J

Punya?
Punya apaan coba? Emang gue barang??

Dan terus, emang gue sama dia apa? Pacaran? Kaga perasaan..

Di gantungi gue mahh..
Dzakian itu kaya suka sama gue, tapi kenapa gak pernah ngutarain perasaannya ke gue sihh??

Jadi sebenernya dia itu suka enggak sama gue??

"Qalila" panggil seseorang.

"Apasehh" ketus gue sambil membalikkan badan, tangan gue udah siap ninju tuh orang.

"Wetsss.. santai-santai Bu.." ucap cowok yang ada di hadapan gue ini.

Juna?
Ngapain dia disini? Tumben?

"Paan? Tumben Lo kesini?" Tanya gue.

"Eng..gak ada, ini, gue cuma mau nitip ini sama Lo" Juna memberikan satu buah kado ke gue.

"Untuk gue? Weehh baik banget" ucap gue kesenangan.

"Bukan untuk Lo, untuk temen Lo, Riana." Ucapnya.

Gue masang wajah lempeng gue.
Gue kira juga untuk gue, jangjarang gue di kasih kado begini:v

"Aelahhh..yaudah lah. Ehh? Tunggu dulu, dalam rangka apa Lo ngasih kado ini untuk Riana?" Tanya gue curiga.

Ya gimana gak curiga? Selama ini gue udah berusaha buat dekatin Juna sama Riana, tapi Juna nya kelewat cuek dan kaya gak suka gitu sama Riana.

Awal gue kenal Juna sih dari Riana, dia minta gue untuk nyomblangi dia sama Juna, Riana ngasih gue nomor Juna dan langsung deh gue chatt Juna, dan bilang kalo ada temen gue yang suka sama Juna, ya gue kasih tau lah namanya.

Tapi dari situ Juna cuma bilang 'iya' aja, gak ada tanggapan apapun.

Tapi ini?
Tumben, mungkin ini anak lagi khilaf ya?

"Lo lagi sehat kan? Gak khilaf?" Tanya gue.

Dia masang wajah datarnya.
"Gak, gue mau PDKT sama dia" ucap Juna, setelah itu dia pergi.

What the hell?

PDKT?

Oke lahh..dia mau PDKT.
Tapi kenapa melalui gue juga Bambwangggg...??

Kenapa gak dia sendiri coba?
Hadehhh..Hayati lelah di jadikan tukang post:v

Udah lah,dari pada nyerocos gak jelas disini, mending gue balik ke kelas , kayaknya guru udah masuk.

*

Gue lihat kelas rame, gak diem kaya biasanya.

Kalo udah begini sih, biasanya freeclass.

Gue mAsuk, di kelas udah ada Riana, Nandira, dan Ziae.

"Nih" ucap gue setelah memberikan kotak kado ke Riana.

"Punya siapa neh?" Tanya Riana.

"Dari Someone Lo" jawab gue.

"Ha? Juna maksud Lo?" Tanya Ziae gak percaya dan gue mengangguk.

"Yoi mamen.." seru gue.

"AHHHH YANG BENER LO RIN" teriak Riana.

Untung kelas ribut, jadi gak terlalu kedengaran.

Qalila mengangguk untuk yang kedua kalinya.

"Iyaaaa" gemas Qalila.

"Ciye Riana ciyeee..senang lah itu hatinya" ledek Nandira.

Riana senyum-senyum gaje.

"Lo mau tau apa kata dia ke gue pas ngasih tuh kado?" Tanya gue , dia langsung ngangguk.

"Katanya dia mau PDKT sama Lo" ucap gue.

"Ciyeee" seru Nandira dan Ziae.

***

Normal PROV.

Qalila berjalan dengan santai menuju Gerbang sekolah.

Seperti biasaaa Qalila nunggu sopirnya.

Gak di kasih dia pake kendaraan sendiri, soalnya pernah kejadian Qalila kecelakaan, sampai dari situ mama nya gak ngasih Qalila untuk naik kendaraan pribadi sendiri.

"Lamanyaaaaa" keluh Qalila.

"Tau gitu gue nebeng sama Ali aja" Sesal Qalila.

Tadi waktu pulang Qalila di tawarin sama Ali untuk pulang bareng, tapi Qalila nolak.

Gak lama kemudian sopir beserta mobilnya Qalila datang, waktu Qalila mau masuk ke dalam mobil , Ada kecelakaan di pasar yang membuat Qalila penasaran.

"Tunggu bentar ya pak, Saya mau liat itu ya" kata Qalila.

