30. Tegar

"Tersenyum adalah obat luka hati"

Akhwatul_Iffah

💐💐💐💐🌷💐💐💐💐

"
وَمَا جَعَلَهُ ٱللَّهُ إِلَّا بُشْرَىٰ لَكُمْ وَلِتَطْمَئِنَّ بِهِۦ ....

Dok dok dok.
Aku mendongak dan mengulangi bacaanku lagi

وَمَا جَعَلَهُ ٱللَّهُ إِلَّا بُشْرَىٰ لَكُمْ وَلِتَطْمَئِنَّ بِهِۦ ....

Dok dok dok...
Aku kembali mendongak. Apa yang salah ya?. Batinku.

Kembali ku ulang

وَمَا جَعَلَهُ ٱللَّهُ إِلَّا بُشْرَىٰ لَكُمْ وَلِتَطْمَئِنَّ بِهِۦ ....

Fathimah....
Itu gak pakek lakum.
Kalau lakum itu di juz 4.

Akupun mengangguk...

Al-Anfal 8:10

وَمَا جَعَلَهُ ٱللَّهُ إِلَّا بُشْرَىٰ وَلِتَطْمَئِنَّ بِهِۦ قُلُوبُكُمْۚ وَمَا ٱلنَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِندِ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ ........dst

"Kamu kenapa Fathimah??? Akhir-akhir ini Ustadzah perhatiin ngaji kamu kok agak kacau. Gak kayak biasanya?." Tanya ustadzah begitu aku mengakhiri tadarrusku.

"Maaf Ustadzah..." jawabku tertunduk.

"Kamu ada masalah?"
Aku hanya terdiam.

"Apapun masalahmu. Tenangkanlah hatimu. Buanglah segala pikiran-pikiran selain murojaahmu untuk mengingat hafalanmu. Karena jika kamu tak bisa menyingkirkan masalahmu dari pikiranmu, kamu gak akan bisa fokus untuk menghadapi ujian. Dengan begitu kamu sangat sulit untuk bisa lulus tahun ini Fathimah."

Degh...
Kata-kata Ustadzah benar-benar menohok hatiku yang terkadang memang belum bisa tenang. Akankah aku tidak bisa lulus tahun ini???

"Kamu mau lulus tahun ini kan?"  Aku mengangguk cepat.

"Kamu gak mau mengecewakan kedua orang tuamu kan?" Aku kembali mengangguk.

"Kamu gak mau berdosa karena telah melalaikan kewajibanmu kan?" Lagi dan lagi aku mengangguk cepat.

"Makanya... mulai sekarang. Tenangkanlah pikiranmu. Bersabar dan bertawakkallah atas segala permasalahanmu. Pasrahkanlah semuanya kepada Allah.
Apa yang terjadi biarlah berlalu. Jangan sita pikiranmu dengan yang telah lalu. Hadapilah masa depanmu. Fokuslah pikiranmu hanya untuk hafalanmu untuk saat ini ya.
Jangan sampai masalahmu menjadi jalan buat syetan untuk memperdaya kamu larut didalamnya. Sehingga kau lalai dengan segala amal ibadah dan tanggunganmu."

💌💌💌

Al-A'raf 7:16

قَالَ فَبِمَآ أَغْوَيْتَنِى لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَٰطَكَ ٱلْمُسْتَقِيمَ

Iblis menjawab, "Karena Engkau telah menyesatkan saya. saya benar-benar akan menghalang-halangi mereka dari jalan Engkau yang lurus.

Dapatkan Aplikasi Quran:https://goo.gl/w6rESk

💌💌💌

"Iya in syaa Allah ustadzah... Fathimah akan usahakan. jazakillah atas nasehatnya  Assalamu'alaikum," ucapku beranjak dan mencium punggung tangan beliau sebelum  berlalu.

Kata-kata ustadzah tadi benar-benar seakan menamparku hingga aku tersadar.
Aku harus bisa mengembalikan semangat dan tekadku mulai sekarang.

Aku harus bisa fokus dengan Al Qur'anku. Aku harus bisa menjadikan  dia teman setiaku.

Ya Allah...

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةًۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ.

Doaku penuh harap, kembali dengan linangan air mata.

Selepas berjama'ah sholat isya'. Seperti biasa kami sibuk kembali bermuroja'ah. Menyiapkan setoran muroja'ah untuk besok pagi.

Kejadian tadi sore harus membuatku berubah. Sudah cukup sedari tadi aku menyesalinya dengan hanya tangisan.

