22.alfa-fatia
Warning!
Typo bertebaran,silahkan di tandai dan komen agar di perbaiki
Budayakan Vote sebelum membaca
*********
"sebenarnya ada apa Aika? Kenapa Alfa ke pantai lagi?" Tanya Fadilah frustasi.
Aku sedikit gondok sama Fadilah.
Dia cuma khawatirin Alfa sementara dia gak sadar kalo satu sahabatnya sedang dalam bahaya.
Lagi diujung tanduk.
Sementara Aku masih nangis
Maulidia ada di sampingku, dia mengusap-usap pundakku.
"Kalian...kalian apa gak sadar ha? Gak sadar ada orang yang kurang!!?" bentakku.
Mereka terkesiap.
Mungkin mereka baru sadar.
"Fatia.." lirih mereka bersamaan.
"Kenapa kalian gak meriksa Fatia sih? Padahal Fatia udah teriak-teriak minta tolong sama kalian?!!" Ucapku sambil terisak.
"Fatia?? Jadi..jadi Alfa tadi nolongin Fatia?!" tanya Afrian, dia terlihat panik.
Oke Aika...
Suasana lagi gak bagus untuk cemburu!
Itu wajar! Afrian suka Fatia, dia juga pasti khawatir.
"Aturan Aku yang nolong Fatia" Ucap Afrian frustasi.
"Tapi..tapi gimana kamu bisa tau kalo Fatia teriak-teriak minta tolong kita?" tanya Dini.
"Gak perlu tau!" Ucapku ketus.
Saat ini kami berada di hotel.
Kebetulan hotel gak kena sama badai itu.
Kami lagi harap cemas menunggu kehadiran Fatia dan Alfa.
Afrian dari tadi gak berhenti-henti mondar-mandir.
Arif memandangi jendela yang mengarah ke pantai dengan tatapan kosong.
Sedangkan kami para perempuan merenungi kejadian ini, apalagi mereka yang keliatan menyesal.
**
Sudah 30 menit berlalu.
Tapi kabar Alfa dan Fatia belum ada juga.
Gelombang ombak udah membaik ombak juga udah tenang.
Pihak BNPB sudah mewanti agar penduduk gak mendekat ke sekitar pantai.
Afrian juga dari tadi udah nelpon Alfa.
Tapi gak aktif kayanya hp nya mati.
Sahabat perempuan ku pada nangis cuma aku yang enggak.
Aku tersenyum!
Ternyata, di balik bencana ini ada hati yang berbahagia.
Aika PROV end.
***
Normal Prov.
Alfa dan Fatia bangun dengan terbatuk-batuk.
Mereka mengeluarkan air dari dalam mulut mereka.
Mereka terbangun dengan posisi saling pegang tangan.
Fatia melihat ke kanannya, sementara alfa melihat ke kirinya.
Mereka tampak tertegun.
Setelah kesadaran Fatia pulih seutuhnya Fatia langsung melepas genggaman tangan itu.
Mereka duduk dengan suana canggung.
"Kita dimana nih?"tanya Fatia sambil menghilangkan keheningan yang terjadi antara Fatia dan alfa.
Alfa mengedarkan pandangannya ke sekeliling nya
"Kaya nya kita terdampar di pulau kecil ? Gak berpenghuni lagi" Ucap Alfa.
Fatia mengangguk tapi kok tiba-tiba dia merasa merinding gitu ya?
"Ish..dingin lagi" Eluh Fatia.
Kebetulan suasana udah malam.
Gelap juga iya
Nambah udara jadi dingin lagi.
Alfa mengakui sih, emang dingin.
Tapi dia lebih kuat daripada Fatia.
Fatia kan cewe, ya wajar lah.
"Cari ranting pohon yuk?" Ajak Alfa.
"Tapi gelap! gimana mau nyari nya?" tanya Fatia.
Alfa merogoh saku celananya.
Huhh..untung aja handphone nya masih ada, baterai full dan lebih untungnya lagi hp Alfa tahan air.
Kenapa handphone Alfa gak hanyut keseret ombak? Itu dikarenakan saku celana Alfa ada kancing nya, jadi aman .
