● Short Roleplay 4 [RESTART] ●
● Short Roleplay 4 ●
Yes, My Lord!
Kau selalu tidak mengerti tentangnya. Dia adalah bodyguardmu yang di pilih secara langsung oleh ayahmu. Hanya saja kenapa ia selalu terlihat bermain-main bahkan selalu menjahili orang lain ketika kau mengalihkan perhatianmu darinya. Kau bahkan juga merasa ada yang aneh dengannya seperti dia bukanlah sembarang orang, memang kau tahu dia bukanlah sembarang orang hanya saja dia terlihat seperti sangat berbahaya meski kau belum pernah melihatnya melakukan hal apapun selain melindungimu dari orang-orang yang ingin mencelakai dirimu.
Kau juga pernah bertaruh padanya apakah Akai bisa melindungimu atau tidak karena di lihat bagaimana pun tubuhnya tidak terlalu besar layaknya seorang yakuza melainkan dia terlihat seperti seorang pria tampan yang penuh dengan kelicikan.
Selain itu ada juga hal aneh pada dirinya, setiap orang yang ingin mencelakai dirimu pasti selalu lari ketakutan ketika melihat wajahnya padahal dia tidak melakukan apapun bahkan mengeluarkan senjata pun tidak.
Tapi kini, ada seseorang yang berani mencelakai dirimu namun naasnya ketahuan oleh Akai sehingga kini ia di eksekusi oleh Akai secara langsung tepat di hadapanmu.
"Sudah ku katakan bukan,Hime-sama. Anda tidak boleh meremehkan orang lain," ujarnya santai dengan senyuman jahilnya lalu kembali menatap dingin ke arah orang yang berani mencelakaimu meski orang itu tidak berhasil melakukannya.
"Baiklah, sekarang apa yang harus aku lakukan padamu, ya~? Oh, apa kau sudah siap untuk di eksekusi?
[Opsi : ...
A. Menghentikan Akai
B. Ikut mengeksekusi bersama Akai
C. ... ]
Saat ini kau sedang berada di salah satu cafe favorite mu bersama dengan teman-temanmu. Sesaat kau melirik ke arah bodyguard barumu yang tampak diam dan juga terlihat tenang berdiri di sisimu yang tengah duduk bersama dengan teman-temanmu. Bisa di lihat jika teman-temanmu tampak merasa tidak nyaman karena bodyguard barumu -- Shun, menatap mereka intens seolah-olah baginya teman-teman itu adalah orang yang berbahaya.
Kau benar-benar tak habis pikir, laki-laki yang kini menjadi bodyguardmu itu hampir mirip seperti robot apalagi ia juga tampak minim ekspresi, tetapi saat ada seorang anak kecil yang hampir terjatuh akibat tersandung kaki meja di dekatmu karena berlari, Shun dengan sigap menangkap anak itu sebelum terjatuh.
Terlihat anak kecil itu tampak terkejut lalu menatap takut ke arah Shun dengan linangan air mata yang tergenang di matanya karena wajah Shun yang terlihat datar dan menyeramkan. Tetapi siapa yang tahu apa yang dilakukannya membuat orang lain menjadi terpesona kepadanya meski dengan ekspresi yang minim.
"Lain kali berhati-hatilah, selain itu laki-laki tidak boleh menangis karena itu akan menjadi kelemahanmu," kata Shun yang kemudian tersenyum tipis.
Sesaat anak kecil itu terlihat kebingungan akan maksud dari perkataan Shun.
"Apa itu kelemahan?" tanya anak kecil itu sedangkan Shun terlihat bingung saat menjawabnya karena ia tidak mau setelah menjawab akan datang pertanyaan yang baru lagi.
[Opsi : ...
A. Membantu Shun menjawab pertanyaan
B. Hanya memperhatikan saja sambil menunggu jawaban dari Shun
C. ... ]
Hal yang paling mengesalkan bagimu adalah ketika saat kau meminta bodyguardmu -- Tooru untuk menemanimu berbelanja namun malah di kerubungi para wanita layaknya semut yang mengerubungi sebuah gula. Apalagi Tooru malah menggoda para wanita itu yang membuatnya malah semakin bertambah ramai bahkan kau bisa melihat dari jauh para laki-laki yang tampak kesal ke arah kalian. Tapi seperti nya Tooru tidak peka akan sekitarnya.
Kau pun memilih meninggalkannya sendirian bersama dengan para wanita itu dengan keadaan kesal. Kau akui bahwa Tooru memang tampan tapi dia juga sangat menyebalkan. Kemana janjinya yang akan menemaninya berbelanja dan menjaganya? Apa itu semua hanya bohong?
