U

"anjirrr... handphone gue kemanaaa??? Kok kaga adaaa?!" Qalila panik, dia mengacak-acak tas nya, semua isi tas dia bongkar tetapi tidak juga menentukan handphonenya.

"Lo kenapa La?" Tanya Ziea.

Qalila menoleh ke Ziae, Qalila memasang wajah panik

"Hp gue, ilang" kata Qalila, lemas.

Ziae terkejut.

"Kok bisa ilang? Ilang dimana?" Kali ini yang bertannya Nandira.

Ziae memasang wajah datarnya.
"Kalo Qalila tau ilang dimana, pasti dia gak bakal nyariii" gemas Ziae.

Nandira nyengir.
"Owhh iya...lupaa" kata nya.

"Coba telfon aja nomor Lo Qal, mana tau di angkat sama orang yang Nemu" usul Riana.

Qalila yang tadinya tampak lemas pun bersemangat.

"Iya ya? Kok gue gak kepikiran? Rin, pinjam hp Lo" kata Qalila.

Riana memutar bola matanya.
"Nih!" Katanya kesal sembari memberikan handphone nya.

"Makasih" kata Qalila.

Qalila pun menelpon ke nomor hp nya, dia menanti-nanti jawaban dengan penuh kecemasan.

"Semoga diangkat ya Allah..." Batin Qalila.

Pada telponan pertama berdering, kedua juga begitu, hingga pada akhir telponan ketiga, sambungan telpon diangkat.

"Halo" Kata Qalila.

"Ya halo" kata orang itu, suara cowok, berati yang nemuin hp Qalila cowok.

"Emm.. maz, ini yang punya hp, saya bisa ambil hp saya lagi maz? Itu hp saya satu-satunya" mohon Qalila.

"Boleh, Lo sekarang dimana?" Tanya nya.

"Saya masih  di sekolah"ucap Qalila.

Kayaknya yang mendapatkan hp Qalila masih muda deh?

"Sekolah mana?" Tanya nya.

"CK! Banyak tanya banget nih orang" gerutu Qalila dalam hati.

"SMA CENDAYA" tekannya.

"Ke kelas 11 IPS-2! sekarang" kata nya, lalu sambungan telefon di matikan.

"Wahhh... songong ini orang" cibir Qalila.

"Gimana?" Tanya Nandira.

Qalila menoleh ke Nandira.

"Gatau, DISURUH ke kelas 11 IPAS-2" kata Qalila.

"Berarti yang dapetin hp Lo anak sekolah kita?" Kata Ziae yang di angguki oleh semua.

"Wehhh..bisa ketemu doi nih" ucap Riana senang.

"Kalo elo gak heran" ucap Ziae dan Nandira bersamaan.

*

"Gue udah di kelas Lo, Lo dimana?" Ucap Qalila, dia kembali menelfon orang itu

"Sabar" kata nya, dan telfon dimatikan.

"MONYET!! IRIT BANGET NGOMONGNYA... PEN GUE HAJAR DEHHHH" pekik Qalila.

Dia gak malu walaupun banyak orang yang lagi liatin dia.

Emang udah putus itu urat malunya

"Aihh...nyesel gue ikut Qalila" gumam Nandira yang di angguki Ziae.

Riana? Hahhh..tuh cewek ya udah masuk ke dalam kelas doi, pacaran dung Yaaa..

Kebetulan IPS-2 lagi free class.

"EKHEM.." deheman seseorang dari belakang Qalila.

Nandira Dan Ziae melihat ke orang itu, sementara Qalila harus balik badan karena posisi cowok itu yang membelakangi Qalila

"Siapa yang Lo bilang irit?" Tanya nya datar.

Qalila melongo, cakep juga nih orang..

Alisnya tebal, kumis tipis, bibir merah, tapi kulitnya sawo matang.

Qalila gak menjawab, dia malah langsung ngambil hp nya.

Kebetulan hp dia ada di tangan cowok itu.

"UWAHHHHH... HP GUE BALIK LAGIIII...MAMA KANGEN SAMA KAMU NAAKK" Teriak Qalila histeris sambil memeluk hp nya.

