24.Pilhan alfa.
Warning!
Budayakan Vote sebelum membaca
*********
Tiba dimana acara promnigt berlangsung.
Siap-siap mental aja ini mah..
Aku udah mensugestikan Fatia dan dini untuk bersabar, apapun keputusan Alfa nantinya.
Kami terlihat cantik dengan gamis yang kami kenakan.
Dan para laki-laki nya juga keliatan tampan dengan balutan kemeja mereka.
Apalagi Afrian..
Uuhh..tambah ganteng plus-plus dehh..
"Gak makan Aika?" Tanya Arif.
"kamu nanya Aika Rif?" Tanya Fatia,dan Arif mengangguk.
"Gak kamu liat itu yang di meja, dua piring itu ya bekas makan Aika" Ucap Fatia dengan nada menyindir.
Sementara yang disindir santai lagi nyongkel-nyongkel gigi nya dengan tusuk gigi.
Iya itu aku...
Arif menggelengkan kepala melihat tingkahku, aku hanya meliriknya.
"Aika" panggil vanaya
Aku menoleh melihat Vanaya yang berdiri di hadapan ku ini.
Ya Allah..
Ganteng banget calon imam ku ini mahh..
Lebih ganteng dari Afrian.
Aku melirik Afrian sinis.
Dari tadi dia mandangin Fatia terus.
Aku bangkit.
"Eh iya van" sapa ku tersenyum ramah.
"Ini buat kamu" ucapnya menyodorkan Satu hadiah pada ku.
Aku menerimanya.
"Apa ini? Gak bom kan?" tanya ku.
Dia terkekeh.
"Ya enggak lah! sebagai ungkapan perpisahan" Ucapnya, dia menatap manik mata hitam pekat ku.
"Perpisahan? kamu kuliah dimana btw?" tanya ku.
"Luar negri,untuk kamu juga nya ini, tunggu Aku ya? Aku bakalan pulang sampe Aku sukses untuk kamu" Ucap vanaya, aku melihat binar mata keseriusannya.
Dan.. Kampret.
Pipi ku memanas.
"Oke..bakalan Aku tunggu kok" Ucapku sambil tersenyum manis.
"Besok bisa datang ke bandara?" tanya nya.
Aku mengangguk.
"Bisa kok! Aku free besok"Ucap ku.
"Aku tunggu besok ya?" Ucapnya, dan aku mengangguk.
Setelah mengatakan itu,
dia pergi.
Bergabung bersama teman-teman laki-laki nya.
"Tunggu Aku ya? Sampe sukses" goda Alfa, menirukan gaya bicara vanaya tadi kepada ku .
Saat ini aku sudah kembali duduk.
Dan baru saja mendaratkan bokong ku, Alfa sudah menyindir ku.
"Sirik tanda tak mampu"desisku.
"Dih? siapa juga yang sirik" elak Alfa.
Semua tertawa.
**
Tibalah dimana Alfa akan memilih antara Fadilah,dini,dan Fatia.
Mereka bertiga sudah berdoa di dalam hati mereka
Agar Alfa memilih salah satu diantara mereka.
"Maaf sebelumnya, Aku tau disini kita semua memiliki perasaan, kita menodai persahabatan kita dengan perasaan ini tapi yang pastinya aku janji kalo aku bakalan memilih diantara kalian bertiga" Ucap alfa, terhenti sejenak.
Dia memandang dini.
"Dini, kamu baik gak banyak ngomong juga sih, kalo sama Aku, tapi Aku menghargai perasaan kamu ke aku"
Lalu tatapan Alfa ke Fadilah.
"Fadilah, kamu orangnya perhatian, Aku suka dan kamu juga sayang ke aku, makasih atas perhatian kamu ke aku dan Aku juga menghargai perasaan kamu ke gue" Ucap Alfa
Dan terakhirnya pandangan Alfa ke Fatia.
"Fatia juga sama kaya Fadilah, cuma disini fatia itu pecicilan, sebelas dua belas sama Aika" Ucap Alfa.
Kenapa jadi pake nama aku sih?
Aku menatap tajam Alfa yang langsung di balas cengiran oleh Alfa.
"Tapi maaf kalo pilihan Aku nanti bakalan menyakiti perasaan kalian, tapi Disini aku memilih.....
Fatia,dini,dan Fadilah harap cemas mendengar siapa yang akan di pilih Alfa.
"FADILAH"
DEGH!!
Hati Fatia patah.
Dua kali mencintai dua kali juga harus tersakiti.
"Maaf untuk Fatia dan dini, semoga kita masih bisa kaya dulu, sahabatan" Ucap Fadilah.
Fatia berusaha tegar.
Aku tau itu, aku menghampiri Fatia lalu mengusap-usap punggung nya pelan.
"Sabar..Alfa punya alasan untuk itu"Ucap ku.
Fatia mengangguk.
"Sebelum itu Aku punya rahasia, Aku sebenernya menyukai dua perempuan di persahabatan kita ini, satu Fatia dan dua Fadilah, kalo untuk Aika aku juga sebenarnya suka sama kamu,tapi masih setengah" Ucap Alfa.
Aku memutsr bola mata ku malas.
"Hati kamu ada berapa emangnya kampret? Setengah-setengah, gak sekalian aja seperempat?" ucapku malas.
Aku mendengar kekehan dari kulit sahabat-sahabat ku ini.
Memangnya ada yang salah dengan ucapan ku?
******
Maaf kalo hasilnya mengecewakan
Voment jangan lupaaa..
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top