13. Realita Cinta

Cinta mengerjapkan kedua matanya sesaat setelah Raka membangunkannya. Ia terdiam sembari memperhatikan pemandangan sekitar yang masih asing baginya dari balik kaca mobil suaminya, Raka. Raka tersenyum menatap istrinya yang sedang terdiam karena bingung. Kedua tangannya sibuk melepas seatbelt yang melintang di tubuh istrinya, Cinta.

"Ayo turun!" Ajak Raka yang sudah membukakan pintu mobil untuk istrinya.

Cinta terkejut. Raut wajahnya yang masih terlihat bingung membuat Raka sangat gemas melihat. Dikecupnya bibir istrinya sekilas. Membuat Cinta mengerjap kaget.

"Kita di mana, Ka?" tanya Cinta bingung sembari meraih tangan Raka yang akan menggandengnya.

"Bandara Halim Perdanakusuma," jawab Raka singkat sambil menutup pintu mobil.

Raka menggandeng tangan Cinta dengan erat, setelah ibu jari kanannya menekan sebuah tombol di remote otomatis pengunci mobilnya. Ia tampak santai berjalan dengan raut wajah bahagianya. Berbeda dengan Cinta yang mulai mencebikkan mulutnya karena kesal.

"Katanya mau mengajak jalan - jalan? Kenapa malah ke sini?!" protes Cinta kesal yang membuat Raka mengulum senyum.

"Iya, Sayang, nanti habis ini kita jalan - jalan. Aku mau bertemu temanku dulu. Sabar ya," tutur Raka.

Cinta mengerucutkan mulutnya dengan sebal. Dalam hati, ia menggerutu jika sampai Raka berbohong, maka dirinya tak akan membiarkan Raka untuk bisa masuk ke dalam kamar nanti malam.

Cinta mulai menikmati suasana hiruk pikuk di bandara Halim Perdanakusuma. Berbagai macam pesawat terbang dan juga helikopter milik TNI AU tampak berjajar rapi di landasan bandara. Beberapa sudah pernah Cinta lihat dari miniatur pesawat terbang milik suaminya, Raka. Langkah Cinta terhenti, ketika Raka telah bertemu dengan temannya.

"Hai bro, long time no see, hah?" sapa Raka kepada temannya.

"Ya, berasa seabad kita nggak ketemu," kelakar lelaki yang memiliki postur tubuh yang sama dengan Raka, Arsya.

Raka dan Arsya saling bertos ria setelah sekian lama tidak berjumpa. Cinta memperhatikan keduanya dengan lekat. Hingga Raka tersadar, dan menarik tangan istrinya Cinta untuk mendekat.

"Sayang, ini Arsya, temanku dulu di AU." Ucap Raka memperkenalkan.

"Arsya," ucap Arsya.

"Cinta," balas Cinta ramah.

"Pesanan gue di mana?" tanya Raka yang membuat Cinta mengerutkan dahinya.

"Di sebelah sana," jawab Arsya sembari menunjuk ke arah beberapa pesawat terbang berukuran sedang.

Cinta mengikuti Raka dan Arsya yang berjalan mendahuluinya. Raka dan Arsya tampak asik mengobrol sambil bernostalgia setelah sekian lama tidak bertemu. Sedangkan Cinta mulai mengagumi beberapa pesawat terbang yang beraneka ragam bentuknya. Biasanya dia hanya melihat berbagai macam mainan miniatur pesawat terbang milik Raka yang tersusun rapi di lemari kaca khusus, namun sekarang semua mainan miniatur itu berada langsung di hadapannya.

Kedua sisi bibir Cinta tersungging ke atas. Ketika melihat sekelompok anak - anak kecil berseragam TK sedang berkumpul memandangi sebuah helikopter. Mereka tampak serius memperhatikan dan mendengarkan penjelasan seorang anggota TNI AU yang sedang memandu kegiatan belajar mereka. Langkah kaki Cinta pun berbelok untuk menghampiri sekelompok anak - anak lucu itu. Membuat dirinya terpisah dari suaminya, Raka.

"Kapten, boleh tidak Nabil menaiki helikopter itu? Sama Tante cantik ini," ujar seorang anak laki - laki yang tiba - tiba sudah menggandeng tangan Cinta.

Cinta tampak terkejut, namun ia segera tersenyum menatap Nabil yang sedang memandangnya dengan raut wajah lucunya.

"Nabil mau jadi pilotnya?" tanya lelaki yang memandu kelompok Nabil, Kapten Farel.

"Iya, Nabil pilotnya. Tante cantik mau tidak Nabil ajak jalan - jalan pakai helikopter itu?" tanya Nabil serius.

"Mau," balas Cinta singkat yang membuat Nabil tersenyum bahagia.

"Bu guru, nanti fotokan Nabil ya. Biar Bunda bisa melihat Nabil menjadi pilot," seru Nabil kepada kedua gurunya.