Terlihat sekali saat kau meninggalkannya, Tooru tampak kesulitan mengejarmu bahkan dia terus memanggil namamu. "Hime-sama, tunggu!"
Melihat hal itu kau pun malah mendapatkan ide untuk mengerjainya dengan cara pergi menjauh darinya dan dengan begitu ia akan di pecat karena tidak becus menjagamu. Ya, entah kenapa kau malah berpikiran seperti itu dan akhirnya kau pun memilih untuk bersembunyi di sebuah gang sempit nan gelap.
Sebuah kesalahan jika kau memilih di tempat itu sebagai persembunyianmu di karenakan di sana ada begitu banyak orang-orang pemabuk. Dan terlihat sekali bahwa mereka menyadari kehadiranmu dan mulai berjalan mendekatimu.
"Oya, lihatlah apa yang kita temukan di sini," kata salah satu pemabuk itu dengan teman-temannya yang mulai mengelilingi dirimu.
[Opsi : ...
A. Berteriak meski kau tahu di tempat itu adalah tempat yang sepi
B. Mencoba melawan mereka
C. ... ]
Mimpi apa dirimu hingga mendapatkan seorang bodyguard yang tampan dan juga baik. Dia lebih mirip seperti seorang pangeran dari kerajaan yang jauh. Caranya berbicara dan memperlakukanmu sungguh membuatmu jatuh hati.
Tapi sayangnya perlakuan itu tidak hanya untuk dirimu saja tapi untuk semua orang termasuk para gadis yang berada di luar sana. Bahkan teman-temanmu menggunakan kesempatan ini untuk lebih dekat dengan Mamoru. Kau hanya bisa menggembungkan kedua pipimu kesal kala melihat salah seorang wanita diam-diam mencium pipi Mamoru namun Mamoru tampak terlihat santai dan hanya memperingatinya dengan halus hingga kau tanpa sadar mengucapkan sesuatu yang membuatnya merasa sedih.
"Menjauhlah dariku!"
Dua kata itu terus terngiang di kepalamu, kau selau berpikir apa yang kau katakan itu tidaklah salah tapi tetap saja kau merasa bersalah, karena berkat itu Mamoru mulai menjaga jarak darimu bahkan saat kalian bertatap muka saja Mamoru langsung berbalik badan dan pergi menjauh darimu.
Kau tidak bisa membohongi kala kau merasa nyaman dan aman saat berada di dekatnya hingga saat kau tiba-tiba saja kedatangan penyusup yang berhasil menyelinap di dalam kamarmu di malam hari, tanpa sadar kau memanggil nama Mamoru.
Dan benar saja, angin datang berhembus membuat kelopak bunga sakura mulai berterbangan masuk ke dalam kamarmu dan terlihat di sana ada seorang pria dengan sebuah pedang berada di genggaman tangannya lalu mulai terayun mengenai penyusup itu hingga penyusup itu langsung mati di tempat dengan darah menciprat ke arahmu.
"Apa Anda tidak apa-apa, Hime-sama?" tanya nya yang terlihat khawatir lalu teringat perkataanmu yang sebelumnya ia pun mulai berjalan hendak menjauhi kamarmu. "Maafkan kelancangan saya yang masuk ke dalam kamar Anda secara tiba-tiba, Hime-sama."
[Opsi : ...
A. Membiarkannya pergi begitu saja
B. Memanggilnya dan memintanya untuk tetap di sana
C. ... ]
Kau yang selalu penasaran seperti apa sifat bodyguardmu yang sebenarnya memutuskan untuk mencaritahu tentangnya, dimulai apa yang selalu saja dia lakukan. Kau selalu teringat akan perkataan ayahmu untuk jangan mempercayai orang lain dengan mudah, lalu bagaimana dengan ayahmu yang langsung mempercayai pria itu sebagai bodyguardmu? Kau sungguh tidak mengerti apalagi ayahmu meninggalkanmu bersama dengan Ryuji -- bodyguardmu.
Lagi-lagi kau merasa bingung akan sikap Ryuji yang terlihat begitu santai menghadapi semua orang, bahkan saat Ryuji sedang berlatih sama anggota yakuza yang lain dia terlihat begitu mudah mengalahkan mereka.
Hingga kau tanpa sadar langsung masuk ke ruang latihan dan berdiri di hadapannya sambil memegang kayu bambu yang bermaksud untuk melawannya.
