7


WARNING!

Sedikit adegan 17+





"gimana dek? Udah Lo kasih
kan?" Tanya Bahri pada Qalila

Qalila mengangguk.
"Aman..udah di terima dia, jadi bisa gue minta ongkir nya?" Qalila mengadahkan tangannya pada Bahri.

Bahri menatap Qalila lempeng
"CK! Lo mah perhitungan" cibir Bahri, tapi Bahri tetep ngasih uang ke Qalila

Qalila menerimanya dengan senang hati, Mayan..nambah uang jajan:v

"Makasih, ihh baik banget sihh..kalo kakak gak suka sama Nurul, udah gue gebet Lo kak" ucap Qalila, lalu Qalila pergi ninggalin Bahri.

"Untung hati gue 100% udah untuk Nurul" gumam nya.

..

"Laksa, Lo kok diemin gue terus sih?" Ucap Ziae.

Laksa memandang Ziae tajam

"Lo bisa diem gak sih?! Gue nyuruh Lo kesini itu cuma untuk diem nemenin gue!" Katanya dingin

Ziae langsung mengatupkan bibirnya, dia takut

Saat ini Ziae dan Laksa sedang berada di kamar apartemen Laksa

Bukan untuk melakukan hal yang enggak-enggak, kalian jangan salah paham

Tapi Ziae cuma nemenin Laksa, Laksa yang nyuruh tadi.

Laksa kembali kepada kegiatan-kegiatannya tadi.

Di elus-elusny pisau yang berada di tangannya.

"Gue bisa aja ngelakuin hal yang gak wajar untuk dapatin Lo Qal" lirih Laksa yang tidak di dengar oleh Ziae.

°°

Qalila hari ini ada tugas tambahan di kampus, Pulangnya sore, ya jadi gitu..dia lagi nunggu jemputan tapi belum ada yang jemput

"Dzakian mana sih? Tadi katanya udah otw? Tapi belom datang juga?! CK! Princess gak bisa di giniin" cerocos Qalila

Mana panas lagi, Qalila kan takut gosong, ntar kadar kecantikannya berkurang lagi

Tepat di depan  Qalila, sebuah mobil melintas

Mobil itu berhenti membuat Qalila menggernyit, Qalila gak kenal sama mobil itu, punya siapa ya?

Orang itu, keluar

Dan ternyata orang itu adalah Laksa.

Dan ntah kenapa kali ini Qalila takut melihat Laksa, setelah hampir 3 bulan lamanya mereka gak ketemu

"H..hai Laksa" sapa Qalila dengan takut-takut

Dia udah mau ngambil ancang-ancang untuk lari, tapi keburu di cekal tangannya sama Laksa

"Lo gak bisa kemana-mana!" Kata Laksa yang membuat bulu kuduk Qalila berdiri.

Laksa terlihat berbeda

"Maksud Lo a...

Belum sempat Qalila melanjutkan kata-katanya, dia udah di Bekap oleh Laksa, dan Laksa langsung membawa Qalila masuk ke dalam mobil.

••

"Dimana dia?" Gumam Dzakian, udah satu kampus Dzakian mencari Qalila, tapi Qalila gak ada, di telfon juga gak aktif nomornya

"Kemana Lo Qalila?!" Gumam Dzakian merasa resah

Dzakian memilih untuk mencari Qalila di rumahnya, mana tau Qalila udah nyampe ke rumah


"Qalila gak ada Tan?" Tanya Dzakian kaget.

Mama Qalila menggeleng

"Gak ada sama kamu Dzakian?" Tanya mama Qalila, perasaanya mulai was-was

"Dzakian juga gak tau tan, Tante tenang dulu ya, Dzakian nelpon temen-temen Qalila, mana tau ada yang tau Qalila dimana" ucap Dzakian mencoba menenangkan mama  Qalila

Mama Qalila mengangguk lalu kembali duduk dengan keadaan lesuh, dia takut anak langkahnya itu kenapa-kenapa

..