Gak kaya handphone Fatia.
Handphone Fatia udah raip ke bawa ombak.
Emang kampreett itu ombak nya!
Pikir Fatia.
"Pake ini aja" Ucap Alfa menunjuk pada hp nya.
"Fa, ada jaringan gak?" tanya Fatia.
"Untuk apa?" tanya Alfa.
"Aku mau ngeflog di Ig! Ya nelpon mentemen lah!" ucap Fatia sewot.
Alfa mengecek jaringan, sayangnya gak ada jaringan
"Gak ada Fat" jawab Alfa.
"Yahh..gimana dong? Kita pulangnya gimana??" tanya Fatia lesu.
Tapi ya.. di dalam hati Fatia yang paling terdalam.
Dia juga berterima kasih loh sama Allah, akhirnya di beri kesempatan untuk berdua sama Alfa.
Berdua bukan untuk yang enggak-enggak ya? Lagian pun Alfa gak suka kaya gitu.
Tapi kalo godaan setan sih gak tau.
Batin Fatia meringis.
"Udah tenang aja! pasti ntar ada bantuan kok, bakalan ada yang nolong kita" hibur Alfa.
Padahal Alfa sendiri juga khawatir gak ada yang bisa nemui mereka berdua disini.
Jangan sampe..mereka mati disini.
"Lebih baik kita cari ranting pohon, terus kita bakar deh!" Saran Alfa.
"Pake apa?" tanya Fatia.
"Udah..di cari aja dulu" jawab Alfa.
Yaudah lah..fatia ngikut aja.
Udah dingin juga iya dia.
Sementara itu Aika cs..
"Kalian masuk ke kamar aja, ntar kita tanya lagi sama tim SAR" Ucap Arif.
Selepas shalat berjamaah, sekaligus minta keselamatan untuk Fatia dan Alfa pada Allah, Afrian dan Arif menyuruh mereka untuk tidur.
Kasian juga perempuan nya..
Lesuh gitu..
Aika mengangguk.
"Yaudah guys, ayo ke kita tidur"ajak Aika.
Bukannya Aika gak mikirin nasib sahabatnya itu.
Cuma dia udah agak tenang aja, Aika yakin Alfa menjaga Fatia dengan baik.
"Gimana Aku mau nyenyak tidur? Aku mikirin Fatiaa" rengek Putri.
"Iya! gimana dia disana? Nyenyak gak tidur nya?" terawang Fadilah.
"Masih bernyawa engga dia" timpal Aika yang dapat pelototan horor dari sahabat-sahabat perempuan nya ini, dan Aika nyengir.
"Udh..selow ajaa mereka baik-baik aja, mending tidur! Percaya sama Aku" Ucap Aika ia menatap manik mata sahabatnya satu persatu.
Seperti terhipnotis, sahabat-sahabat Aika itu mengangguk lalu masuk ke kamar hotel.
Afrian dan Arif juga di paksa Aika untuk tidur.
Dan mereka menurut.
Bukannya gak mau nolongin Fatia sama Alfa sekarang, cuma Aika mau ngasih ruang tersendiri untuk Alfa dan Fatia.
Supaya Alfa bisa milih juga sih.
***
Alfa dan Fatia udah mengumpulkan ranting-ranting pohon.
Dan ranting-ranting itu udah disusun sedemikian rupa hingga membentuk gunung.
"Terus kita bakarnya pake apa?" tanya Fatia.
Alfa tersenyum
"Tenang" jawab Alfa.
Dia mengeluarkan korek api jenis gas dari saku celana sebelah nya.
"Heh! kamu bawa-bawa korek? kamu ngerokok ya??" tanya Fatia dengan tatapan mengintimidasi.
"Heh! Sembarangan kalo ngomong! Ya engga lah, kamu liat nih bibir Aku merah gak? itam gak?" Tunjuk Alfa pada bibirnya.
"Ya jadi, untuk apa kamu bawa-bawa korek gitu?" Tanya Fatia.