Kapten Farel pun dengan sabar membantu Nabil untuk menaiki helikopter. Sedangkan Cinta tersenyum menemani Nabil untuk duduk di samping kursi kemudi helikopter. Semua teman - teman Nabil tampak berebut untuk bisa bergantian menaiki helikopter itu. Tanpa Cinta sadari, suaminya telah memperhatikannya dari jauh sembari menyunggingkan senyum. Memandang istrinya yang sedang tersenyum bahagia. Ia pun berjalan menghampiri istrinya, setelah sekelompok anak TK itu selesai dengan kegiatannya.

"Kapten Alyandra?" seru Kapten Farel ketika melihat Raka menghampirinya yang sedang membantu Cinta untuk turun dari helikopter.

"Apa kabar, Kapten Farel?" sapa Raka balik.

Keduanya saling berjabat tangan. Raka pun tak lupa memperkenalkan Cinta kepada teman sejawatnya dulu.

"Bolehkan saya meminjam salah satu helikopter di sini, Kapt?" tanya Raka.

"Tentu, Kapten Alyandra. Tapi bukan helikopter ini, dia sudah sangat tua untuk diajak bermain," canda Kapten Farel yang disambut oleh suara gelak tawa Raka.

"I see," ucap Raka singkat.

"Mari ikut saya," ajak Kapten Farel.

Cinta memperhatikan Raka dan Farel yang sedang memeriksa sebuah helikopter bertuliskan squadron udara 400. Ia menaiki helikopter itu setelah Raka memintanya untuk segera naik.

"Sudah siap, Sayang? Aku akan mengajak kamu jalan - jalan hari ini," tutur Raka yang sedari tadi telah duduk di kursi kemudi.

"Jalan - jalan memakai ini?" tanya Cinta tak percaya.

"Yups, melihat pemandangan Jakarta dari langit,"

"Can't wait, Baby," seru Cinta antusias.

Raka membantu Cinta memasangkan sabuk pengaman dan juga peralatan lainnya sebelum dirinya menerbangkan helikopter. Cinta menatap suaminya, Raka, dengan kagum.

Kedua tangan Raka tampak lincah menekan beberapa tombol yang tak dimengerti oleh Cinta. Begitu banyak sistem dan tombol yang terlihat sangat memusingkan di sana. Suara bising dari baling - baling helikopter yang mulai berputar terdengar jelas di kedua indera pendengaran Cinta yang telah tertutup oleh benda yang mirip seperti headphone. Dari benda itu, Cinta pun mendengar suaminya, Raka, meminta ijin untuk menerbangkan helikopternya dengan beberapa kata asing seperti sandi.

Mulut mungil Cinta menganga tak percaya ketika helikopter yang dikendarai suaminya, Raka, mulai terbang tinggi meninggalkan landasan bandara Halim Perdana Kusuma. Senyum bahagianya mengembang sembari menatap hiruk pikuk kota Jakarta yang super padat dari udara. Kepalanya menoleh, memandang Raka yang sedang menyunggingkan senyum mautnya.

"Thank you so much more, Ayah," ucap Cinta tulus dari headphone - nya.

"You're welcome Bunda cantik," balas Raka diiringi senyuman khasnya.


I'll fly...

---

Cinta mengulum senyum sesaat setelah dirinya mem - posting sebuah foto yang sempat di ambil sebelum suaminya, Raka, membawanya terbang menggunakan helikopter. Tak ada caption khusus yang terselip di gambar itu. Senyuman manis Cinta di dalam potret sederhana yang telah Raka ambil itu telah mewakilkan segalanya. Betapa gembiranya Cinta saat itu. Ia pun bisa mengetahui, bagaimana suaminya, Raka, mengendarai sebuah kendaraan di udara.

@syariefconsinaaa96 mau kemana Ta @illyanacinta ? masih pagi udah bikin iri aja, efek hamil gini banget yeee :'(

@putrirazqashahab ta @illyanacinta masih pengen idup kan lo? Hahaha. Berdoa yang kenceng, Raka kalau bawa pesawat ugal - ugalan. Kabuuur... #Aka

@yetikirana hai cantik @illyanacinta bumil mau kemana? Dede bayinya pengen naik heli yang disupiri Ayah captain Raka ya? Ngidam nih kayaknya, hehehe.

@d.anna.a sumpah ya, kak cinta cantik banget. Pantas aja si Raka nggak berhenti ngejar kakak dulu, wkwkwk.

@rullynisya eh busyet ta @illyanacinta ini bagian dari ngidam lo gitu??? Hayati mau bang kek begitu... ^^

Cinta tersenyum setelah membaca beberapa komentar yang masuk di postingan - nya. Kedua matanya kembali memandang suaminya, Raka, dan juga Arsya yang sedang menginspeksi pesawat jet pribadi Hawker Beechcraft. Ia pun berdiri di samping suaminya, Raka. Memperhatikan Raka yang sedang mengecek salah satu sirip sayap pesawat terbang.


"Sudah lo cek semua, Sya?" tanya Raka.

"Sudah, all is well," sahut Arsya.

"Siapa pramugarinya?" tanya Raka kembali.

"Aureli dan Sarah," sahut Arsya yang sedang mengecek tangki bahan bakar.

"Double date nih," ledek Raka yang disambut kekehan kecil dari Arsya.

