Day 4

Quest Day 4:

Genre Utama: Teenlit

Sub Genre: Historical

Perempuan, Bisa!

Eve, gadis berusia 17 tahun, mencengkeram erat tas kecil berisi tabungannya. Matanya berkaca-kaca, tetapi tekadnya membara. Baru saja, dia melarikan diri dari pernikahan yang dipaksakan oleh orang tuanya. Eve tidak ingin terperangkap dalam rumah tangga poligami yang menindas perempuan. Dia ingin berdikari atas hidupnya sendiri.

Eve dengar penguasa yang baru saja dilantik merupakan seorang perempuan. Sang ratu tengah menggalakkan kebebasan bagi wanita berkontribusi di segala bidang. Oleh sebab itulah Eve ingin ke ibu kota untuk melihatnya langsung sekaligus mencoba peruntungan.

Meski banyak penduduk desa menggunjingkan sang ratu karena dianggap telah merebut hak adik laki-lakinya, Eve tidak setuju. Terlebih kabarnya kemampuan sang ratu telah memberi kontribusi nyata jauh semasa kepemimpinan ayahnya dibandingkan sang adik yang hanya suka bermain-main wanita. Kebijakan baru sang ratu bagi Eve adalah buktinya.

Dalam perjalanan, Eve menemukan seorang pemuda yang terluka di antara sisa berbekalan yang berserakan. Seperti bekas perampokan, pikir Eve. Berhubung sang pemuda masih bernyawa dan Eve tak tega meninggalkannya, ia pun mengangkut sang pemuda dengan untanya meski agak merepotkan.

Pemuda itu baru sadar setelah Eve membawanya ke seorang tabib di desa terdekat. Setelah mendengar rencana Eve untuk ke ibu kota, sang pemuda bernama Zez itu menawarkan diri sebagai pemandu sebagai balas budi sebab ia berasal dari sana.

Eve tak keberatan. Toh jika pemuda itu berniat menipu, belum tentu Eve akan lolos dari penipu lain di dalam kota. Tak ada salahnya mencoba.

Sebelum berangkat, entah dari mana Zez telah mendapatkan untanya sendiri. Eve tak ingin ambil pusing. Keduanya pun melanjutkan perjalanan tanpa hambatan. Sesekali mereka bertukar informasi dan pemikiran, tapi tak pernah menyinggung latar belakang.

Sesampainya di ibu kota, Zez menepati janjinya. Ia menjadi pemandu yang benar-benar andal. Bahkan membantu Eve menghindari tawaran pedagang nakal yang sengaja menaikkan harga bagi pendatang. Dalam waktu singkat Eve berhasil menemukan ruko serta pemasok dengan harga terjangkau untuk bisnisnya.

Produk utama Eve merupakan senjata serta pakaian pelindung yang cocok untuk wanita sehingga memungkinkan mereka bisa mengimbangi pertempuran melawan pria. Eve juga menjual beberapa temuannya yang bisa membantu meringankan pekerjaan harian wanita rumahan. Untuk sebuah bisnis baru, penjualan Eve beberapa bulan pertama tak terlalu buruk.

Zez sesekali mampir ke tokonya bahkan menjadi salah satu pelanggannya. Namun kunjungan Zez kali ini agak berbeda. Ia datang bersama seorang wanita anggun sekaligus berwibawa. Wanita itu memperkenalkan diri sebagai salah satu pekerja di istana sekaligus rekan Zez. Ia ingin memesan produk dari toko Eve dalam jumlah yang cukup besar. Kesepakatan pun dibuat oleh kedua belah pihak.

Di akhir kunjungan itu, Eve menghentikan Zez sementara waktu.

"Apakah ini masih bagian dari balas budi?" tanya Eve memastikan.

Zez tersenyum kemudian menggeleng, "Tentu saja bukan. Produk kamu memang bernilai. Aku dan kerajaan ini yang rugi jika tak memanfaatkannya."

Mendengar itu Eve ikut tersenyum bangga, "Terima kasih."

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top