"Ayo kita bertanding!" katamu dengan lantang membuat para yakuza itu tampak bingung akan sikapmu yang tiba-tiba termasuk dengan Ryuji.
"Oya~ Apa Hime-sama merasa kesepian karena aku selalu tidak berada di dekatmu?" tanya Ryuji tiba-tiba sambil berjalan mendekat ke arahmu dengan senyuman jahilnya. "Karena aku tahu kalau Hime-sama selalu memperhatikanku," sambungnya lagi dengan percaya diri yang langsung membuatmu terdiam.
[Opsi : ...
A. Membantah semua ucapannya
B. Hanya berdiam diri saja karena merasa sudah ketahuan
C. ... ]
Shiro merupakan seorang bodyguard yang sangat patuh bahkan ia juga selalu menjaga tingkah lakunya. Apalagi semua pekerjaannya selalu di kerjakan dengan keadaan rapi dan juga bersih. Sikapnya yang juga ramah serta senyuman hangat yang selalu ia berikan padamu menambah nilai tersendiri baginya.
Kau bahkan berpikir dia terlihat sempurna, mudah bergaul, melakukan semua pekerjaan dengan rapi dan juga terlihat sangat sopan dan juga patuh. Hanya saja ada satu hal yang sangat menyayangkannya yaitu ucapannya yang mengatakan jangan jatuh cinta padanya.
Kau merasa sedikit kesal kala perkataan itu muncul di saat kau pernah memujinya sekali, bahkan saking kesalnya kau pun mengatakan bahwa, "Aku tidak akan pernah menyukaimu. Sama sekali tidak akan pernah!" ucapmu dengan lantang membuatnya kembali tersenyum lalu berterima kasih padamu.
Kau benar-benar sangat heran, kau pernah berpikir kalau Shiro hanya takut mendapatkan hukuman dari ayahmu jika kau sampai jatuh cinta padanya padahal bukan karena itu. Ia sengaja mengatakan hal itu karena ia sendirilah yang sudah menaruh hati padamu hanya saja ia harus menjaga jarak darimu agar perasaan itu tidak berkembang lebih jauh lagi dengan mengatakan hal itu yang membuatmu kesal.
Persis di saat seperti ini, kau melihatnya tampak mengintrogasi seseorang yang tampak mencurigakan yang hendak memasuki pekarangan rumahmu.
[Opsi : ...
A. Menghampiri Shiro dan bertanya
B. Hanya berdiam saja di tempat sambil memperhatikan saja
C. ... ]
Hari ini entah kenapa kau selalu sial, di saat kau butuh bantuan malah yang kau dapati di rumahmu adalah kosong seperti tidak ada penghuninya. Bahkan di malam hari, tiba-tiba semua lampu padam bahkan listrikmu pun ikut mati. Padahal kau baru saja hendak menonton acara favoritemu tapi malah seperti ini.
Tidak hanya itu, di malam yang panjang ini tiba-tiba saja hujan mulai turun dengan derasnya bahkan di sertai kilatan petir dan bunyi guntur yang dahsyat. Kau berpikir mungkin saja dewa sedang mengutukmu karena sebelumnya kau pernah mengatakan sesuatu yang membuat orang lain sedih. Contohnya saja bodyguardmu sendiri, Kuroo.
"Aku tidak butuh bantuanmu, aku bisa melakukan ini semua sendirian."
Kata demi kata masih teringat jelas di otakmu saat rasa kepercayaan belum sepenuhnya kau berikan padanya. Ingin menyalahkan orang lain tapi sayangnya kau kini hanya sendirian, di sebuah ruangan yang gelap tanpa pencahayaan, naasnya lagi ponselmu juga kehabisan baterai. Kau bepikir mungkin ini adalah hukuman untukmu karena sudah mengatakan hal itu pada Kuroo.
Di saat kau hendak mencari pematik api, tiba-tiba saja kau tersandung lalu terjatuh dengan lutut jatuh terlebih dahulu dan membentur lantai terbuat dari kayu yang di lapisi dengan tatami. Meringis kecil, kau sedikit merasa nyeri di bagian lututmu hingga tiba-tiba kau merasakan ada seseorang yang menyentuh pundakmu.
"Hime-sama?" panggilnya dengan suara lembut yang membuatmu hampir saja berteriak karena ketakutan. Bagaimana tidak jika Kuroo menyinari wajahnya menggunakan pencahayaan dari lilin.
"Anda baik-baik saja?" tanyanya lalu melihat ke arah lututmu yang terus kau pegangi karena masih terasa nyeri. "Anda terluka, biar saya obati," sambungnya lagi.