Sehingga malam ini aku hanya sebentar saja terlelap dalam tidurku.
Segera aku bangun lalu bersuci. Aku harus semangat dan fokus Muroja'ah. Tekadku dalam hati.

"Tersenyumlah adikku sayang. Karena senyummu memberikan kakak ketenangan. Makin cantik kan kalau senyum gini, مَنْ جَدَّ وَجَدَ
(Barang siapa yang bersungguh-bersungguh maka ia akan berhasil)" ucapan kak Nisa tadi sebelum sholat jama'ah Magrib kembali terngiang ditelingaku.

Bismillaahirrohmaanirrohiim...
Ku mulai Murojaah malam ini dalam kesendirian, Selepas sholat malam di Mushola Putri yang masih sepi dari lalu lalang santriwati. Karena saat ini jam dinding masih menunjukkan pukul 2 dini hari.

----***----

"Assalamu'alaikum," ucapku begitu langkah kakiku memasuki pintu kamar.

Aku baru saja kembali dari Muroja'ah pagi.
Alhamdulillah kian hari, kian minggu dan kian bulan hasil Murojaahku membaik dan terus membaik.

Kata ustadzah itu berarti hatiku kini telah membaik dan sudah bisa Fokus dengan hafalanku.
Alhamdulillahirobbil'aalamiin...

Hening...
Kulihat kak Nisa. Hanya terdiam. tak terdengar menjawab salamku.

"Kak Nisa," panggilku. Tapi ia masih bergeming tak menyahut panggilanku.

Ni anak kenapa ya? Kok masih diem aja. Batinku.

"Kak Nisa kenapa? Kok murung?" Ku letakkan telapak tanganku kepunggungnya pelan.

Dia terkejut. Pandangan  berbalik dari menatap lurus ke depan, kini beralih menatapku.

"Kakak kenapa? Ada masalah?"  tanyaku lagi. Karena kak Nisa tak kunjung menjawabnya.

Tiba-tiba dia menghambur ke dekapanku. Dia memelukku, aku pun hanya membalas pelukannya. Mengelus-ngelus punggungnya menyalurkan ketenangan.

Tak lama pendengaranku menangkap suara sesenggukan. Kak Nisa menangis?.
Ya Allah... kak Nisa kenapa ya???
Tapi aku tak mau bertanya sekarang. Meski tingkat penasaranku telah mencapai ubun ubun. Biarlah kak Nisa tenang dulu. Ku tunggu dia yang akan bercerita dengan sendirinya nanti.

"Ma-ma sama papa udah resmi bercerai, Dek," ucapnya masih sedikit sesenggukan lalu melepas pelukannya.

"Astaghfirullahal'adhziim... yang sabar ya, Kak. Ini ujian dari Allah. Kakak harus tabah ya."

"Kakak ingin menjadi seorang anak normal seperti yang lainnya, Dek. Bisa mendapatkan kasih sayang yang utuh dari kedua orang tua.
Kakak ingin selalu bersama mereka dan bisa berbakti kepada mereka sampai kapanpun. Tapi kalau sudah bercerai begini. Mau tak mau kakak harus memilih salah satu dari keduanya, Ingin ikut siapa?.
Sedangkan kakak gak siap untuk berpisah jauh dari salah satu mereka. Kakak sayang banget sama papa mama, Dek.
Kenapa mereka egois sih, Dek.?" Kembali Kak Nisa menangis.

"Ya Allah....
Kak Nisa gak boleh berpikiran seperti itu. Husnudhzon, Kak. Mungkin mereka tak menemukan jalan keluar yang terbaik lagi selain jalan itu," ucapku berusaha menenangkan dan mengingatkannya.

"Tapi kan perceraian itu jalan yang dibenci Allah, Dek."

💌💌💌

Haditsnya berbunyi, dari Ibnu Umar Radhiyallahu’Anhuma bahwa Nabi Shallallahu’Alaihi wa Sallam bersabda:
ﺃﺑﻐﺾ ﺍﻟﺤﻼﻝ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻄﻼﻕ
“Perkara halal yang paling Allah benci adalah perceraian.”
(HR. Abu Dawud no. 1863,
Ibnu Majah no. 2008)

💌💌💌

"Iya, Kak. Fathimah tau. Cuman yah.. kita tak pernah tau kan bagaimana jalan pikiran mereka. Kita tak ikut menjalani apa yang mereka jalani. Sehingga keputusan itu yang diambil pada akhirnya.

