N
""Guys.. gimana-gimana? Gue udah cantik kan?" Tanya Nandira heboh.
Ketiga sahabatnya itu memutar bola mata mereka, malas.
Ntah udah yang keberapa kalinya ini si Nandira nanya gitu, jadi malas jawab mereka
"Berapa kali kita bilang...udah cantik lohhh" gemas Ziae.
"Tau tuh, sampe capek orang bilangkannya" Saut Riana.
"Biasa guys..mau ketemu sama orang yang di sukai, ya harus cantik lahh" cibir Qalila.
Nandira mencebik.
Suka bener si Qalila kalo ngomong.
"Udah, dari pada nanyain itu terus, bagus Lo siap-siap hati liat itu" tunjuk Riana pada cewe yang ada di sebelah Dzikri.
Semua melihat kearah tunjuk Riana.
"Anjir.." Gumam Qalila.
"Kak Dzikri? Sama cewek?" Gumam Ziae.
Dan Nandira cuma bisa liat dengan hati yang sakit.
"Sabar Nan, sabar.." Qalila dan Ziae mengelus punggung sahabat mereka.
"Gapapa...gapapa, gue gapapa" Nandira tersenyum walau hatinya menangis.
Cewe mah kebanyakan gitu
"Halah, gapapa! Dalam hati sakit" desis Riana.
Kalian tau kan..kalo Riana ngomong itu nyakitin hati?
Yahh gitu lah yang di rasakan Nandira.
"Udah ngapa sih RI, Lo dari tadi ngomong nge-jleb banget sih! Di gituin balik baru tau rasa Lo!" Sentak Qalila.
Gitu-gitu ya Qalila geram juga sama Riana.
"Tau Lo" Ziae ikut menimpali, Riana terdiam.
"Udah, ayo samperin! Lo harus kuat! Ternyata kita senasib" ucap Ziae.
"Hmm...iyaa" Nandira mengangguk lesu.
Mereka berempat pun menghampiri Dzikri.
"Eh? Nandira? Udah datang ya? Makasih udah datang ya?" Kata Dzikri disertai senyum nya.
Nandira tersenyum paksa, lalu berjabat tangan dengan Dzikri.
"Iya kak, sama-sama, masa udah di undang gak Datang" ucap Nandira.
"Ekhem cek..itooh yang di samping siapa ya??" Sindir Qalila.
Ziae menepuk pundak Qalila.
Itu mulut ga bisa diem perasaan deh.
"O..owh..iya, kenalin, iniii...pacar kakak" Ucap Dzikri ragu.
Nge-jleb nge-jleb deh tuh hati Nandira.
"Cieee punya pacar cieeee" Ledek Nandira.
Dzikri tersenyum paksa.
"Kenalan lah kenalannn" seru Qalila.
"Iya nan, kenalan sama kakak itu lahh" timpal Riana.
Memang kampret ini Riana sama Qalila.
"Hehehe iya kak, kenali, Nandira" ucap Nandira.
"Salwa" Ucap Cewe itu.
"Yaudahh kak, kalo gitu kami cari tempat makan ya? Laper.." ucap Qalila, lalu dia menarik tangan Nandira.
*
"HUWAAHHHH....Kak Dzikri udah punya pacar...pupuslah harapan ku sudah untuk bisa bersamanya"
Nandira galau, tapi masih sempat lebay juga.
"Please deh, jangan lebay" ucap Ziae.
Nandira nyengir.
Lalu dia kembali lesu.
"Gimana ini WOII..hati gue sakit, butuh perbaikan" ucap Nandira sambil memegang dada nya.
Ziae, Qalila dan Riana memutar bola matanya malas.
Saat ini mereka ada di sekolah, setelah kejadian semalam Nandira itu uring-uringan banget.
"Selow...gue juga gitu, pupus harapan, tapi selow aja.. mana tau dia jodoh gue gitu, haram di dia , halal di gue, gitohh" seru Ziae.
Qalila langsung meloncat dari Tempat duduknya dan beranjak berjabat tangan dengan Ziae.
"UWOOWW PANUTAN QUE" seru nya.
Nandira tertawa, Riana menepuk keningnya.
"Bener juga sih, oke lah...gue bakalan berfikiran kaya gitu! Terimakasih atas Kata-kata motivasi nya, guru" ucap Nandira, dia berlagak hormat dengan Ziae.
"Bagus-bagus anak Mudaa" Ziae manggut-manggut.
"Guru udah datang, diem" ucap Riana.
Semua duduk ke bangku mereka masing-masing.
**
"Eh, Riana!" Panggil seseorang yang sepertinya Riana tau siapa itu.
Riana membalikkan badannya.
