18.afrian sakit
Warning!
Typo bertebaran,jika ada kata yang salah,tolong tandain,dan akan di perbaiki.
Budayakan Vote sebelum membaca
*********
Dini berjalan dengan kesusahan,
saat menuju kelas nya.
Kebetulan kelas XII IPA-5 itu berada di atas.
Apalagi dini mempunyai kekurangan.
"CK! Pake diatas lagi kelasnya! Kalo bisa aja udah Aku turunin kelas MIPA-5 di bawah! Aelahhh" gerutu Dini.
"Kenapa Din?" Tanya sebuah suara
Dini menoleh ke samping.
Dimana ada Alfa di samping nya.
Yang jadi pertanyaan dini.
Sejak kapan ada Alfa disamping nya?
Uhh..
Kaya gini buat dini jadi gerogi kan? Dekat sama orang yang di sukai.
Iya, sukai dalam diam maksudnya.
Tapi kayanya..
Udah gak suka dalam diam deh, orang Alfa sendiri udah tau
Dah sahabat-sahabat nya juga tau!
Karena Aika ini.
Kampret emang!
"Ng..ini Alfa, susah naik"Ucap dini kikuk.
Alfa mengangguk lalu tersenyum.
"Mau Aku bantu gak?" Tanya Alfa.
Mau banget alfaaa..
Batin dini berteriak.
"Tapi gimana? Kan ga boleh sentuhan"Tanya dini dengan wajah polos.
Alfa tampak berfikir.
"Em..gimana ya?"
"Aahh..iya! Aku tau, tunggu! "Ucap Alfa.
Lalu Alfa membuka tasnya, dan mengambil sarung tangan nya.
Alfa terbiasa memakai sarung tangan untuk berkendara.
Alfa pun memaki sarung tangan itu.
"Dah..dengan begini kita kan gak bersentuhan, tapi maaf ya bukannya aku jijik cuma ini caranya" Ucap Alfa sedikit gak enak kemudian tersenyum manis.
Membuat hati dini berdebar.
Ini yang dini suka dari Alfa.
Alfa itu baik, selalu menolong.
Alfa memegang tangan dini, kemudian membantu dini menaiki tangga.
"Makasih ya Fa"ucap dini.
"Sama-sama"Ucap Alfa.
"Yaudah! ke kelas lah ayo"Ucap dini,dan Alfa mengangguk.
Semua terheran-heran melihat Alfa masuk ke kelas bersama dengan dini.
"Uwihhh.. tumbenan datang sama?"Aika memecah keheningan.
"Baru mau Aku bilang Ka" tutur putri.
"Wkwkwkwkw.. jangan-jangan kita seee...."Aika menggantungkan kalimatnya.
"Se apa?"Tanya putri.
"Sejantung"Ucap Aika lalu dia nyengir.
"Dimana-mana sehati kaleeeeee"Ucap Arif.
"Cari yang anti mainstream dong..itu udah sering" Ucap Aika gak mau kalah.
"Serah Lo lah, Maimunah" Ucap Arif malas.
Fadilah,dan Fatia Tersenyum.
Padahal hati mereka lagi gundah gulana.
Ckckck..nasiibb..
"Tadi ketemu di tangga"terang Alfa.
"Owh.."Ucap semua.
Semua udah ada di kelas.
Belum semua sih, si Afrian yang belum datang.
"Afrian kemana? Udah bel masa belom masuk?"Tanya Fatia.
"Cie.. ciee..nyari Afrian"goda Fadilah.
"Opp.. jangan-jangan, ada benih-benih cinta diantara Fatia dan Afrian"Goda Putri.
Fatia mendengus.
Kemudian dia melirik Aika yang Ternyata sedang mendengarkan musik dengan earphone.
Pantes aja gak nyahut.
"Lah? Aku kan nanya sahabat sih?"bela Fatia.
"Iya deh yang Sahabat"Goda Dini juga.
"Tau ah"Acuh Fatia.
**
"Surat dari siapa Rif?"tanya Alfa.
Guru belum masuk.
Kebetulan Arif tadi lagi di luar
Terus ada anak kelas sebelah ngasih surat absen ke Arif.
"Afrian"Ucap Arif.
Mendengar nama Afrian
Aika langsung menoleh ke belakang
"Babang Aku kenapa?"Tanya Aika.
Fatia,Fadilah,dan putri bergidik geli mendengar perkataan Aika itu.
"Giliran Afrian aja cepet"Cibir Fatia.
"Sesuka saya dong Yaa"Aika memasang wajah Songong nya.
Alfa membaca isi surat tersebut.
"Afrian sakit"Ucap Alfa.
"Sakit apa?"tanya Aika.
