14.pengakuan ku ke fatia

Aku menatap pandangan di depan ku ini dengan berpangku dagu dengan tangan yang ku senderkan di lutut ku.

Aku menggeleng miris.

CK! Nasib Afrian gak kalah ngenes nya dari aku.

Dodol juga sih, udah ada orang yang jelas-jelas suka sama dia, eh..malah milih orang yang gak suka dia.

Afrian dari tadi itu lagi berusaha untuk dekat sama Fatia, tapi Fatia kaya menghindar gitu dia lebih milih dekat sama Alfa.

Aku memutuskan untuk mendekat ke Afrian.

"Terkadang Aku heran deh sama kamu, ada orang yang suka sama kamu..kamu malah milih yang gak suka sama kamu, tapi tenang aja..ntar Aku kasih pencerahan sama Fatia mana tau Fatia terbuka matanya supaya ngeliat kamu" bisikku panjang.

Setelah itu, aku ikut bergabung dengan Alfa dan yang lainnya.

**

Disini lah aku.

Di taman belakang sekolah bersama Fatia, tadi Fatia langsung aku seret waktu bel istirahat tiba.

Sahabat-sahabat ku yang lain tadi pada neriakin aku, karena bawa Fatia tiba-tiba.

"Sebenarnya kamu mau ngomong apa Udiinn"gemas Fatia.

Mungkin dia agak kesal gitu sama ku, karena hampir 15 menit kami gak ada ngomong.

Aku nyengir.
"Hehehehe..gini.."ucapku.

Dia mengangguk.
"Gini gimana?"tanya nya penasaran.

"Jadi gini..."

"Gini apaan?!"sewot fatia.

"Gini...

"Sekali lagi kamu bilang gini-gini,Aku tendang juga kamu!"Ketus Fatia.

Lagi dan lagi aku nyengir.

"Udah ah! serius ini !"Ucapku.

Dia mengangguk.

"Fatia, Afrian suka sama kamu!" aku berkata to the point.

Fatia menunjukan wajah cengonya.

"Udah minum obat Aika?"tanya Fatia dengan wajah bengong nya.

Aku mengangguk.

"Udah, minum obat cacing!"ketus ku.

"Maksud kamu gimana?"tanya nya.

Aku gereget sendiri kan jadinya.

"Gini loh Fatia sahabat ku, my lope-lope kuuu"ucapku gemas.

"Jijay deh"Sungutnya.

Aku terkikik.
"Oke-oke! gini, Afrian itu suka sama kamu, masa kamu gak ngerasain sih?"Tanya ku.

Dia menggeleng.
"Kaya nya biasa aja deh? ngaco deh kamu! mana mungkin Afrian suka sama aku? " Elaknya.

Aku menghela nafas kasar.
"Huftt...kamu..gak ngerasain perhatian Afrian ke kamu?"tanya ku.

"Dia perhatian ke semua"Ucapnya acuh.

"Tapi sama kamu beda Fatia..."gemas ku.

"Terus, dia sering ngejahilin kamu itu supaya dia bisa dekat sama kamu"Ucapku.

Fatia terdiam.

"Tapi..bukan Aku aja kok yang di jahilinnya"Fatia berusaha mengelak lagi.

CK! Ini anak keras kepala banget sih dikasih tauuu..

"Beda geblek! Afrian lebih suka jahilin kamu ketimbang yang lain, terserah deh mau percaya atau enggak"Ucapku acuh.

"Tapi.. Aku gak suka dia, yang aku suka Alfa"Ucap Fatia.

Aku mengangguk.
"Iya, aku tau! tapi.. kan ada yang lebih jelas dari pada Alfa"Ucap ku.

"Memang! tapi asal kamu tau, kalo Afrian itu udah Keikut jaman, dia pasti ujung-ujungnya ngajak Aku pacaran, ya Aku gak mau lah"Ucap Fatia.

Aku mengangguk lagi.
Memang iya sih, Fatia ini gak pernah pacaran.

Dari dulu sampe kelas 12.

Gak kaya aku, sebelum insyaf dulu, aku punya pacar banyak mantan lagi.
Soalnya setiap putus, pasti adaaa aja yang nembak dan aku terima.

Semenak SMA kelas 1 aku tobat,ga mau pacaran lagi.

Mau langsung nikah aja!

