B
"AAAAAAAA... GILA-GILAAAAA...GUE SENENG BANGET HARI INIIIII" teriak Qalila di kelasnya.
Ketiga temennya pada Mandang Qalila heran.
"Heh?! Masuk-masuk kok teriak-teriak sih Lo?" Kesal Nandira.
"Tau, mending suaranya cantik, lah ini? Suara cempreng gitu" cibir Riana.
Sementara Ziae? Dia diem sambil geleng-geleng kepala.
Udah tau dia tabiat si Qalila, kalo lagi teriak-teriak gitu pasti lagi bahagia.
Ada something nih..
"Pasti Lo lagi bahagia nih? Bahagia kenapa?" Tanya Ziae.
"Aahhh Ziae..Lo tau aja sihhh" pekik Qalila.
"Ya tau lah, berapa lama Kita sahabatan?" Dengus Ziae
Iya bener, Ziae dan Qalila itu udah 5 tahun bersahabat, mereka sahabatan semenjak kelas 7 SMP hingga kelas 2 SMA.
Lama kan?
Dulu satu sekolah, satu kelas, tapi beda bangku, dan Alhamdulillah.. di SMA ini juga satu sekolah, satu kelas dan satu bangku.
"Hiya ya?" Ucap Qalila sambil nyengir.
"Emang Lo bahagia kenapa sih La? Gue penasaran nihh" tanya Nandira penasaran, dia duduk sambil Mandang Qalila.
Btw mereka duduk berhadap-hadapan, mereka berempat lagi kumpul di meja Nandira&Riana.
Qalila tersenyum misterius kemudian dia cerita deh, apa yang dia lakuin di UKS tadi sama Dzakian.
"Bener Lo Qal? Dzakian? Ketua OSIS itu?" Tanya Riana bertubi-tubi.
Qalila mengangguk semangat.
"Hiya Dongg...duhhh senengnya di bilang manis sama orang yang gue suka" ucap Qalila sambil Megangin pipinya.
"Dasar!" Cibir Ziae.
"BUCINN" sambung mereka bertiga dan Qalila mencebik.
"Bodo ah, yang penting gue seneng, udah bisa mulai start gue, lah kalian bertiga? Gimana? Suka sama someone gak ada perkembangan?" cibir Qalila yang ngena di hati mereka.
"Suka bener kalo ngemeng dia mahh" dengus Nandira.
Qalila terbahak-bahak melihat wajah kesal sahabat-sahabat nya.
**
Saat ini mereka berempat sedang berada di Aula.
Aula biasa juga bisa dijadikan tempat nongkrong.
Dan mereka berempat sedang berada disini.
Apalagi aula dekat dengan kelas IPS-2, yang ada someone nya Riana, ya jadi Riana kalo diajak kesini ya langsung semangat dia.
"Eh-eh, itu Juna kan?" Tunjuk Nandira pada Sosok cogan yang lewat bersama rombongannya.
"Mana sih?" Riana jadi heboh.
"Biasa aja kaliii Maemunah:v " Cibir Qalila sambil menggrauk wajah Riana.
"Ishh tangan Lo bau!" Kesal Riana.
Qalila nyengir.
Dia baru ingat, kalo tadi kan tangannya habis di buat untuk buang sampah.
"Lupa cuci tangan gue pas piket tadi" cengirnya.
Riana memekik.
"QALILAAAA" teriak Riana.
Semua mata memandang ke mereka, terutama Riana.
Riana yang mulai menyadari jika semua melihat kearahnya dia menunduk malu.
Sementara orang yang udah buat Riana kesal cekikikan sambil memegang perutnya yang keram.
"Jangan teriak, kasian suaranya" Ucap Seorang cowok yang baru saja lewat dari hadapan mereka.
Riana berdegup.
Itu...
Juna
Ziae, Nandira, dan Qalila tercengang.
"Njirrr...Itu si Jujun gaeesss..dia ngomong.. uweehhh..Riana weehhh" Qalila heboh.
"Ziae, ada karung gak?" Bisik Nandira sambil menutup wajahnya.
"Untuk ngarungi Qalila kan?" Tanya Ziae.