Alfa mengedikan bahunya.
"Gak tau, gak ada keterangan nya"Ucap Alfa.
"Chatt fa"suruh Aika.
"Kenapa gak kamu aja coba?"tanya Alfa.
Aika mesem-mesem ga jelas
Sambil melintir-melintir ujung jilbabnya dengan jari-jari nya.
"Aku kan maluu"cicit Aika.
"Najisun aikaa"cibir Fatia.
"Sejak kapan kamu punya urat malu?"Tanya Putri.
"Sejak barusan"Ucap Aika dengan wajah polosnya.
"Uweekk.."para perempuan memasang gaya pura-pura muntah.
"Kampret deh kalian" Sungut Aika, dan yang lain nyengir.
"Udah-udahh! Aku udah nanya! Dia kena gejala Tipes, lagi di rumah sakit" jelas Arif sambil membaca chatt wa dari Afrian.
Semua mengangguk.
"Nanti jenguk ayang mbeb gue Yuk!" Ajak Aika semangat.
"Iya-iyaa.. apasih yang gak untuk Aika?" goda putri sembari mencolek dagu Aika.
**
"Assalamualaikum" Ucap semua saat memasuki ruang inap Afrian.
Kebetulan Afrian berada di ruang VVIP.
jadi adem.
Karena ada AC nya.
"Waalaikumsallam"sahut orang yang di dalam.
Di dalam ruangan itu ada Afrian dan mama nya Afrian.
Mama Afrian lagi nyiapin Afrian makan tapi Afrian nolak.
"Udah ma..gak enak"Ucap Afrian sambil mendorong mangkok bubur.
"Kenapa Tan? Afrian gak mau makan ya?"ucap Dini.
"Iya Din, susah banget disuruh makan, padahal harus minum obat loh" Ucap mama Afrian.
"Tante..Tante..sini, biar Aika aja yang ngasih Afrian makan, di jamin kalo sama Aika afrian mau makan"Ucap Aika.
Tanpa berfikir lagi, mama Afrian memberikan mangkok itu kepada Aika yang langsung di ambil Aika dengan senang.
Lalu dia menyeringai ke Afrian.
Oke...Afrian tau kalo ini adalah pertanda bahaya!
Sahabat-sahabat Aika yang lagi duduk dari tadi udah nahan tawa.
Tunggulah kesengsaraan mu wahai Afrian!!
Batin sahabat-sahabat nya.
"Makan!"ucap Aika tajam.
Mau minta tolong sama Mamanya, mama nya udah pergi ke kantin rumah sakit.
"Gak enak Aika.."tolak Afrian.
"Gak ada itu! Pokonya makan! Enak gak enak! kamu mau aku kasih lidah buaya?!" ancam aika.
Afrian bergidik ngeri.
Dia itu paling anti sama yang namanya lidah buaya.
"Fat, ambilkan lidah buaya di tas ku" Suruh Aika.
Fatia mengangguk.
Lalu mengambil lidah buaya di tas Aika.
Saat Fatia mau ngasih Lidah buaya itu ke Aika, Afrian udah masang tampang melas ke Fatia tapi gak Fatia tanggapin, kan untuk kebaikan Afrian juga.
"Makan gak kamu?!"ancam aika lagi, sekarang wajahnya sangar.
Dengan sangat amat TERPAKSA!
Afrian pun makan.
Aika gak ada ngasih jeda Afrian untuk ngunyah, sampe-sampe itu mulut Afrian penuh.
"Aika..Aika..udah, kesian tuh si Afrian"Ucap Alfa.
Aika melihat ke Afrian
Dan ternyata bener
Aika menggaruk jilbabnya itu.
"Ehehehe..mangap-mangaap"Aika nyengir.
"Maaf On to the on"Eja Putri.
"Pande"sahut Aika.
Aika memberikan minum untuk afrian yang langsung di terima Afrian.
"Huh! Gila emang ini anak! Sampe megap Aku"Dengus Afrian.
"Hehehehe..biar cepat abes tauu"bela Aika.
Mama Afrian memasuki ruang Afrian.
"Gimana? Mau makan afriannya?" Tanya Mama Afrian.
Aika mengangguk.
"Mau tan sampe habis, lihat nih" tunjuk Aika pada mangkok yang ada di tangannya.
"Wuahh..tunggu di suapin Aika baru mau ya fan" goda Mama Afrian.
Afrian memutar bola matanya.
"Apaan? Kalo gak di paksa gak mau!!"batin Afrian.
Dan akhirnya..
Mereka habiskan waktu dengan bercanda..
Sekalian menghibur Afrian.
Dan mereka pulang pada sore hari.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top