"Serius kalian gak tau?" Tanya Dzakian, menatap satu persatu sahabat-sahabat Qalila

Riana, Nandira dan Ziae menggeleng, mereka juga jadi khawatir, takut terjadi apa-apa sama Qalila

"Kita gak tau, setau gue, tadi dia ada tugas di kampus, dan seharunya udah pulang dari 3 jam yang lalu" ucap Ziae

"Gue tau, dia minta jemput gue tadi, pas gue kesana, dia gak ada" jelas Dzakian.

Mama Qalila sudah menangis, di tenangkan oleh suaminya, papa Qalila

"Kita minta bantuan polisi aja Dzakian, gak bisa kita diem gini terus" ucap Alfa.

"Gue setuju" timpal Rehan

Dzakian mengangguk

"Oke, kita ke kantor polisi" ucap Dzakian

Setelah itu Dzakian pamit kepada orang tua Qalila, dan kemudian Dzakian, Rehan, Ali, dan Alfa pergi ke kantor polisi.

¶¶

Qalila mengerjap-ngerjapkan kedua matanya, nyawanya masih belum terkumpul

Tapi beberapa menit kemudian barulah dia mulai sadar.

"Gue dimana? Ini kaya kamar villa?" Gumamnya merasa bingung

Perasaan khawatir dan takut menjalar ke dalam perasaan Qalila saat teringat bahwa tadi dia bertemu Laksa.

Suara pintu kamar yang terbuka mengalihkan pandangannya kepada orang yang masuk itu

Laksa.

Dia tengah menatap Qalila dalam, dengan senyum miringnya

"Akhirnya kita bisa sama-sama" ucap Laksa

"Ma.. maksud Lo apa sih Sa? Gue dimana ini? Gue mau pulang?! Gausah kurang kerjaan deh elo! Minggir! Gue mau pulang!" Ucap Qalila.

Qalila mau keluar, tapi sayang Qalila kalah cepat, pintu kamar udah di kunci sama Laksa

Qalila menatap Laksa sengit, maksud Laksa apa?

"Maksud Lo apa sih?! Gue mau keluar Laksa" marah Qalila

"Keluar? Nanti setelah elo dan gue menikah" ucapnya sambil senyum kemenangan

Qalila membelalakkan matanya

"Laksa! Please! Jangan terlalu terobsesi sama gue, yang Lo lakuin ini salah! Gue gak mau nikah sama Lo, gue gak suka sama Lo! Lo ini apa-apaan sih?!" Teriak Qalila

Laksa meletakkan satu jari telunjuk nya ke bibir Qalila.

"Ssstt...jangan teriak sayang, aku dengar kok" ucap Laksa lembut namun terdengar mengerikan di telinga Qalila.

Laksa terus menatap Qalila dengan lekat, fokusnya sekarang ada pada bibir Qalila

Qalila yamg mulai di tatap seperti itu menjadi takut.

Laksa maju mendekati Qalila, tali Qalila mundur, setiap Laksa maju, Qalila mundur, hingga pada akhirnya Qalila mentok di tembok

Tubuh Laksa mendekat ke Qalila, kedua tangan Laksa sekarang sudah menempel di dinding.

Di elusnya rambut Qalila lembut, lalu jatuh ke bibir Qalila

"Laksa, ja..jangan yang enggak-enggak ya?! Awas Lo" ucap Qalila , Qalila berusaha sebisa mungkin untuk Tetap terlihat santai

"Bibir Lo menggoda gue" ucapnya.

Tanpa Qalila duga, bibir Laksa sudah menempel di bibirnya, tidak hanya menempel, Laksa juga melumat habis bibir Qalila.

Qalila marah, dia terus memukuli Laksa, tapi sepertinya tidak berpengaruh terhadap Laksa.

Hingga sampai pada akhirnya, Laksa sendiri yang menghentikan ciuman itu

"Hari ini masih di bibir, gatau besok-besok, karena semua yang ada di elo, punya gue" Ucapnya, setelah itu Laksa keluar dan mengunci pintu kamar dari luar.

Qalila jatuh terperosot ke lantai.

Ciuman yang seharusnya di berikan kepada orang yang akan menjadi suaminya nya nanti sudah di renggut oleh Laksa.

Qalila benci Laksa.

BENCI.!!

"LAKSA BANGSAT!! BUKAAAA!! GUE MAU PULANG!!!" teriak Qalila


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top