X
"Anjayyy..ada si Qalila.." Laksa keliatan ketakutan waktu ngeliat Qalila berdiri di depan kelas nya.
Laksa tau maksud Qalila datang ke kelasnya, pasti soal pertunangannya
"LAKSA! SINI LO!!" Teriak Qalila.
Tampak Qalila yang tengah berapi-api.
Izwan yang melihat Qalila di depan kelasnya menjadi bingung.
"Ngapain Qal?" Tanya Izwan.
"Gue ada perlu sama Laksa" ucap Qalila dingin
Izwan mengangguk, Izwan cukup tau, kalau Qalila udah ngomong dingin gitu, pasti Qalila lagi marah.
"Sa! Sono lu! Bisa-bisa ancur ini kelas kalo Lo gak keluar" ucap temen sekelas Laksa.
Laksa mendengus..
"CK! Iya!" Katanya.
Lalu kemudian Laksa berjalan dengan santai menuju Qalila, padahal Dalam hatinya dia udah deg-deg serr..
Waktu Laksa udah di depan Qalila, Qalila langsung nyeret Laksa menuju gudang belakang sekolah
Yang di seret Qalila bukan tangan, tapi baju nya.
"Aduhh...Qal qal..sesek ini guee" pekik Laksa.
Qalila gak peduli, dia tetap narik Laksa sampe ditujuan.
Sekarang mereka berdua udah di gudang belakang sekolah, Qalila bersedekap dada dengan sambil melihat Laksa datar.
"Maksud Lo apa Sa? Lo suka gak sih sama sahabat gue? Kalo enggak, kenapa Lo dekatin sahabat gue? Maksud Lo apa Anying!" Pekik Qalila
Laksa memejamkan matanya, tangannya mengepal.
"Asal Lo tau! Gue gak pernah suka sama sahabat Lo itu! Dia itu cuma jadi ajang taruhan gue!" Kata Laksa dengan mudah nya.
Dan hal itu semakin membuat Qalila naik pitam
"Weeehh.. bangsad Lo!"
Buk!
Sekali tinjuan pada perut Laksa berhasil membuat Laksa terjatuh merasakan sakit pada perutnya.
Setelah meninju Laksa, Qalila pergi meninggalkan Laksa tanpa merasa bersalah , tapi sebelum itu Qalila mengucapkan kata-kata yang membuat Laksa bimbang.
"Lo boleh aja buat gitu ke Sahabat gue! Tapi ingat! Di saat Lo nyesel nanti, jangan harap Lo bisa dekat sama Ziae lagi, langkahi dulu mayat gue ya njir!"
Setelah itu Qalila pergi.
Sungguh! Qalila benci jika sahabat-sahabat nya di sakiti, biar Qalila aja yang merasa di PHP-in, sahabat-sahabat nya jangan! Karena Qalila tau rasa sakitnya gimana.
Dan itu rasanya nyesek sekaligus perih.
...
"Tinggal Juna kampret! Enak aja dia mutusin sahabat gue karena ngerasa bosen."cerocos Qalila di sepanjang perjalanan
Pokonya misinya kali ini adalah memberi pelajaran kepada Juna, dan juga Laksa
Laksa tadi udah, tinggal Juna.
Nahh kebetulan ada Juna di lapangan basket, Qalila melangkah kan kakinya menuju Juna dengan langkah yang cepat.
"Wehhh Kampret!, Sini Lo!" Ucap Qalila
Juna dengan santainya mendekat ke Qalila.
"Apa?" Tanya nya.
"Maksud Lo apa?!" Tanya Qalila.
"Riana?,"
Qalila mengangguk.
"Udah jelas, gue bosen!"
Sabar Qalila...
Singkat banget si Jujun ngomongnya ini! Qalila harus ekstra sabar, satu hari ini Qalila kenapa harus berhadapan dengan orang-orang datar sih?
"Bangsad Lo! Ga nyangka aja gue, kalo elo kaya gitu orangnya!" Ucap Qalila dengan nada tinggi.
Juna memperhatikan Qalila dari atas ke bawah.
"Terus?" Ucapnya remeh.
"Bodo amat ya Jun YAA..Lo udah nyia-nyiakan orang yang benar-benar cinta sama Lo, suatu saat Lo pasti bakalan nyesel!" Ucap Qalila dengan nada dingin, setelah itu dia pergi, sebelum pergi Qalila menyempatkan untuk menendang tulang kering Juna.
"DASAR CEWE SINTING!" Maki Juna yang gak di dengarkan Qalila.
°°°
"Lah? Emang hari ini kak REIRA tunangannya ya mah?" Tanya Qalila.
Mama Qalila yang lagi dandan berhenti sebentar dan menoleh ke Qalila.
"Iya" jawab mama Qalila.
"Udah, sini mama make up-in kamu" titah mama Qalila.
Qalila membelalakkan matanya.
"Gak mau Qalila mah, Qalila gak suka make up" tolak Qalila.
Emang Qalila ini paling susah kalo udah disuruh make up.
"Heh! Kita mau ke pesta, iya kali kamu gembel gitu?! Lagian ini pesta pertunangan saudara kamu Qalila" ucap Mama nya, gak habis pikir mama Qalila dengan anaknya ini, disuruh make up kok ya susah banget?