"Iya sih, Aku tau..tapi..dia itu serius sama kamu, kalo kamu mau nanggepin perasaan nya kemungkinan dia bakalan ngelamar kamu, selepas tamat sekolah nanti"Ucapku.

Fatia mendelik ke aku.

"Gila aja! kamu tau aku mau jadi guru kan? Masih mau berprestasi"Ucap Fatia

"Tau"ucapku.

"Nah..yaitu! Aku gak mau"ucap fatia.

"Terus, apa bedanya sama Alfa? Alfa gak suka sama kamu, kalo pun suka kamu yakin gak mau adanya hubungan diantara kalian? Terus ntar si Alfa malah milih orang lain, kamu tau Alfa juga pacaran kan"Ucapku.

"Iya sih.."gumamnya

Aku berdiri dari bangku ku.
"Ya..terserah sama kamu aja sih,tapi asal Lo tau,gue suka sama Afrian,lebih dari rasa gue ke Alfa,tapi kalo Afrian lebih suka sama Lo ya..gapapa,gue menjauh, karena apa? Karena..sudah biasaaaa"ucapku.

"Lagian gue mau nunggu kelas sebelah,yang katanya mau ngelamar gue 3 tahun lagi,dan gue percaya itu benar adanya"Ucapku.

"Udah ah,yuk balik"Ajakku.

Tapi Fatia masih gak bergeming.
Aku jadi gemas sendiri.

Aku menarik tangannya,hingga dia ikut berdiri.

"Ayo ke kelas,ntar fans-fans kita nyariin lagi"Ucapku sambil mengedipkan mata ke Fatia.

Fatia memutar bola matanya.
Lalu dia mengangguk.

Dan kami pun kembali ke kelas.

****

Haahh..
Ujian! Buat kepala ku sakit aja.

Saat ini kami sedang dalam masa-masa ujian sekolah.
UTS.

Serasa begitu cepat,padahal aku merasa masih baru aja,semalam aku masuk ke sekolah ini,udah mau tamat aja.

Tapi...
Kisah cinta gue kok gak pernah tamat-tamat ya? Gak ada gitu habis-habisnya??

Aaaahh..
Aku mulai jengah.

Duhh..ini nomor 23 jawabannya apaan daahh? Mana matematika lagi,pusing ini pala barby.

"Sstt..ssstt.."aku berbisik ke Fatia.

Fatia berada di sebrang ku.
Soal kami sama.

Jadi... you know lah,aku mau minta contek.
Kebetulan pengawas lagi di luar.

Jangan contoh perbuatan baik ini yaahh manteman:-)

Fatia ini,udah dari dulu,aku seorang mencontek sama dia.
IQ ku itu gak tinggi,gak cerdas,jadi..Yaa berharap dapat contekan aja lah Yaa..

Fatia melihat ke aku.
Dengan gerakan jari,aku meminta jawaban.

Fatia memberikan jawaban,dan aku mengangguk.
Lalu ku klik jawaban yang Fatia kasih ke aku.

Aahh Fatiaa..kau lah penyelamat kuuu..

Oke,yang lain seperti nya bisa aku kerjakan.

****

"Gimana ujian tadi?"Tanya Arif.

"Wohoho... sukses lah"Ucapku.

"Sukses apa Aika?"Tanya putri.

"Sukses buat kepala gue teras mau kebakar"ketus ku.

Mereka tergelak.

"Emang sih"Ucap dini.

"Iya lah,kan kalian gak tau matematika"Sindir Fatia.

"Uwihhh..kok nge-jleb gitu yah?"Ucapku.

"Ciaaann"ledek Fadilah,putri,dan Fatia.

Memang Kampret ini mereka.

"Alfa sama Afrian belum keluar?"Tanya fadilah.

Arif menggeleng.
"Belum,kita disuruh nunggu"Ucap Arif.

Kami semua mengangguk.

Tak berselang lama,Afrian dan Alfa datang

"Akhirnya kalian datang,pegel nunggunya"Ucap Fatia.

"Sini Abang pijitin neng"Afrian mengedipkan matanya ke Fatia,yang membuat Fatia bergidik geli.

"Gak muhrim!"ketus Alfa,dan langsung ku angguki.

Afrian nyengir.
"Yaudah lah,makan yuk! Ujian bikin gue lapar"Ucap Afrian.

Kami semua mengangguk.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top