Kitchen
Haiy reader sayong...
Jumpa lagi sama bunbun, jangan bosen yes..
Happy reading
.
.
.
Andara mulai menyiapkan beberapa bahan masakan yang akan dia masak nantinya. Sekelilingnya juga sama seperti dirinya, menyiapkan bahan masakan di buat serapi mungkin, agar memudahkan mereka untuk mengambilnya nanti.
Tak lupa, dia terus menghafal satu persatu bumbu, bahkan takaran bahan yang akan di gunakan nantinya.
Chef Ana dan chef Shaenette memasuki ruangan. Andara sudah menelan ludahnya kasar. Chef Shaenette, adalah chef ternama yang mempunyai beberapa restoran masa kini di kota ini.
Yang membuat Andara sedikit gentar adalah kepedasan Shaenette dalam berkomentar. Pernah dulu saat ujian praktek tingkat pertama, Andara yang saat itu membuat nasi kepal tuna, berakhir dengan tangisan.
Andara bahkan masih ingat betul bagaimana rasa masakannya saat itu. Asin. Tapi tampilannya masih bisa dikatakan bagus, yang membuat Andara menangis adalah komentar pedasnya yang sangat nyelekit di hati.
"Masakan sampah seperti ini, harusnya tidak kamu sajikan untuk saya atau siapapun. Kamu punya lidah tidak? kamu bisa bedakan mana keasinan mana pas nggak? kamu bisa masak apa tidak?" Andara hanya diam menunduk, dia bahkan sudah menangis dalam diam, "saya tidak butuh tangisanmu, kalau dengan menangis kamu bisa membuat rasa masakanmu enak, silahkan kamu menangis saja"
Begitulah komentar pedas nan panjang dan lebar dari seorang Shaenette. Tapi Andara akhirnya bangkit, dia memang masih awam untuk hal ini.
Akhirnya dia belajar mengikuti vlog masak milik Shaenette, dan bisa sampai di titik ini. Dan ini adalah kedua kalinya Andara akan menyajikan masakannya untuk seorang Shaenette.
Andara tidak sengaja bertemu tatap dengan Shaenette. Di sana Shaenette tersenyum manis, tetapi tatapan matanya tajam. Seakan mengatakan, saya-tunggu-masakanmu. Dan Andara membalasnya dengan senyuman kembali.
"Kalian mempunyai waktu 120 menit untuk membuat appetizer, main course dan dessert. Mata Andara membola, saat mendengar hanya mendapatkan waktu 120 menit. Mam to the pus, mampus!.
"Waktu kalian dimulai dari sekarang!" Teriak chef Ana.
Andara langsung mengambil beberapa kentang untuk dia kupas dan segera di cuci bersih. Dia akan membuat stik potato sambal balado keju.
Merebus kentang lebih dulu sampai matang, menghancurkannya dengan alat agar halus, masukkan garam, seladri yang sudah di cincang halus, beri tepung sedikit dan bentuk seperti stik, lalu goreng dengan api kecil.
Menyiapkan bumbu untuk sambal balado dan saus keju, jika tidak suka pedas. Stik potato telah cantik di piring. Saatnya membuat main course.
Kini Andara membuat olahan ikan cakalang yang sebelumnya sudah dia pisahkan dari durinya. Mencampurkannya kedalam telur yang sudah dia campur dengan garam dan lada hitam. Dia campur kembali dengan kornet beef dan tepung terigu sedikit agar kesat dan bisa dia cetak beraneka bentuk. Dan dia masukkan kedalam tepung panir lalu dia goreng dan kembali dia siapkan kentang goreng, wortel dan buncis yang sudah di kukus, di tata kedalam piring.
Membuat saus untuk steak, dia menggeprek bawang putih dan mencincangnya halus, memotong bawang bombay sampai halus dan dia tumis bersama margarin, sampai harum. Saus tomat, saus sambal, saus tiram, lada hitam, thyme, basil. Dan menuangkannya kedalam wadah kecil.
Beralih membuat panna cotta untuk dessert. Menyiapkan strawberry untuk dia buat jam, gelatin, gula pasir, air perasan lemon, susu cair dan vanilla ekstrak. Dan mencetakknya kedalam sebuah gelas.
Bel berbunyi, tandanya waktu 120 menit telah habis. Semuanya mengangkat tangan keatas. Andara berharap masakan yang dia buat bisa meloloskannya menjadi pemenang.
"Silahkan Andara lebih dulu maju ke depan" Shaenette menginterupsinya.
Tangan Andara rasanya gemetar, saat namanya di sebutkan untuk maju yang pertama kali. Dia meremas kedua telapak tangannya saat chef Shaenette sudah mulai mengambil stik kentangnya dan mencocolnya kedalam sambal balado.
Mata cantik itu terpejam sesaat, lalu terbuka dan menatap Andara tajam. Dan inilah saatnya Andara menyiapkan hati untuk menerima kenyataan yang ada.
"Good. Saya suka ide kamu untuk mencampur sambal balado dengan saus keju, perpaduan antara Indonesia dan western yang samgat pas, I like it" Andara bisa memamerkan senyumannya yang pertama kali di depan chef Shaenette.
Beralih ke masakan kedua Andara, steak ikan cakalang dan kornet beef. Awalnya Shaenette hanya memandang steak bentuk bintang itu dalam diam, lalu memandang Andara kembali.
"Kenapa kamu bentuk bintang dan bulat? kamu kira saya anak kecil?" Andara hanya meringis.
"Itu adalah masakan dari Mama saya dulu, saat saya susah makan chef. Jadi saya ingin mengembalikan selera makan yang hilang dengan membuatnya bentuk bintang dan bulat" Shaenette hanya diam dan memotongnya kecil, lalu dia kembali mencocol saus yang Andara siapkan.
"Not bad. Saya jadi ingat dengan anak-anak saya di rumah. Kamu benar soal mengembalikan selera makan yang hilang itu sulit, dan I like it again" Senyuman Andara kembali melebar, saat Shaenette memujinya.
Beralih ke panna cotta, dia menyendoknya dan memasukkannya kedalam bibir cantiknya itu.
"Sweet, kenapa kamu pilih panna cotta?"
"Karena makanan manis bagi kaum perempuan itu bisa mengembalikan mood yang rusak. Dan panna cotta itu manis seperti saya" Andara menggigit lidahnya saat dia selesai mengucapkan kalimat itu. Tanpa dia duga, seorang Shaenette tertawa mendengarnya, lalu menghampiri Andara dan mengajaknya bersalaman.
"Saya puas dengan masakan kamu yang sekarang. Terus tingkatkan masakan kamu. Semoga kamu bisa menjadi chef ternama"
Rasanya Andara tidak bisa menyembunyikan senyumannya yang lebar itu. Bahkan dia mengabaikan Mia yang menangis karena komentar pedas Shaenette. Yang terpenting masakannya sempurna.
***
Ada yang ingat Shaenette😆😆 ketawa dulu...
Yesss bener banget istrinya Bilbil😁😁
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top