"Okay! Checking has finished," pungkas Arsya setelah selesai melakukan inspeksinya ke seluruh bagian pesawat.

"Thanks, Bro."

"Ready to flight?"

"No doubt!"

Cinta mengerutkan dahinya karena bingung. Rasanya ia ingin melontarkan berbagai macam pertanyaan kepada suaminya, Raka. Hingga sebuah teriakan nyaring dari anak - anak kecil membuat Cinta terkejut kaget mendengarnya.

"Aunty," pekik Asha yang berlari kecil ke arah Cinta.

Cinta terbelalak kaget ketika Asha tiba - tiba memeluk salah satu kakinya. Namun kesadaran langsung kembali, saat melihat Keiza, Tommy yang menggendong Esha, dan dua orang perempuan yang tak dikenal oleh Cinta. Cinta membungkuk, lantas segera mengangkat tubuh mungil Asha untuk digendong. Asha terkekeh geli ketika Cinta menghujaminya dengan ciuman gemas tiada henti.

"Eli Ty," seru Asha.

"Kok Asha bisa ke sini sih?" tanya Cinta.

"Ke Ayah," balas Asha yang membuat kening Cinta mengerut kembali.

Keiza pun tersenyum menatap anaknya yang sedang berusaha menjelaskan kedatangannya kepada tantenya, Cinta. Semuanya saling berjabat tangan sesaat setelah saling menyapa.

"Okay! We have to go now," seru Raka setelah semua koper masuk ke dalam bagasi.

"Ke mana?" tanya Cinta bingung.

"Ke Ayah," sahut Asha dan Esha serempak yang disambut gelak tawa dari semua orang yang melihat kebingungan Cinta.

Semua pun masuk ke dalam pesawat setelah mendengar perintah Raka. Dengan kebingungannya, Cinta pun turut masuk ke dalam pesawat jet pribadi itu. Cinta juga sempat mengambil gambar suaminya, Raka, dan Arsya yang sedang berada di kokpit pesawat. Ia tersenyum saat melihat hasil candid - nya telah ter - posting sempurna di akun instagram miliknya.


Captain Raka and his friend, Arsya, were preparing our flight. Bye Jakarta, ♡

@icemuux96 kemana Lo, Ka? Bulan madu ye?

@syariefconsinaaa96 babymoon nih pasti ^.^

@sarahlubiz ciyeee ... yang ngajak babynya jalan - jalan, mau dong jadi babynya. Hahaha.

@hafidohwasley hey, ayang Raka mau kemane itu? Ikuuut... :'(

@yetikirana mau kemana ta? Semangat banget tu cuzzz dari Jakarta. Ikutan dong @illyanacinta

@riandini29 mau kemana kak cinta? Ikut dong! Pilotnya bang Raka ya? Ituuut...

@shellakey Cinta, ngidamnya gak nanggung2 ya? Udah naik heli, terus naik pesawat yang disupirin suami sendiri, ckckck.

@oeta_viani semoga habis ini ngidamnya beli pesawat ye, hahaha.

@febry.az wiw... kak cinta @illyanacinta kalau balas ig pasti ramah, lembut. Giliran bang Aka @putrirazqashahab galaknya ya Allah, naudzubillah...

@putrirazqashahab maaf ya @febry.az kalau bang Aka galak sama kamu dan yang lain. #Putri

@rullynisya Ta @illyanacinta boleh dong ta, kenalin gitu ama Arsya. Biar gak kecepian akuh nya. Hihihi.

"Kita mau ke mana, Kak?" tanya Cinta kepada kakak sepupunya, Keiza.

Keiza tersenyum simpul sebelum menjawab pertanyaan Cinta. Kedua tangannya tampak sibuk mengaitkan sabuk pengaman ke tubuh mungil Esha.

"Bali," jawab Keiza singkat.

"Demi apa, Kak?" tanya Cinta tak percaya.

"Demikian pemberitahuannya," pungkas Keiza.

Cinta tertegun. Ia tak percaya bahwa hari ini suaminya, Raka, benar - benar memenuhi janjinya untuk mengajaknya jalan - jalan. Namun hal ini di luar dugaannya. Cinta tak pernah membayangkan akan berlibur di pulau Dewata, Bali, dengan menggunakan pesawat jet pribadi yang dikendarai oleh suaminya, Raka. Rasanya ia ingin berlari memeluk Raka detik itu juga.

Tbc.

***

"Baiklah... jadi kakak lebih memilih menulis di sini begitu?" geram Raka.

"Bukan begitu, Ka. Ini hanya one shoot, jadi sesuka hati. Sedangkan perjalan cerita kamu dan cinta, DIA, itu sudah tertata di otak. Jadi gak bisa asal," jelas author.

"Dari dulu selalu di anak tirikan!" Sindir Raka keras.

"Siapa yang menganak - tirikan sih??? Udah aku bilang, cerita ini beda sama cerita DIA. So please, jangan di sangkut pautkan!!! Ini hanya cerita keseharian kamu dan cinta," lanjut author kesal.

"Whatever!" Pekik Raka tak kalah kesal.

"Bodo!!!" balas author super sebal.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top