Juna?
"Ada apa Jun?" Tanya Riana.
"Ng..itu.. Lo mau berpartisipasi dalam kegiatan ini gak?" Juna memberikan selembaran poster.
"Ha? Cocok-cocokan jodoh? Baru denger gue.." Riana tertawa.
Juna tersenyum canggung sambil menggaruk tengkuknya.
"Engg..yahh gitu deh, Lo mau ikut gak?" Tanya Juna lagi.
Riana mengangguk.
Kesempatan..Jan di tolak lah! Rugi!
"Mau!" Jawab Riana.
Juna tersenyum lebar
"Oke, di liat ya itu jam nya, ntar gue jemput Lo" ucap Juna.
Riana mengangguk.
"Kalo gitu, gue pergi dulu, assalamm'ualaikum"
"Wa'alaikumsallam"
Setelah itu Juna pergi meninggalkan Riana yang tengah tersenyum senang.
"YESSS" pekiknya.
***
"Buk, eskrim nya satuuu...itu yang rasa coklattt" pekik Qalila.
"Iya neng...sabarrr" kata ibu penjual.
Di kantin ini emang ada khusus jual eskrim, rasanya enak, Qalila sering beli.
Qalila memilih tempat duduk, tapi kayanya rame deh?
"Disini aja"
Tangan Qalila di tarik dan di bawa ke meja paling sudut
Qalila kaget, kok ya enak banget ini orang main tarik-tarik Ajaaa.
Qalila melihat ke orang itu.
"Lah? Elo? Udah sembuh? Gimana? Gak lupa ingatan kan Lo? Itu loh, leukimia" ucap Qalila.
Cowok di depan Qalila menggernyit.
Leukimia? Sejak kapan dia punya penyakit itu? Lupa ingatan? Owhhh...Dia paham, mungkin maksud Qalila amnesia
"Amnesia maksud Lo?" Tanya orang itu
"Nahhh..itu..anemia.." ucap Qalila.
Cowok itu terkekeh.
"Amnesia btw" ucapnya
"Iya itulah pokonya" ucap Qalila gak sabar.
"Lo makan eskrim juga?" Tanya Qalila.
"Enggak, gue makan Balok nih" ucap cowok itu tersenyum paksa.
"Adohh bisa aja nih anak becanda nya:v " cebik Qalila.
"Ya yang elo liat sendiri gimana?" Ucap cowok itu.
"Makan eskrim?" Ucap Qalila polos.
Duhh...cowok itu jadi makin gemes liat Qalila.
"Ngapa di tanyakan lagi?!" Dengus cowok itu.
"Owh iya, makasih ya, udah nolongin gue" ucap cowok itu dan Qalila mengangguk.
Kalian masih ingat sama cowok yang kecelakaan dan di tolong Qalila itu kan? Nahh tuh cowok sekarang ada di depan Qalila.
"Btw gue gak tau nama Lo" ucap Qalila.
"Ya gimana mau tau? Lo aja maen pergi aja waktu itu" cibir Cowok itu.
"Ya maap, kan gue ada eskul" sungut Qalila, dia diam-diam mengambil eskrim cowok itu dan memakannya.
"Nama gue Fikri" ucapnya
Qalila hanya mengangguk sambil menikmati es krimnya.
Eh? Fikri baru sadar.
"Eskrim gue woiii" pekik Fikri.
Qalila nyengir.
Tapi btw..
Itu mereka satu sendok.
Dan berarti? Secara gak langsung mereka satu mulut kan?
"Ciuman ga langsung?!" Pekik kedua nya.
****
"Udah gapapa, ngapain juga Lo jelasin? Kita gak ada apa-apa juga?" Ucap Ziae.
"Tapi gue mau jelasin" kukuh Laksa.
Ziae terdiam.
Waktu istirahat tadi, dia mau bareng sama Qalila ke kantin, tapi tiba-tiba Laksa narik dia dan bawa dia ke taman belakang sekolah.
"Yaudahh, jelasin" akhirnya Ziae mengalah.
"Jadi...dia itu sepupu gue" ucap Laksa.
Sepupu?
Owh..
Jadi selama ini Ziae salah paham?
Alhamdulillah kalo gitu..
Kan....Ziae tiba-tiba jadi seneng gini, pengen teriak deh rasanya.
"Bener?" Tanya ziae.
"Iya bener" jawab Laksa.
Ziae tersenyum, begitupun dengan Laksa, Ntah kenapa senyum Ziae nular.
"Maka dari itu, jangan lari lagi dari gue, karena jauh dari Lo itu gak enak!" Ucap Laksa.
Ha?
Apa? Apa tadi kata Laksa?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top