Ekxtra part 2
"Argaaaa....itu sketsa bunda jangan di makaninnn"pekik ku,ketika aku melihat anak laki-laki ku memakani kertas sketsa gaun ku.
Selain menjadi Psikolog, aku juga menjadi Designer.
Aku langsung memaksa anakku Arga, untuk melepaskan kertas itu, tapi dia berontak.
Ya Allah...anak sapa sih ineee?? Astojiiimm...ini kan anak kuu?
"Arga sayang,udah yah..jangan mamamin ini lagi, kamu kaya anak susah aja deh, percuma dong bunda sama papa kaya"Ucapku.
Dih, songong!
Anakku memandangiku dengan pandangan heran.
Yah..
Aku lupa kalo anakku masih kecil, mana ngerti dia apa yang aku omongin.
Aku menggendong Arga menuju kamar nya.
Anakku ini berumur 2 tahun.
Arga ini anaknya pecicilan.
Kata sahabat-sahabat ku sih nurun aku.
Emang bener ya?
"Assalamualaikum"Ucap Cowo ganteng waktu memasuki kamar.
Siapa lagi kalo bukan suami tercinta.
Babang vanaya.
"Waalaikumsallam"Ucapku,aku masih memberikan ASI kepada arga, agar Arga tidur.
Capek tau..
Seharian ini aku ngurusin rumah, ngurusin sketsa-sketsa gaun-gaun ku, belum lagi ngawasin anakku yang satu ini.
Seharian gak bisa diam..
Aku aja heran kapan habisnya batrei anakku ini?
"Kaya nya capek banget?"ucap vanaya,vanaya duduk di samping ku.
Posisi ku lagi miring,sambil menyusui Arga.
Dan vanaya duduk di samping ku sambil mengelus peluh yang keluar dari kening ku.
"Ha'ah,anak kamu bandel banget! gak bisa diam"Ucapku.
"Anak kamu juga kalo lupa"Ucapnya,vanaya mencubiti pipi Arga.
"Mas,jangan dicubiti! lagi tidur dia"Ucapku, lalu aku selesai menyusui Arga.
Setelah itu aku bangkit dari tempat tidur Arga, memberikan bantal guling di sisi kanan dan kiri Arga, jaga-jaga jika dia nanti jatuh.
"Yaudah ayo..aku siapin air buat kamu mandi ,bau acem"Ucapku,aku menutupi hidung ku dengan jari telunjuk.
"Ihhh...bo'ong aja ini, orang wangi kok"Vanaya menguyel-uyel pipi ku.
"Sakit vanayaaa"geram ku.
"Coba bilang lagi"vanaya bersedekap dada.
Aduh mati aku!
Keceplosan kan aku? Marah nih..pasti..
Harus cari cara meluluhkan hati nya.
"Enggak,gapapa kok Beb, kamar yuk! mandi kamu"Ucapku.
Dia mengangguk,dan mengikuti ku menuju kamar.
**
"Assalamualaikum"
Aku dan vanaya yang lagi ada di ruang keluarga langsung noleh ke pintu masuk.
"Lahh?? Siapa yang ngasih kalian masuk ha??"tanya ku sambil berkacak pinggang.
"BUNDAAA...."
3 orang bocah kecil langsung berhambur ke pelukan ku.
Mereka memeluk lututnya,karena tinggi mereka selutut ku.
Lahh...
Bocah-bocah ini emang begini.
Nempel nya ke aku, numpurin nya juga ke aku.
Mereka ini anak-anak dari Fadilah,Fatia,dan dini.
Anak Fadila yang pertama berumur 4 tahun.
Anak Fatia berumur 3 tahun,cewe.
Cakep deh,Mata nya bulat.
Padahal nih ya..Akmal sama Fatia itu matanya Cipit kok.
Apa jangan-jangan...Faiysa anakkk??
Engga deng...
Faiysa emang anaknya Fatia sama Akmal,Akmal bilang,papa nya itu matanya bulat,Akmal nurun mama nya.
Lalu anak dini, berumur 4 tahun juga, cewe,namanya Aqila.
Aqila,Faiysa sama Fayreza itu Deket banget sama aku.
Asal aku ke rumah mereka,mereka pasti maunya dekat sama aku.
Aku juga sayang sama mereka.
Mereka udah aku anggap kayak anakku sendiri.
"Bunda-bundaa..Aga ana?"Tanya Faiysa,anak Fatia&Akmal.
Aku berjongkok,menyamai tinggi aqila.
"Arga nya masih bobo sayang"Ucapku.
Sahabat-sahabat ku itu udah duduk.
Fatia dan Putri nyelonong ke Dapur,kata mereka mau jarah makanan di kulkas ku.
Kampret benerr..
Sedangkan yang lain udah pada ngobrol.
"Nda,Iysa antuk"kata Faiysa,ku lihat dia mengucek-ucek matanya.
"FATIAAA...ANAK KAMU NGANTUK NIIHH.."teriakku.
"Aika,jangan teriak-teriak ngapa! kamu kira ini di hutan?"Ucap Afrian sewot,dia memandang ku.
Aku menyengir.
"Hehehe.. iya-iya,Uda kebiasaan, you know lah Yaa" Kata ku lalu aku menutup bibir ku dengan satu tangan ku, kaya orang-orang anggun gitu.
"Dih,sok anggun"Cibir Fadilah.
"Berisik ah kamu"ketus ku
Fatia datang sambil membawa beberapa buah-buahan yang udah di potong-potong jadi kecil yang di letakkan nya di mangkok.
"Wahh... kampret ya kamu, datang-datang UDAH langsung ngambil buah orang?"Ucapku berkacak pinggang.
"Halah,kayak kamu enggak aja?! Setiap ke rumah ku, isi kulkas ku kan kamu habisin"Cibir Fatia,Fatia meletakkan buah-buahan itu ke meja.
Lalu mendekat ke Faiysa.
"Faiysa ngantuk ya nak? Sini sama bunda"Fatia udah merentangkan tangan, bermaksud menggendong Faysa,tapi Faysa gak mau.
"Nda Au mi..Aysa mau sama Unda"Rengeknya.
Tuh kan...
Aku bilang juga apa? Anak-anak sahabat-sahabat ku ini memang dekat sama aku.
"Yaudah lah Tia,biar aku aja yang boboin,kamu siapin susu nya aja"Ucapku,yang langsung diangguki Fatia.
Aku menggendong Faysa.
Tapi dia kurcaci nya lagi cemberut,mau minta gendong juga.
"Gimana Bunda mau gendong semua nya?? Bunda kan cuma punya dua tangan?"ucapku.
Agak gemes juga sama mereka ini.
Kok pengen rasanya ngikat mereka di pohon toge ya?
"Gak mau bunda...mau gendong"rengek Aqila.
"Iya bunda..gendong"Rengek Fayreza.
"OIII...anak siapa iniii??"ucapku,yang langsung dapat pelototan tajam dari emak bapaknya.
Lah? Aku salah apa? Kan cuma nanyak sih aku?
"Nda.. bobo"rengek Faysa,Faysa yang ada di gendongan ku semakin mengeratkan pegangannya di leher ku.
"Iya-iya,bobo yuk,yang lain ikutin bunda aja ya..bunda gak bisa gendong"Ucapku.
Dan Alhamdulillah...
Mereka patuhi.
"Heh! Untuk kamu..kamu..dan kamu.. ,buruan siapin susu untuk anak-anak kalian"Titah ku,setelah aku menunjuk Fadilah,dini,dan Fatia.
"Iyaa"Ucap mereka serempak.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top