai hingga waktu selesai tiba yaitu jam sepuluh malam. Di tengah-tengah acara para guru pamit dan tinggal murid-murid mereka yang sudah lulus yang ada di gedung tersebut.

Rino dan Diana ke belakang. Diana hedak ke dalam kamar mandi, Rino menemaninya. :"Aku tunggu di sana, kamu ke kamar mandi dulu saja." Rino mendadak berteriak ketika sedang menunggu, sebuah darah segar mcul di perutnya, ia melihat gagang pisau tertancap dengan jelas di tubuhnya. Tancapan yang sangat keras dan menyakitkan. Ia pun berlari dengan ketakutan.

Suara teriakan terdengar jelas sekali, gundah gulana Rino terluka, ia memegang perutnya yang telah ditusuk Fabian. Fabian mengejarnya terus-terusan.

"Sini lo! Lo nggak bakal bisa lari ke mana-mana!" teriak Fabian sambil memegang pisau yang berdarah.

Darah masih mengucur dari tubuh Rino. Ia memanggil-manggil Diana, pacarnya yang baru saja hendak ke kamar mandi. Diana menutup mulut melihat kejadian di depannya.

"Lo sudah mempermalukan gue di rapat waktu itu! Sekarang waktunya lo mati! Lo harus mati!" teriak Fabian keras.

Mendadak ada suara ledakan dahsyat, korsleting listrik di gedug menyebabkan kebakaran yag sangat dahsyat dan kuat. Beberapa pasangan yang sedang berdansa terpanggang api karena api berhembus dengan sangat cepat apalagi genset meledak juga.

Salah satu murid yang tewas adalah Gandu, dia sedag bermain piano. Tiba-tiba tangannya terjepit piano dan tubuhnya terbakar. Beberapa siswa dan siswi lain yang sudah menjadi alumni pun jasadnnya tidak bisa dikenali lagi.

Rino, Fabian, dan Diana mencoba lari dari gedung dan tepat sekali ketika mereka loncat ledakan terakhir terjadi. Mereka bertiga selamat. Para penjaga da beberapa peggua jalan langsung menghampiri lokasi kejadian. Pemadam kebakaran serta polisi dipanggil.

Wartawan muolai berkumpul, para guru yang sudah pulang langsung datnng, termasuk Pak Galang yang baru sampai dari luar kota. Ia igi hadir ternyata tidak bisa, ada pekerjaa lain yang ia harus lakukan.

Hanya tiga orang yang selamat, namun sayang, Fabian tidak bisa langsung pulanng, ia harus mendekam di penjara karena dirinya sudah menusuk Rino da hampir membuat temanya tewas.

Rino dann Diana melanjutkan hubunga mereka setelah kejadian. Di sekolah, foto wisuda angkatan mereka dipasang dengan ukurann besar untuk mengingat kejadian tempo hari.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top