"Enggak ahh mahh" rengek Qalila.
"Sini!" Ancam mama nya.
Qalila mendengus lalu berjalan mendekati mama nya, udahlah Qalila ngalah aja, makin ribet nanti kalo Qalila gak nurut.
"Iya-iya!" Kata Qalila.
**
"Eh! Ini Qalila? Wuih udah besar kamu ya Qalila" ucap Tante Qalila.
Pangling aja liat Qalila Sekarang, dia makin cantik apalagi dengan polesan make up di wajah Qalila yang semakin menambah kesan cantik nya.
Qalila tersenyum.
Melting juga dia pas di bilang makin cantik.
"Makasih loh Tan, Tante juga makin cantik walaupun usia gak muda" puji Qalila.
Qalila gak bohong kok, suer..Tante Indri emang tetep cantik.
"Hehehe bisa aja, ehh acara nya udah mau di mulai ini, Tante manggil Reira dulu ya?" Ucap Tante Qalila.
Qalila dan mama nya mengangguk.
"Qalila"
Qalila membalikkan badannya dan melihat ke tiga sahabat nya ada di pesta ini.
Tunggu? Kok..??
"Kok kalian disini?" Tanya Qalila Heran.
"Justru harusnya kita yang nanya, Lo ngapain disini?" Tanya Nandira.
"Lah? Ini pesta pertunangan saudara gue" ucap Qalila.
"Jadi? Reira itu saudara Lo Qal?" Tanya Ziae gak percaya.
Qalila cengo
Dia belum loading, jaringannya masih lelet.
"ANJIRRR... JADI REIRA YANG ITU REIRA KAKAK GUE? KOK GUE GAK TAUUU?!" Teriak Qalila kaget.
Untungnya aja suara Qalila gak kedengeren sama semua orang di karenakan musik keras yang mengalun.
"Kalian ngomong apa sih?" Tanya mama Qalila penasaran.
Lah iya.
Mereka lupa kalo masih ada mama Qalila disini.
"Enggak apa-apa ma, udah mama gabung sama saudara yang Lain ngapa?! Kok malah sama kita anak muda?!" Sewot Qalila.
"Sewot aja kamu!" Ketus mama Qalila.
"Yaudah lahh, mama gabung sama tante-tante kamu aja" ucap mama qalila cemberut.
Dan mama Qalila pun pergi.
"Dih.. ngambekan" cibir Qalila.
"Hush! Mama Lo itu!" Tegur Nandira.
Qalila nyengir.
"Owh iyaa"
"Jadi gimana?" Tanya Riana.
"Gue gak tau, udahlah Ziae , cari yang lain, cowok kaya Laksa itu banyak di dunia ini, gak cuma satu!" Ucap Qalila merasa jengah
Ziae menunduk.
"Ziae semangat" ucap Riana, dia menepuk pundak Ziae, begitupun dengan Qalila dan Nandira, mereka ikut menepuk pundak Ziae dan memeluknya.
Ziae terharu.
"Makasih guys..kalian sahabat terbaik gue" ucapnya, ketiga sahabat Ziae tersenyum.
...
"Itu si Laksa!" Tunjuk Riana pada Laksa yang sedang berdiri di Althar.
Qalila ngeliat Laksa dengan ogah-ogahan, cukup tau aja dia sama sifat Laksa.
"Enek gue liatnya" cibir Qalila
"Ganteng" ucap Ziae tanpa sadar.
"Hush! Move on!" Ucap Nandira.
"Eh! Gue..gue salah ngomong itu tadi" kilah Ziae.
"Udah, gausah bohong deh Lo" ucap Qalila.
"Iya-iya gue ngaku, emang si Laksa keliatan ganteng kan?" Ucap Ziae.
Qalila, Nandira dan Riana mengangguk.
"Emang sih" ucap mereka bersamaan.
"Yaudah, berati gue gak salah dong"
"Terserah dahhh" ucap Riana.
"Aduh...gimana ini!" Tampak Tante Indri keluar dengan wajahnya yang panik.
Kebetulan Qalila sama sahabat-sahabat nya lagi berada di dekat saudara-saudara Qalila.
"Kenapa ndri?" Tanya mama Qalila.
"Itu mbak, Reira gak ada di kamarnya, udah di cariin kesana kemari tapi gak ada" ucap Tante Indri khawatir.
"Jadi gimana ini? Acara sudah mau di mulai" seru om agas, agas itu papa Indri.
"Gak tau maz, bisa malu kita sama yang lain" ucap Tante Indri.
"Wahh..sih Laksa kaya nya gak jadi tunangan deh" bisik Qalila pada teman-teman nya.
Mereka semua mengangguk.
"Iya"
"Terpaksa!, Demi menyelematkan reputasi kita, kita harus mengorbankan seseorang" om agas buka Suara.
Semua melihat ke om Agas dengan pandangan heran
"Maksudnya apa dek?" Tanya mama Qalila.
"Kak, aku mohon, demi aku, demi keluarga kita, biarkan Qalila yang menggantikan posisi REIRA" ucap om Agas.
Semua terkejut.
"Kenapa gue?!!" Pekik Qalila
Qalila? Tunangan sama Laksa??..gak!!!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top