17.Kesel
Warning!
Typo bertebaran
Budayakan Vote sebelum membaca
*********
Dari tadi Fatia maju mundur, maju mundur untuk masuk kelas.
Pilihannya, antara masuk atau enggak.
Dia Gugup, di dalam udah ada Alfa duduk manis sambil main hp.
Gara-gara si Aika ini..
Mana lagi itu anak? Belum datang-datang juga!
Pikir Fatia.
"Oii Fatia..ngapa kamu disitu? Udah kaya Syahrini aja, maju mundur maju mundur syantik..syantiik" Aika memperagakan gerakan Syahrini.
Ish...
Fatia berdesis, gak malu apa? Banyak orang yang lewat mandangin Aika gitu.
Lah? Fatia sendiri lupa, padahal dia sendiri juga tadi sama kaya Aika.
"Aika, sini kamu!" Fatia mengibas-ngibaskan tangannya.
Aika mendekat dengan tampang polosnya.
"Apa Fatia?"
"Gak usah pura-pura polos deh! Gara-gara kamu ini ya.. Aku jadi malu untuk masuk" Sewot Fatia.
Aika mengibas-ngibaskan tangannya di dekat lehernya.
"Duhh..panas banget sih" Sungutnya
Lalu aika berjalan masuk melewati Fatia yang bengong dengan santai.
"Assalamualaikum"Salam Aika.
"Waalaikumsallam" jawab dini, Alfa, dan Afrian.
Emang baru mereka aja yang datang.
Yang lain belum, itu Fatia ada sih cuma dia lagi di depan.
"FATIAAA..MASUUKK..JANGAN NANGKRING DI DEPAN PINTU AJAA.."Teriak Aika.
Kampret itu si aika, malu deh Fatia jadinya...
Dengan sangat AMAT TERPAKSA! Fatia mau gak mau masuk ke kelas.
Dia jadi senyum canggung.
Lalu menatap Aika horor, Aika yang di tatap gitu meringis.
Alhamdulillah...
Mereka di beri nafas sama para guru.
Untuk sedikit bebas, Minggu depan UN.
"Fatiaa...Fatiaa..mukanya di kondisikan dong, serem amat liatnya" Ucap Aika dengan wajah polos nya.
Fatia mendengus.
"Diem!"sewot Fatia.
Mau tau mau..
Aika pun diam, takut macan ngamuk!
***
Suasana di sekitar mereka jadi canggung.
Gak seperti yang dulu selalu ada canda tawa di saat istirahat begini.
Memang mereka saat ini sedang duduk melingkar seperti biasa, tapi gak ada percakapan sama sekali.
Semua larut dalam pikiran masing-masing.
Ehh..gak deh! ga semua, cuma Aika aja yang enggak.
Dia berpangku dagu dengan tangan yang di letakan di meja, menatap sahabat-sahabat nya satu persatu.
Kenapa pada diem aja ini mereka? Apa mereka Sariawan? Makanya gak bisa ngomong?tapi kenapa sariawan nya berjamaah? Kenapa gak ngajak-ngajak Aika juga?
Itu lah pemikiran Aika.
"Insyaf lah wahai manusia...jika dirimu ternodaaa" nyanyi Aika dengan suara cempreng nya.
Bukannya Aika gak pande nyanyi
Cuma dia sengaja ngeluarin suara cempreng nya, hanya itu satu-satunya cara agar mereka kembali seperti semula.
Kita liat saja..
Mereka semua memandang Aika dengan Pandangan horor.
Membuat Aika nyengir.
"Cempreng banget itu suara!"Dengus Fatia.
"Maaf Aika, gak ada uang besar"canda Putri.
"Gak ada uang besar, uang setengah besar juga gapapa kok" Ucap Aika lalu dia nyengir.
"Tunggu diginiin baru ngomong kalian kan? Kalo enggak? Halahh.. diem-diem Bae.."ucap Aika sinis.
Mereka menahan tawa mereka melihat tatapan sinis Aika.
"Iya-iya...maaf deh"Ucap Alfa.
"Hem.."Dehem Aika.
"Apa yang Aku bilang, udah di pikirin kan Alfa?"Tanya Aika pada Alfa
Alfa mendadak gelagapan.
"Ng... udah"Ucap Alfa.
Degh!
Dini, Fatia, dan Fadilah jadi penasaran.
Siapa yang akan di pilih oleh Alfa??
Afrian menggernyit.
"Pikirin apa?"Tanya Afrian penasaran.
"Mau tau aja! Ini urusan rumah tangga kita!"desis Aika
Ciaahh..rumah tangga?
Ular tangga yang iyanya!
Aika terkekeh geli mendengar perkataan nya sendiri
Mendadak Afrian jadi diam
Ada rasa gak suka gitu waktu Aika ngomong rumah tangga sama Alfa.
"Iya yakan Aika" Timpal Alfa.
"Ho'oh"Angguk Aika
"Makan yuk?! lapar"ajak Dini.
"Okeee"seru mereka semua bersamaan.
***
Saat semua Aika dan sahabat-sahabat nya lagi asyik makan.
Vanaya datang, membuat Suasana canggung lagi.
"Aika.."panggil Vanaya.
Aika berbalik.
Karena posisi Aika membelakangi vanaya.
Vanaya berdiri di belakang Aika.
"Eh? vanaya.. sini-sinii..gabung"Ajak Aika.
Vanaya mengangguk.
"Serge(geser) dikit Alfa"Ucap Aika.
Dengan sangat terpaksa Alfa menggeser duduknya hingga dia berada di bangku pojok.
Karena mereka menduduki bangku panjang.
Alfa di pojok kanan, lalu sebelahnya ada Afrian dan arif, Vanaya sendiri duduk di bangku pojok kiri, berhadapan dengan Aika.
"MMM..maaf ganggu kaya nya ya?" Ucap Vanaya merasa gak enak, pasalnya sejak kedatangan vanaya mereka menjadi lebih diam.
Yang perempuan nya engga, mereka masih asyik berceloteh.
Udah tau nanya!
Batin Afrian kesel.
"Engga kok Vanaya..gak merusak, malah enak bisa di jadikan cuci mata" Ucap Aika kemudian nyengir.
"Inget dosa Aika.."tegur Putri
Aika cengengesan, begitupun vanaya,Vanya terkekeh melihat tingkah Aika.
"Van, ntar pulang sekolah Aku mau ikut Lo jualan? Yayayaya..Aku mau tau soal bisnis, mana tau ntar Aku jadi pembisnis handal" Ucap Aika bangga.
"Lah? Bukannya kamu mau jadi desainer atau psikolog ya?"Tanya Fatia heran.
Aika membulatkan kedua bola matanya.
Kamprett..
Mau modus jadi ketahuan kalo gini ceritanya.
"Ish..kamu mah..Aku kan mau modus" Aika menggerucutkan bibirnya.
Lagi dan lagi vanaya terkekeh.
"Hahaha.. iya-iya, ntar bisa kok kut aku kalo ada kamu kan bisa buat sebagai penyemangat aku" Ucap vanaya.
Uuhh..
Hati Dedek Aika jadi berbunga-bunga.
Terbukti itu si aika mesem-mesem gak jelas.
"Cieeee..."Goda Fatia, Putri,dini,dan Fadilah.
Laki-laki nya enak makan.
Pura-pura gak dengar aja, pembahasan antara vanaya sama Aika.
Karena apa??
Karena mereka..
KESEL!!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top