Day 19

Quest Day 19:

Genre Utama: Teenlit

Sub Genre: Teenlit

Aroma kayu lapuk bercampur bau keringat samar-samar memenuhi ruangan kelas kosong di SMA Garuda. Di atas meja tengah ruangan, papan catur hitam putih menjadi medan pertempuran sengit. Dua pasang mata begitu fokus terpaku pada pergerakan bidak-bidak catur yang seakan memiliki nyawa sendiri.

Hari ini adalah final seleksi untuk perwakilan tim catur SMA Garuda yang akan berlaga di kompetisi antar sekolah. Ketegangan menyelimuti ruangan, diiringi dengan detak jam dinding yang seolah berdetak lebih cepat dari biasanya.

Bagas, siswa kelas dua yang baru saja bergabung dengan klub catur terlihat gugup, tetapi matanya berbinar dengan tekad. Lawan Bagas kali ini adalah Rian, senior di klub yang terkenal dengan strategi brutalnya.

Permainan dimulai dengan langkah hati-hati. Bagas memilih strategi pembukaan yang solid, berusaha membangun pertahanan yang kokoh sebelum melancarkan serangan. Rian di sisi lain lebih agresif, melancarkan tekanan demi tekanan untuk mencari celah di pertahanan Bagas.

Suasana di ruangan semakin sunyi, hanya suara denting bidak catur yang sesekali terdengar. Para anggota klub catur lainnya yang tidak bertanding, fokus menonton di sekeliling pinggir meja, mengamati dengan penuh perhatian. Mereka semua ingin tahu siapa yang akan terpilih untuk mewakili sekolah mereka di kompetisi.

Permainan berlangsung selama berjam-jam. Bagas dan Rian saling beradu strategi, tak mau kalah satu sama lain. Keringat mulai membasahi dahi Bagas, tetapi ia tetap fokus pada papan catur di depannya. Ia tahu bahwa satu langkah yang salah bisa berakibat fatal.

Di saat-saat genting, Bagas menunjukkan ketenangannya. Ia berhasil membaca strategi Rian dan melancarkan serangan balasan yang tak terduga. Rian terkejut dan tertekan, ia berusaha keras untuk bertahan, tetapi pertahanan Bagas terlalu kuat.

Akhirnya, setelah perjuangan yang sengit, Bagas berhasil mengalahkan Rian.  Bagas tersenyum puas, rasa lelah dan gugupnya sirna seketika. Ia telah berhasil membuktikan kemampuannya untuk mewakili tim catur SMA Garuda.

Pertandingan hari ini usai. Keduanya berjabat tangan dengan mantap seakan tengah menyerahkan estafet perjuangan. Ya, perjuangan Bagas yang sebenarnya, baru dimulai dari sini.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top