Fix! Qalila urat malunya putus!

"Bukan temen gue.." kata Ziae dan Nandira bersamaan.

Setelah puas memeluk handphonenya, Qalila lalu berjabat tangan dengan cowok itu, dia menarik turun kan jabatan dengan senang.

"MAKASIHHH... MAKASIHH BANGET!" Ucap Qalila

Cowok itu cuma natap Qalila aja tanpa bersuara.
Diam-diam dia cukup kagum dengan Qalila yang hiperaktif itu.

"Udah ah, balik ke kelas, sekali lagi makasih yaaaa" kata Qalila, lalu dia menarik tangan Ziae dan Nandira pergi.

Biar aja itu si Riana cem-ceman sama junaaaa..

••

"EKHEM... CEK-COK.. DISINI GUE MAU NYANYI YAA MANTEMAN, KAN DISURUH IBU GISEL NYANYII" teriak Qalila yang membuat seisi kelas melihat kearahnya.

Saat ini di kelas Qalila sedang belajar Seni rupa, dan kali ini materi nya nyanyi, giliran Qalila yang nyanyi.

Semua temen-temen nya udah pada siap-siap untuk Nyumbat telinga mereka masing-masing, takut tuli karena dengar suara Qalila.

Ngomong aja Qalila suaranya udah cempreng, apaalgi nyanyi? Mungkin runtuh ini kelas:v

"Jan nyanyi Qal, apa gitu...gue takut nih kelas runtuh" celetuk Fikri, teman kelas Qalila

Qalila cemberut

"Bu..liat tuh Bu, mereka gak menghargai saya, sakit atuh bu" ucap Qalila dramatis pada gurunya

Guru Qalila itu menggeleng dan tersenyum

Kayaknya Qalila cocok jadi artis nih, pinter banget drama nya

Sementara teman-teman satu kelas Qalila mencebik

Muka-muka Qalila itu keknya pengen di lempari pake sapu deh

Jahat emang? Tapi ya gitu
Gemes aja sama muka Qalila

"Sudah-sudah, silahkan di mulai" kata Bu Gisel

Qalila siap-siap untuk bernyanyi, sementara sahabat-sahabat nya sudah menyumbat telinga mereka dengan kapas

Gatau tuh mereka dapat darimana kapasnya

Di sini kau dan aku
Terbiasa bersama
Menjalani kasih sayang
Bahagia 'ku denganmu

Yang tadinya mereka mejemin mata, sekarang mata mereka terbuka, terperangah itu mereka

Gak nyangka aja suara Qalila yang cempreng, kalo nyanyi bisa sebagus dan Semerdu ini?

Pernahkah kau menguntai
Hari paling indah?
Kuukir nama kita berdua
Di sini surga kita

Malahan ada dari mereka yang ngerekam Qalila dan memasukan video Qalila ke status WhatsApp mereka.

Bila kita mencintai yang lain
Mungkinkah hati ini akan tegar?
Sebisa mungkin tak akan pernah
Sayangku akan hilang

If you love somebody could we be this strong
I will fight to win our love will conquer all
Wouldn't reach my love
Even just one night
Our love will stay in my heart
My heart

Pernahkah kau menguntai
Hari paling indah?
Kuukir nama kita berdua
Di sini surga kita

Bila kita mencintai yang lain
Mungkinkah hati ini akan tegar?
Sebisa mungkin tak akan pernah
Sayangku akan hilang

Bila kita mencintai yang lain
Mungkinkah hati ini akan tegar?
Sebisa mungkin tak akan pernah
Sayangku akan hilang

If you love somebody could we be this strong
I will fight to win our love will conquer all
Wouldn't reach my love
Even just one night
Our love will stay in my heart
My heart

Setelah selesai bernyanyi, teman-teman Qalila bertepuk tangan dengan semangat

Qalila tersenyum songong.

"Makanya, Jan sepele sama orang yang suaranya cempreng, sekali mereka nyanyi, skak Lo semua" cibir Qalila.

Sementara di depan pintu, Dzakian terus menatap Qalila

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top