"Iya, malu gue" dengus Nandira dan Ziae tertawa.
"Ishh diem Napa La.." cebik Riana.
"Hiya-Hiyaa..gue diem, udah ah! Gue mau ke kamar mandi, cuci tangan" adu Qalila.
"Kok ngadu?" Desis Nandira.
Qalila memasang wajah tersakiti.
"Syakit akutuh" ucapnya dramatis.
Kalo Qalila yahh.. hadehhh..harap maklum aja lahhh..
"Temenin Yuk Zi" Ajak Qalila.
"Ayo-ayo, gue kan anak Baek" ucap Ziae songong.
"Temen sebangku sama aja, sama-sama pede" cibir Nandira dan Riana.
"Biarin wleeee" ejek Qalila dan Ziae.
Dan mereka pun pergi ke kamar mandi.
Saat di mau menuju lorong kamar mandi, Ziae dan Qalila bertemu dengan Dzakian dan Laksa, Laksa adalah Someone nya Ziae.
"Aduh! Ada Laksa Qal" bisik Ziae saat melihat Laksa juga mau menuju toilet.
Memang toilet cewek dan cowok itu samping-sampingan, dan hanya berbatasan dengan tembok.
"Gue juga tau kali" balas bisik Qalila.
"Tapi udah, selow aee..anggap aja gak ada apa-apa, kalo bisa Lo anggap aja mereka orang-orangan sawah:v" saran Qalila.
Ada-ada aja Qalila ini, masa iya Laksa yang gantengnya kaya gitu harus Ziae anggap orang-orangan sawah? Helowww.. orang-orangan sawah kaga ada yang segans itu keless..
Ehh? Kok Ziae ngerasa dia malah lebay kaya Qalila ya? Ziae menggeleng.
"Cogan Lo katain orang-orangan sawah! Ada-ada aja" ketus Ziae.
"Heleh, udah lah..gue mau cuci tangan, Lo tunggu sini" ucap Qalila.
Saat mau masuk ke toilet, Qalila sampat melirik ke Dzakian, yang ternyata dzakian juga melirik kearahnya.
Mereka sama-sama memasuki kamar mandi.
Tinggallah Ziae dan Laksa yang menunggu di depan toilet dengan berhadap-hadapan.
Ziae gerogi nih, ada di depan Doi.
Si doi juga kayaknya salting gitu.
Sekilas info.
Laksa itu satu sekolah sama Qalila dan Ziae, Ziae udah suka sama Laksa semenjak SMP. Dulu Qalila dan satu lagi sahabat mereka berdua suka menggoda Ziae dan Laksa, jika Laksa lewat , pastilah Qalila atau tidak Maysae, sahabat Qalila dan Ziae itu akan menggarai Ziae yang berakhir membuat Ziae malu.
"Nunggu Qalila?"
Ziae terperangah.
Itu...Laksa ngajak ngomong ? Beneran? Ziae lagi gak mimpikan?
"Kok diem? Gue ngomong sama Lo" ucap Laksa.
Ziae masih enggak percaya, dia menunjuk dirinya dengan alis menggernyit.
Laksa mengangguk.
"O..owh..iya..gue nunggu Qalila" jawab Ziae.
Laksa mengangguk
Ehhh..tunggu?
Laksa tau Qalila dari mana ya?
Hemm tau deh.
"Udah?" Tanya Laksa saat melihat dzakian keluar dari toilet.
Dzakian mengangguk.
"Luan" kata Laksa.
Yang membuat Ziae gak bisa berkata-kata lagi, sampai Laksa dan dzakian pergi dari hadapannya.
"Woi! Lo ngapa dah?" Qalila menepuk pundak Ziae.
Ziae mengerjap.
"Qal...tadi Laksa..Laksa ngajak gue ngobrol..." Pekik Ziae histeris.
Qalila mengerjap.
"Woh.. bagus-bagus, ada perkembangan" di tepuknya pundak Ziae beberapa kali, lalu Qalila pun pergi duluan meninggalkan Ziae.
"Dasar sahabat kampret! Maen tinggal aja udah di tungguin!" Gerutu Ziae, dia pun menyusul Qalila.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top