Quest Day 15:

Genre Utama: Teenlit

Sub Genre: Teenlit

Di antara hiruk pikuk keramaian SMA Garuda, Rey dikenal sebagai kutu buku. Ia selalu menghabiskan waktu luangnya dengan menyelam dalam lautan kata, menjelajahi dunia khayal yang tersaji di antara halaman-halaman buku fiksi.

Namun, hobi Rey ini sering menuai cibiran dari teman-temannya. "Buat apa sih baca fiksi? Gak ada gunanya!" ejek mereka. Rey memilih diam, tak ingin terlibat dalam perdebatan yang sia-sia. Ia yakin bahwa hobinya memiliki nilai tersendiri.

Rey mulai berpikir bagaimana mengubah hobinya yang termasuk dalam kategori mengonsumsi menjadi hal yang lebih produktif. Sebenarnya Rey mendapatkan beberapa opsi, tetapi ia pikir 'menulis' adalah kegiatan yang sama menyenangkannya dengab membaca.

Rey pun mulai menjadikan hobi membacanya sebagai bagian dari riset. Ia membaca pola-pola cerita terkenal dan mencoba mempraktikkannya. Dengan penuh semangat, Rey mulai menuangkan idenya menjadi karya. Ia begadang malam demi malam, menyempurnakan karyanya.

Perjuangan Rey tidak mudah. Ia harus menghadapi penolakan demi penolakan dari berbagai penerbit. Naskahnya berkali-kali dikembalikan dengan komentar yang pedas.

Namun, Rey tak patah semangat. Ia terus belajar dan memperbaiki karyanya. Secara perlahan, Rey mulai lebih peka terhadap detail-detail yang membentuk suatu cerita. Ia jadi paham apa yang dimaksud para editor ketika menolak naskahnya.

Tekad Rey akhirnya membuahkan hasil. Naskah novelnya berhasil memenangkan salah satu ajang perlombaan. Hadiah yang ia terima cukup besar. Tak hanya itu, novelnya pun diadaptasi menjadi film dan ditayangkan di bioskop-bioskop.

Kesuksesan Rey tak luput dari perhatian teman-temannya. Mereka yang dulu mengejeknya kini menaruh rasa kagum dan hormat. Rey telah membuktikan bahwa hobinya membaca buku fiksi bukan hal yang sia-sia. Ia bahkan berhasil menjadi penulis terkenal dan meraih kesuksesan finansial di usia muda.

Dari peristiwa itu Rey jadi sadar. Sebuah hobi bisa berguna ataupun tidak tergantung dari cara pemanfaatannya. Sesuatu yang dianggap tak penting oleh seseorang juga belum tentu tak penting bagi orang lain.

Cara kita melihat sesuatu akan sangat berpengaruh pada hasil akhirnya. Itu sebabnya penting melihat dari sudut pandang yang tepat!