Day 9
Quest:
Genre utama: Teenlit
Sub-genre: Teenlit
Kamera Rusak, Cinta Bersemi
Dimas, seorang remaja pecinta fotografi, selalu membawa kameranya kemana pun dia pergi. Baginya, kamera adalah jendela untuk mengabadikan momen indah dan berbagi cerita melalui gambar.
Suatu hari, Dimas mengunjungi festival budaya di kotanya. Di tengah keramaian, dia asyik memotret berbagai atraksi dan pertunjukan.
Karena terlalu fokus dengan bidikan kameranya, Dimas bertabrakan dengan seorang gadis bernama Fika. Kamera Dimas yang tergenggam erat di tangannya pun terjatuh.
Fika merasa bersalah atas kejadian itu. Dia ingin mengganti kerusakan kamera Dimas. Namun, Dimas menolak karena merasa hal tersebut terjadi atas kecerobohannya sendiri.
Saat itu Dimas pikir urusannya dengan Fika selesai. Tak disangka beberapa hari setelah kejadian itu, Fika kembali menemui Dimas di sekolahnya. Dimas awalnya agak terkejut tetapi ingat bahwa terakhir kali saat mereka bertemu ia masih mengenakan seragam sekolahnya yang khas.
Fika bertanya pada Dimas apakah ia mengenal Satriyo Tomo, salah seorang fotografer yang cukup terkenal. Tentu saja Dimas menjawab 'iya'. Dimas bahkan mengakui bahwa ia mengagumi sosok tersebut.
Fika tersenyum saat mendengar hal tersebut. Ia pun meminta Dimas mengikutinya untuk menemui fotografer ternama itu. Ternyata Satriyo Tomo adalah paman Fika.
Dimas mengira itu hanyalah pertemuan penggemar yang diatur Fika. Ternyata itu semacam interview terselubung. Setelah Satriyo Tomo melihat portofolio Dimas dari media sosial selama obrolan berlangsung, sang fotografer menawari Dimas untuk bekerja paruh waktu di bawah bimbingannya.
Dimas setuju untuk membantu paman Fika. Tak mungkin ia menolak kesempatan langka tersebut untuk belajar langsung dari sosok yang ia kagumi.
Ternyata tak hanya Dimas yang bekerja dalam proyek Satriyo. Fika juga terlibat dan ternyata gadis itu juga sama-sama menggemari fotografi.
Tak hanya saat bekerja, saat istirahat pun mereka isi dengan pembahasan mengenai fotografi. Keduanya jadi makin akrab dari waktu ke waktu.
Uang hasil dari pekerjaan itu pun Dimas pakai untuk memperbaiki kameranya. Fika juga bersikeras untuk ikut bertanggung jawab. Akhirnya kali ini Dimas menerimanya.
Keduanya sesekali tetap dipekerjakan Satrio jika ada proyek yang sesuai. Namun di luar itu kadang Dimas dan Fika juga membuat proyek mereka sendiri. Kadang mereka juga harus bersaing saat bertemu di kompetisi antar pelajar.
Bagaimana pun keduanya terus mengembangkan skill mereka. Menjadikan satu sama lain sebagai pemantik semangat agar bisa menghasilkan karya yang lebih baik.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top