"Gak tau gue, iseng aja " jawab Alfa, lalu Alfa membakar ranting pohon itu.
Dan Alhamdulillah berhasil..
Tanpa adanya bensin bisa membuat ranting itu terbakar.
Dan sekarang suana menjadi hangat.
Tiba-tiba suara perut Fatia terdengar.
Fatia meringis malu karena suara nya kuat sampe Alfa nahan tawa.
Alfa berfikiran gini.
Mau dosa, tapi takut ngakak!
Eh? Salah deng..
Maksudnya, mau ngakak tapi takut dosa! Iya..itu..
"Laper?" tanya Alfa lembut dan diangguki oleh Fatia.
"Cari buah yuk? Kebetulan tadi pas nyari ranting Aku kaya ngeliat ada pohon buah disana" tunjuk Alfa.
"Disana hutan, Aku takut" Fatia bergidik ngeri.
"Enggaa..gapapa, ada aku! Ayo" Ajak Alfa.
Dan akhirnya Fatia menganggukii.
Dan ternyata di hutan ini ada pohon apel yang kebetulan lagi berbuah.
Banyak lagi, jadi Alfa ambil sebanyak-banyaknya kemudian dia turun.
Fatia yang bertugas untuk ngambil-ngambil Buah itu. Sementara Alfa yang manjat.
"Udah kan?"tanya Alfa.
"Udah" fatia mengangguk.
"Yaudah! Balik yuk!"ajak Alfa, dan lagi-lagi di balas anggukan oleh Fatia.
*****
Setelah perut terisi Fatia jadi ngantuk.
Dari tadi dia nguap-nguap terus.
Alfa melirik Fatia yang keliatan ngantuk itu.
"Udah, kalo ngantuk tidur aja kali" Ucap Alfa.
Fatia memandangi wajah Alfa, tampak berfikir.
"Kalo kamu berfikiran Aku bakalan macam-macamin kamu, gak usah takut! Aku gak bakalan ngapa-ngapain kamu kok" Ucap Alfa lembut.
Setelah fatia yakin Fatia pun memilih tidur dengan beralaskan daun pisang.
Alfa memandangi wajah damai Fatia yang sedang tertidur itu.
Dan tanpa disadari nya, dia tersenyum melihat itu.
Pagi harinya...
"Oii.. Fatia..bangun" seseorang menepuk-nepuk pipi Fatia membuat Fatia menggeliat lalu terbangun dari tidurnya.
Hal yang pertama kali Fatia liat saat membuka mata yaitu Aika yang lagi berjongkok di depannya.
Fatia langsung duduk.
"Aikaa.." Fatia memeluk Aika.
"Udah yakan, baru tau aja Aku.. kalo sahabatnya cuma Aika" sindir putri main-main.
Percayalah, putri itu gak iri.
Karena iri itu sifatnya setan.
Dan putri bukan setan.
Dia hanya bercanda.
Fatia tersenyum, lalu dia merentangkan tangannya yang langsung di balas pelukan oleh putri, fadilah, Maulidia, dan dini.
Sementara itu Alfa udah bangun Luan dari pada Fatia.
Aika melihat ada buah apel merah yang menggugah selera,s eketika matanya berbinar.
Dia langsung ngambil itu buah.
"Liat makanan aja cepat" Cibir Alfa.
"Biarin loh Yaaa" ucap Aika acuh, dia terus memakan buah.
***
Saat ini mereka tengah berada di kapal
Setelah cuaca bagus, barulah mereka di berikan ijin untuk mencari Alfa dan Fatia.
"Owh iya? kalian berdua, tau dari mana kalo kita ada di pulau itu?" Tanya Alfa.
"Iya, itukan pulau yang susah untuk di cari?" Tanya Fatia.
Mereka semua memandang Aika yang tengah memakan apel dengan santainya.
Merasa di liatin semua.
Membuat Aika bertanya.
"Apa?" Dengan tampang polosnya..
********
Huwoooo 1340 word GUYSS..
Ini part terpanjang di cerita ini.
Hargain karya aku,silahkan di vote
Gak rugi kok,anda puas,saya senang.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top