25.kuliah
Sudah hampir 2 tahun lamanya kami berkuliah di tempat ini.
Aku, Fatia,Maulidia,dan Putri memilih tempat kuliah yang sama.
Yaitu di UIN(Universitas Islam negeri)
Aku mengambil jurusan psikolog, Fatia dan Putri juga mengambil jurusan yang sama yaitu pendidikan.
Dan maulidia memilih jurusan Kedokteran.
Alfa memilih pendidikan Kemiliteran Begitupun dengan Afrian.
Dan Arif serta Fadilah kuliah di universitas yang sama juga.
Kami berpencar.
Tapi kami masih menyempatkan mengumpul di kala waktu senggang.
Afrian berulang kali menyatakan perasaannya kepada Fatia tapi Fatia yang gak mau Nerima, dia bilang dia gak bisa ngelupain Alfa.
Walau Alfa udah jadi milik Fadilah tapi hati Fatia masih untuk Alfa.
Kalo soal aku? Aku sudah menyatakan menyerah kepada Afrian, karena Afrian yang gak pernah menganggap ku ada.
Banyak mantan-mantan ku dan orang-orang yang ku sukai perlahan muncul ke hadapan ku, menyatakan jika mereka menyukai ku dan ingin aku bersama nya.
Tapi semua itu aku tolak.
Ntah kenapa aku gak memiliki pemikiran untuk ke soal percintaan dengan orang.
"Mamam yuk guys" Ajakku pada mereka.
Kebetulan hari ini jadwal kelas kami sama.
Dan saat ini kami sudah tidak memiliki kelas lagi.
"Kantin? Ayo-ayo"ucap putri berbinar.
"Giliran makanan aja cepet"cibirku.
"Gak sadar diri ya Bu.. kamu juga gitu kali!"ucap Fatia sewot.
Aku nyengir.
"Emang aku gitu ya?"tanya ku.
"Pikir ndiri" Ucap Fatia, kemudian dia pergi Luan bersama putri dan maulidia.
Mau hanya tersenyum melihat ku..
Aku pun mengejar mereka.
Daann... disinilah kami.
Di kantin.
Lagi makan, aku makan makanan favorit ku bakso.
Bakso disini tuh enak.
Dan aku sukaaa..
"Ngemeng-ngemeng nih ya Put, gimana kabar Arif?" tanya Ku pada Putri.
Putri tersedak yang langsung di berikan minum sama Maulidia.
"Kenapa kesedek sih?" Tanya Fatia tak percaya.
"Kaget tau! tiba-tiba Aika ngomong tentang Arif sama aku" Dengusnya, dan aku nyengir.
"Lahh.. Aku kan cuma nanya"Ucapku .
"Kabar dia baik"Ucap putri.
Asal kalian tau putri menerima perasaan Arif.
Tapi mereka gak pacaran, putri juga bilang bakalan mencoba menerima Arif dan juga membalas perasaan Arif.
Sampe nanti dimana putri merasa sudah siap, dan Arif akan melamar putri.
"Udah! jangan ngomong kalo lagi makan! mending makan dulu" ucap Maulidia.
"Betul itu kata mau"Ucap Fatia dan aku angguki.
**
Aku hendak pulang ke rumah..dan saat ini aku menuju parkiran, tapi sebuah suara menghentikan ku.
"Aika tunggu!" Seru Seseorang itu.
Aku berbalik dan ternyata benar..
Dia Rafiq, teman ngaji ku dulu, dia juga salah satu orang yang aku sukai dulu. Dan ternyata kami satu kuliahan.
Dia menjadi kakak tingkat ku.
"Iya kak?" Ucapku sopan.
"Em..ntar malam, kamu bisa keluar gak?"tanya nya.
"Gak bisa kak, gak boleh keluar malam-malam sama cowok, ntar Aku dicincang lagi sama buapak aku" ucapku.
Dan terkekeh.
"Tenang, ntar aku yang permisiin sama orang tua kamu" Ucapnya.
Yaudah lah Yaa..
Dari pada malming diem di rumah sekali-sekali keluar kaga apa-apa
"Yaudah, kalo berani" Ucapku acuh.
"Berani dong! tunggu aku ntar malem Yaa"ucapnya.
Aku mengangguk lalu aku memasuki mobil ku.
***
Malam hari tiba.
Dan kami Rafiq benar-benar meminta ijin kepada orang tuaku.
Yang langsung dapat ijin dengan satu syarat, membawa Alnaira bersama kami.
Aku tau maksud tersembunyi dari papa ku ini.
Dia mau Santai-santai sama mama.
Huh!
Masa iya janjalan bawa bocah gini sih?
Owh iya.
Adikku ini sekarang udah berumur 1 tahun 8 bulan, masih lucu-lucu nya gituuu...
Tapi sama aja! Kadang ngebuat dongkol!
Dan.
Disinilah kami di pasar malam dekat rumah ku .aku yang meminta untuk kesini.
Semua orang yang berlalu lalang pada melihat ke arah kami.
Waktu kami lagi beli gula-gula, mas-mas tukang jual gula-gula itu mengatai kami adalah sepasang keluarga bahagia ..
Kampret..
Keluarga bahagia Yaa..
Sejak kapan Aku nikah sama nih kakak senior...
Setelah puas bermain wahana pasar malam, kami memutuskan untuk pulang.
Sebelum itu kak Rafiq memberiku boneka beruang, Dan Alnaira juga dikasih boneka, tapi boneka panda.
"Makasih kak atas malam ini" Ucapku.
"Sama-sama, yaudah aku pulang ya? Assalamualaikum Aika, dan Alnaira" ucap kak Rafiq, ia memandang ku lalu kemudian mencubit gemas pipi Alnaira.
Setelah itu dia masuk ke mobil dan pergi...
Aku pun juga memasuki rumah ku.
Kaya nya papa sama Mama lagi pergi, kak Edo juga.
Ku lihat jam masih jam 9 dan aku sudah pulang.
Aku melihat Alnaira seperti nya mengantuk terbukti ia terus merengek.
Aku membuakannya susu, setelah meminum susu dia tertidur.
Aku pun membawanya ke kamar.
Sebelum ku letak di box bayi nya, Alnaira ku gantikan baju dulu.
"Selamat tidur adik kecilku...
Dan selamat malam untuk calon imam ku" Ucapku,
lalu aku pergi ke kamar..
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top