03.perhatian Afrian
Warning!
Budayakan Vote sebelum membaca
*********
Aku termenung di taman belakang sekolah.
Sendirian..
Mengingat akan kejadian tadi,saat di kelas,hatiku kembali di penuhi rasa sesak.
Bagaimana tidak? Afrian memilih duduk di samping Fatia,dan aku diasingkan kedepan.
Huhh..
Beginilah jika mempunyai perasaan terhadap sahabat sendiri.
"Apes bangett..hidup ku"Eluh ku.
Tiba-tiba aku merasa ada orang yang duduk di samping ku.
Ku tolehkan kepala ku ke samping.
Dia tersenyum.
Dia..
Salah satu orang yang selama ini ku sukai,salah satu Orang yang juga ku cintai.
Sejak SMP,hingga sekarang.
"Vanaya?"ucapku.
Dia mengangguk.
"Satu SMP sama aku kan? Dan satu ruang MPLS juga sama aku dulu?"tanya nya.
Dan aku mengangguk.
"Berarti bener"Ucap nya.
"Bener apa?"tanya ku.
"Bener,kamu yang di bilang Zura kalo kamu suka aku"Ucapnya.
Eh??
"Ng...gak ada ya.."aku mengelak malu.
"Hahahaha..ga usah gengsi lah"Ucapnya.
Aku tersenyum.
"Iya,emang! Terus kalo aku suka sama kamu,kamu mau apa? Mau ngelarang gitu? Kan perasaan gak bisa di batasin, perasaan gak bisa dihindari"Cerocos ku.
Ku lihat dia malah terkekeh.
"Cerewet ya?"Ucapnya,pipi ku merona
"Kenapa disini? Sendirian lagi?"Tanya nya.
"Ng..gapapa sih"
Eh? Tunggu..
Aku baru sadar.
"Eh-Ehh..geseran dikit sana,gak muhrim tauu"Sungutku.
"Oke"dia menggeser duduknya,hingga terbentang jarak antara kami.
"Gapapa sih,cuma galau aja"Ucapku.
"Galau kenapa? Karena pacar ya?"tanya nya.
Aku menggeleng.
"Engga,aku gak punya pacar"Ucapku.
"Terus?"tanya nya.
"Ada deh"jawab ku.
"Yaudah kalo gak mau ngasih tau"Ucap Vanaya.
"Aikaa.."
Kami berdua menoleh ke belakang,melihat siapa yang memanggil ku.
Ternyata Afrian.
Ngapain dia?
Afrian berlari mendekat ke kami.
Dia memandang ku dengan raut khawatir,lalu beralih ke Vanaya, tatapannya,menyiratkan pertanda..
Tak suka?
"kamu..ngapain disini?"Tanya Afrian pada ku.
"Kenapa? Salah?"Tanya ku.
Dia terdiam.
"Udah ayo"ucapnya,lalu menarik tangan ku.
Aku berhenti,hingga dia menoleh ke aku.
"Kenapa?"tanya nya.
Aku melirik ke tangan ku yang di genggaman nya.
Dia tersadar,lalu melepaskan tangan ku yang di genggamnya.
"Maaf"ucapnya.
Aku tersenyum.
"Selow.."ucapku.
Aku berbalik,melihat Vanaya yang memandang kami dari belakang.
"Vanaya,Luan ya? Kapan-kapan ngomong lagi kalo bisa"Ucapku.
Dia mengangguk,lalu mengacungkan jempol nya kepadaku.
Lalu aku membalas dengan senyuman.
"Udah ayo"ketus Afrian.
Sebenarnya..
Afrian kenapa??
Bukannya mengajakku kembali ke kelas,dia malah membawa ku ke kantin.
Membuat para perempuan melihatku sinis.
Afrian ini anak Pramuka,yang terkenal setelah Iswan,di sekolah ku ini.
"Ngapain ngajak kesini sih? kamu gak liat itu mereka ngeliatin aku gitu banget? Pengen deh rasanya nyucuk nih jarum pentol ke mata mereka"Cerocosku,lalu aku duduk di bangku sebrang Afrian.
Afrian terkekeh.
"Biasa..mereka iri sama kamu, karena di gondol sama anak Pramuka yang terkenal ini"Ucap Afrian membanggakan diri.
"Gondol-gondol! kamu kira aku ikan asin apa?!"ketus ku.
Dia tertawa.
"Udah ah,kamu belom makan kan? Jadi..kamu harus makan"Ucap Afrian.
Aku membeku..
Afrian..
Tau dari mana aku belum makan? Dan dia.. perhatian? Walaupun perhatian kecil dan keliatan biasa,tapi bagiku itu luar biasa.
Karena yang memberikan ku perhatian itu adalah orang yang ku suka.
"kamu tau dari mana aku belum makan?"Tanya ku dengan Mata memicing.
Dia melihat ke aku.
"Dari Fatia, aku disuruh nyuruh kamu makan"Ucapnya.
Jleb!!
Sakit...sakit cuyy rasanya..
Huwaahhh...
Ternyata karena Fatia? Secinta itu Afrian sama Fatia??
Aku menunduk lesu.
"HM.."Dehem ku lirih.
"Heh Aika,kamu kenapa sih? Kok akhir-akhir ini,aku lihat kamu selalu nundukin kepala? Apa ada yang lebih asyik di bawah ketimbang aku?"tanyanya dengan senyuman menggoda.
Aku menggeleng.
"Udah ah,lapar aku,kalo lama-lama dengar godaan mu,bisa buat aku muntah"ucapku.
Dia tertawa lagi.
"Iya-iya,tunggu ya sayang,aku pesenin nasgor aja"Ucapnya,lalu dia pergi.
Degh..degh..
Aduh..dadaku..
Walau aku tau,itu hanya candaan.
Tapi aku merasa...
Senang!
****
"Fadilah,pulang bareng aku yuk?"ajak Alfa
Dan karena mendengar itu, terjadilah keheningan diantara kami para perempuan.
Udahlah! Aku gak peduli lagi sama Alfa.
Aku mau menjauh aja dari mereka para laki-laki untuk sejenak,menghilangkan perasaan ini.
"Mau kemana Aika??"Teriak Alfa.
Hingga aku memberhentikan langkah ku
Lalu aku membalikan badan ku.
"Boker! Ya pulanglah! Gimana sih?"sungut ku.
Lalu aku segera pergi meninggalkan mereka yang masih terpelongo.
****
"Uy,sendiri aja neng,sama Abang yuk"
Aku membalikan badan ku.
Kampret..
Aku kira siapa, ternyata Vanaya.
Kok.. akhir-akhir ini Vanaya jadi ngedeket ke aku sih?
Hem..
Curiga aku..
"Sorry ya bang,adek gak berminat,adek bukan cabe-cabean"Ucapku sewot.
Dia terkikik.
"Hahahaha.. iya-iya, canda aja neng"candanya.
"Belum pulang? Bareng aku mau gak?"tanya Vanaya.
"Naik motor? Gak ah,gak mau! Gak muhrim"tolakku.
"Engga,naik mobil kok"Ucapnya.
Setelah mendengar itu,aku menimang-nimang pikiran ku.
"Oke,ayo deh"Ucapku.
Lalu Vanaya Tersenyum,kemudian kami berjalan menuju parkiran.
Dan..
Aku gak tau,kalo disana ada Afrian yang lagi liatin aku sama Vanaya.
Dengan tatapan yang sulit ku Artikan..
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top