[Opsi : ...
A. Menolak bantuan Kuroo secara mentah-mentah
B. Menuruti Kuroo
C. ... ]
Kau merasa lucu sendiri kala melihat Rui--bodyguardmu yang baru tampak malu-malu saat kau ingin melihat penampilannya secara keseluruhan tanpa jubah itu yang terlihat warnanya sudah tidak putih lagi.
Kau sebenarnya merasa heran melihat sikapnya yang tampak betah mengenakan jubah itu bahkan di saat musim panas seperti ini. Pernah sekali kau bertanya padanya alasan kenapa Rui selalu mengenakan jubah itu dan di jawab dengan alasan yang membuatmu terdiam seketika.
"Karena ini pemberian dari orang yang sangat berharga bagi saya," jawabnya pelan dengan wajahnya yang terlihat sendu.
Setelah mendengar jawaban itu darinya, kau pun berniat untuk tidak memaksakan lagi untuk membuka jubah itu. Tapi pernah sekali terpikirkan olehmu bagaimana jika kau memberikan jubah baru untuknya, lalu kembali berpikir jika memberikan jubah yang baru apakah Rui akan menerimanya atau tidak.
Kau terus memikirkan hal itu hingga tanpa sadar kau menabrak punggung tegap seseorang yang kau kenali, yaitu Rui. Kau menyadarinya kala melihat jubahnya serta aroma maskulin yang menguar dari tubuhnya.
"Apa Anda baik-baik saja, Hime-sama? Atau ada yang terluka?" tanyanya khawatir.
[Opsi : ...
A. Mengatakan baik-baik saja sambil menenangkannya
B. Mencoba mengerjainya dan berpura-pura sakit
C. ... ]
Pernah sekali kau merasakan aneh saat melihat Gin -- bodyguardmu yang selalu mengenakan topeng berwaja rubah kemanapun. Meski hanya setengah wajahnya namun melihatnya setiap hari juga terlihat aneh. Kau pernah berpikir jika mungkin saja Gin selalu menutupi wajahnya karena malu untuk di lihat orang lain atau di karenakan wajahnya yang jelek.
Tapi saat kau memintanya untuk membuka topeng itu, terlihat wajah Gin yang tampak sangat tampan tanpa mengenakan topeng. Semua pemikiranmu yang sebelumnya ternyata salah, Gin sangatlah tampan tapi kenapa selalu menyembunyikannya?
Lagi, kali ini kau terkekeh kecil kala melihat tingkahnya yang terlihat malu-malu sambil bertanya apakah ia terlihat aneh tanpa mengenakan topeng atau tidak. Kau menyadarinya jika Gin sudah terbiasa mengenakan topeng jadi jika dia bertanya seperti itu kau hanya bisa diam dan mewajari sikapnya.
"Tidak, justru kau terlihat lebih tampan mengenakan topeng," ucapmu mencoba menenangkannya kala ia masih sibuk mengatakan topeng itu terus. Tapi siapa sangka jika sikapnya malah berbanding terbalik karena kali ini wajahnya terlihat merah padam.
Meski tatapan serta wajahnya selalu terlihat datar, tapi siapa sangka jika Gin memiliki eskpresi seperti itu hingga dia terlihat menggemaskan.
Hingga ia melihat seekor rubah kecil berlari menghampiri kalian dan berhenti di depan Gin. Gin pun mengambilnya lalu menggendongnya. Kau yang melihat rubah kecil itu tentu menatapnya dengan perasaan gemas. Menyadari tatapanmu yang mengarah ke arah rubahnya, Gin pun menyodorkan rubah itu ke arahmu.
"Anda mau mengelusnya, Hime-sama?"
[Opsi : ...
A. Mengangguk kecil lalu menggendongnya
B. Menggeleng kecil karena masih takut
C. ... ]
☆☆☆
A/N :
♦ Pikirkan baik-baik sebelum menjawab.
♦ Jangan terlalu mempercayai OC ... tapi itu terserah kalian juga mau percaya atau tidak. Lagian di setiap OC memiliki rahasia tersendiri juga kok :'v
♦ Masalah jeruk-jeruk-an ... sebenarnya aku gak yakin antara ada atau tidak ada. Tapi mungkin ada :'v
♦ Maaf ada yang kelupaan, jangan terlalu singkat dalam membalasnya ya. Terkadang ku bingung gimana mau balasnya. Selain itu setelah memilih opsi, buatlah narasi untuk ceritanya agar aku bisa menjalankan OC yang kalian pilih.
Oke, sekian ~
Selamat bermain ~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top