Om Toni dan Tante Rina pasti punya pertimbangan yang kuat sebelum memutuskan hal besar ini, Kak.

Mana ada sih keluarga di dunia ini dalam hidupnya ingin ada kata perceraian tanpa ada sebab yang kuat kan?. Sabar ya, Kak...." Ku usap punggung tangannya menenangkan.

Tampak saat ini dia mengangguk dan terdengar berkurang suara sesenggukannya.

___***___

"Roqqot ‘ainaa ya shawqon, wa li Thoibata dzarafata ‘ishqon.
Fa ataytu ilaa habiibi, fahda’ ya qolbu wa rifqon

Salli ‘ala Muhammad.
Assalamu alayka ya Ya Rasuulallah
Assalamu alayka ya habiibi Ya Nabiyyallah.

Qalbun bil Haqqi ta’allaq, wa bi ghori hiro’a ta’allaq
Yabki yas’al kholiqhu, fa’atahul wahyu fa’ashroq
Iqro’ iqro’ ya Muhammad.
Assalamu alayka ya Ya Rasuulallah..."

"Maasyaa Allah.... merdunya suaranya Adikku," ucap Kak Nisa tiba-tiba saja berada di dekatku.
Memotong suaraku yang tengah menyenandungkan lagu sholawat.

Aku tersenyum ke arahnya dan segera meletakkan hasil lipatan pakaianku ke dalam lemari.

Saat pekerjaan santai seperti ini. Sudah menjadi kebiasaanku suaraku begitu saja keluar tanpa disengaja atau pun disengaja tiba-tiba menyenandungkan sholawat.

Kebiasaan ini turunan dari Ummiku. Ummi pun seringkali kudengar melantunkan sholawat. Baik itu saat beliau masak, menyetrika ataupun menyapu. Aku sangat suka mendengarkannya.

Aku jadi kangeeen ummi.😢

"Hei.... kok malah bengong sih. Lanjutin dong sholawatannya. Kakak suka banget sama suara kamu saat melantunkan sholat."

"Jangan hanya suka sama suaranya dong, Kak. Tapi jadikanlah sholawat ini bikin kita ingat sama Rosulullah."

"Itu sudah pasti, Dek. Lanjutin gih."

"Ya Thoibata ji’tuki sab'a, li rasoulillahi muhibba.
Min rawdhoti sakanat rouhi, wa jiwaril hadi Muhammad."

Assalamu alayka yaa Ya Rasulallah...
Assalamu alayka ya habibi Ya Nabiyya Allah
Yaa Rasulallah... "Akhirnya kak Nisa ikut angkat suara. Dengan kebersamaan dan suka cita kami bersenandung Sholawat bersama.

"Yaudah yuk kita ke dapur, Dek. Ambil sarapan. Perut kakak ikut angkat suara nih." Kami pun terkekeh. Lalu beranjak meninggalkan kamar yang telah tak berpenghuni.

Entahlah... teman-teman yang lain punya kesibukan masing-masing jika hari jum'at seperti ini. Ada yang masih sibuk dengan tugas ro'annya (bersih-bersih), nyuci baju, masak-masak. Ada juga yang malah santai-santai di luar dan ngobrol-ngobrol berkelompok.

Untuk aku dan kak Nisa memang kemana-kemana selalu berdua. Sampai-sampai teman-teman bilang kami saudara kembar siyam beda rupa. 😃😃😃
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍁🍁🍀🍀🍀🍀🍀🍀

01 Muharrom 1440 H.
Repost : 16 Jumadil Awwal 1441 H

*Assalamu'alaikum readers
Kaifa halukum?
Semoga khoir semua ya...

Alhamdulillah bisa publish di tahun baru ini.

Selamat Tahun Baru Hijriyah 1440 H ya semua.
Semoga tahun baru akan menjadi semangat baru buat kita dalam memperbaiki dan lebih bersemangat lagi dalam beribadah menggapai RidhoNya. Aamiin...

Afwan ya sedikit karangan di part ini.
Tapi saya bawa banyak ilmu lo.😉

💌 ayat Al Qur'an "berhati-hatilah dengan Godaan Syetan"
💌 Qoul Ulama' : "Dengan Kesungguhan berbuah hasil."
💌 Hadits :" tentang talaq"

Semoga bisa bermanfaat ya....

Jangan lupa tuk baca Al Qur'an setiap hari.

Ditunggu vote dan komentarnya 😉😉😉

Wassalam....

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top