"Tapi non, nanti terjadi apa-apa sama non gimana? Itu rame loh" ucap pak sopir.

"Enggak Pak, selow aee" ucap Qalila santuy.

Yaudah lah, mau ngelarang anak majikannya ini pun percuma, gak bakalan di dengarin.

"Yaudah, hati-hati non" ucap Pak firman.

Qalila mengangguk kemudian dia melihat apa yang menyebabkan rame-rame.

"NJIIRRR.. ORANG TEKAPAR KOK YA GAK MAU NOLONG SEHHH?!? WEEEHH TOLONGIN INI ORANG..." Teriak Qalila.

Dia berjongkok di dekat cowok yang sedang terkapar dengan darah yang merembes dari kepalanya.

Semua gak ada yang peduli, pada udur-uduran.

Karena geram, Qalila memanggil sopirnya dan meminta bantuan sopir untuk mengangkat ke mobil dan membawanya ke rumah sakit.

***

"Gimana dok?" Tanya Qalila.

"Alhamdulillah..pasien selamat, cuma terdapat luka ringan di kepalanya dan tidak akan berakibat apa-apa" jelas dokter itu yang membuat Qalila berucap syukur.

"Alhamdulillah" ucapnya.

"Kalau begitu saya permisi" ucap dokter itu.

"Iya pak, makasih" kata Qalila sopan

"Non, pulang?" Tanya pak Firman.

Qalila menggeleng.
"Gausah deh pak, saya disini aja, bapak bawakan tas saya aja, kasian gak ada yang jaga, keluarganya juga gak ada yang jelas " ucap Qalila.

Pak Firman mengangguk
"Baik non" ucap pak Firman.

Setelah kepergian sopirnya, Qalila masuk ke dalam ruangan cowok itu.

Qalila memandang wajah cowok itu, dia memperhatikan orang itu dari atas sampai bawah.

Hmm..
Kayaknya Qalila kenal sama orang ini, ehhh? Dia kan satu sekolah sama Qalila?

"Anak IPS2 ini mahhh...temennya Juna deh kayaknya?" Gumam Qalila.

Dia mengambil kursi lalu duduk menghadap cowok itu.

Tiba-tiba Qalila melihat jari-jari tangan Cowok itu bergerak, dan Cowok itu membuka matanya.

"Sshhh" ringisnya menahan rasa sakit di kepala.

"Eh, jangan duduk dulu, tiduran aja" ucap Qalila.

"Gue dimana?" Tanya cowok itu.

"Rumah sakit lahhh, gila aja.. bau obat masa iya gue bawa Lo ke rumah parfum" cerocos Qalila.

Cowok itu diam dan terus memperhatikan Qalila.

Jarang-jarang ada cewek yang berhadapan sama dia ngomong kayak gitu? Biasanya kirim salam, kalo enggak minta no wa.

"Untung gue bawa Lo ke sini, kalo enggak mungkin Lo udah wasdet! Mana tadi di sana gak ada yang mau nolong Lo lagi! Kesel banget gue" Qalila nyerocos.

"Hahaha..Lo lucu deh" kata cowok itu setelah tertawa.

Qalila menatap tajam ke Cowok itu.

"Ishh..gue lagi ngomong malah ketawa! Kesel ini gue kesel!" Kata Qalila menggebu.

"Makasih udah nolong" ucap cowok itu sambil tersenyum.

Gantian Qalila yang diam.
Senyumnya ganteng bangetttttt..

"Sa.. sama-sama, btw Lo temennya Juna ya?" Tanya Qalila dan Qalila mengangguk.

"Iya" ucapnya.

Qalila melihat ke jam yang di tangannya.

"Mampus gue! Gue mau latihaannn.." pekik Qalila

Cowok itu meringis.

"Eh? Sorry-sorry.. berisik ya?" ucap Qalila gak enak.

"Gapapa" jawab cowok itu.

"Kalo Lo mau pulang, gapapa, gue nanti panggil temen gue aja kesini" ucap Cowok itu.

Qalila mengangguk.
"Oke, gue pergi yaa"

Qalila udah ngacir mau keluar, tapi pas sampe pintu Tuh cowok manggil Qalila.

"Tunggu!" Katanya yang membuat Qalila berhenti mendadak.

Untung bukan motor dianya, kalo enggak kan udah tabrakan beruntun.

"Ada apa?" Tanya Qalila saat dia membalikkan badannya.

"Nama Lo siapa?" Tanya Cowok itu.

"Gue, Qalila." Setelah mengatakan itu Qalila pergi.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top