~ 1 ~
================================
16 April 2012, 5.40 JST
Iizuka, Prefektur Kawaguchi
==========================
Mentari pagi, perlahan naik dari ufuk timur, meskipun belum sepenuhnya menunjukkan penampakannya. Angin sepoi sepoi musim semi, berhembus dengan perlahan, melalui barisan bangunan, rumah rumah penduduk, pohon pohon dan sebagainya. Penduduk kota memulai hari mereka dan bersiap untuk berangkat kerja ataupun sekolah.
Begitu juga dengan seorang Anak Perempuan yang sedang terlelap di sebuah kediamannya. Dia tinggal di rumah yang relatif besar dibandingkan rumah rumah di sekitarnya. Temboknya dicat hijau muda, dengan warna lain seperti oranye dan abu abu di beberapa bagian seperti pilar bangunan dan pagar beton yang mengelilingi rumah tersebut. Pohon cemara kecil, tampak tumbuh lebih tinggi daripada tembok beton tersebut, dan terdapat 2 pohon besar disekitar rumah.
Angin pagi berhembus masuk melalui jendela yang terbuka, mengibarkan kelambu merah muda yang menutupi jendela yang berada di sebuah kamar yang di cat merah muda. Pernak Pernik khas anak perempuan terlihat berjajar rapi di rak yang berada di samping pintu bewarna putih, diatas barisan buku-buku pelajaran sekolah maupun Manga. Sebelahnya, terdapat lemari pakaian yang relatif besar, berisi pakaian pakaian anak perempuan ini.
Anak Perempuan itu sendiri pun masih tertidur lelap, memeluk Boneka Teddy bewarna putih. Namun tak lama kemudian, Jam bekernya berbunyi nyaring, menandakan saat anak perempuan tersebut untuk bangun dan memulai harinya. Tangannya bergerak keluar dari selimut dan menuju meja kecil disamping tempat tidurnya untuk meraih tombol untuk mematikan jam beker tersebut.
Setelah ia matikan, mata berpupil bewarna biru pun perlahan terbuka. Melirik ke penjuru ruangan nya yang masih agak gelap. Dia pun melepaskan pelukan boneka teddy nya dan meluruskan kedua tangannya keatas sebelum terduduk di samping tempat tidurnya.
Dia melihat kekanan dan kekiri kedua kalinya sambil membetulkan dan menutup Kembali benik benik baju piyama putih-pink nya yang lepas dari lubang benik nya.
Anak perempuan yang dibicarakan ini adalah Shizuka Minamoto, anak perempuan yang sangat cantik rupanya dan sangat dikagumi oleh orang orang. Tidak hanya itu, anak ini adalah anak yang teramat pintar, dan mampu meraih nilai 100 tanpa banyak masalah.
"Oh, iya ya, hari ini kan hari pertama masuk sekolah...." Pikirnya.
Senyum perlahan namun pasti, muncul di muka sang perempuan berambut coklat tua ini. Mengingat bahwa hari ini adalah saatnya ia kembali masuk sekolah, dan memasuki sekolah barunya, yaitu SMP. Ia sudah tak sabar untuk bertemu dengan teman temannya lagi karena ibunya sudah memberitahukan bahwa teman teman Shizuka akan bersekolah ditempat yang sama. Namun satu hal membuatnya penasaran, apakah Nobita dan ia akan bersekolah lagi di tempat yang sama?
Ia mengesampingkan pikirannya tersebut saat ibunya mengetuk pintu kamarnya yang bewarna putih tersebut. "Shizuka, bangun!" serunya dari luar.
"Aku sudah bangun Ma!" Seru Shizuka kembali kepada ibunya.
Ibunya pun membuka pintu kamarnya secara perlahan, beliau melihat Shizuka tengah mencoba seragam SMP nya, seragam musim semi berlengan panjang yang memiliki model seperti seorang pelaut. Shizuka tengah berkaca kaca untuk melihat penampilan nya. Ibunya tersenyum melihat semangat anak tunggalnya tersebut. "Sudah tak sabar berangkat sekolah ya?" tanya ibunya.
"Benar sekali, Mama! Aku sudah tak sabar bertemu dengan teman teman baru." Jawab Shizuka sambil mengencangkan dasinya. "Dan aku juga sudah tidak sabar bertemu dengan Teman teman ku..." Tambahnya
"Hahaha, Mama suka semangatmu, Shizuka..." Kata ibunya. "Oh iya, ngomong ngomong, sudah tahu belum kalau Nobita-kun itu satu sekolah sama kamu?" Tanya ibunya lagi
"Eh? Benarkah?" Shizuka balik bertanya, raut wajahnya menunjukkan bahwa Shizuka agak terkejut dengan berita dari ibunya.
Ibunya mengangguk "Iya benar, Mama juga agak kaget sebenarnya." Katanya.
"Wow, bagus untuk dia... Sebenernya sih aku juga nggak terlalu berharap banyak sama dia, ya karena tau sendiri lah mama..." Kata Shizuka sembari melepas kembali seragam yang ia cova
"Iya, ngomong omong, Mama sudah siapkan bathtub nya, biar kamu nggak usah nyiapin lagi... Segera turun ya!" Seru ibunya sambil berjalan pergi dari pintu kamar. Namun setelah beberapa langkah ia berhenti kembali dan menyerukan "Oh iya, pagi ini, kamu mandi air susu ya!"
Shizuka melonjak gembira "Benarkah!!! Yaaay!! Baik bu aku turun!" Shizuka pun bersegera mengambil baju ganti dan menuruni tangga secepat kilat.
Namun, hal yang berbeda terjadi di sebuah rumah yang berjarak kurang dari 1 km dari rumah Shizuka. Tinggal seorang anak laki laki yang tampak kurang semangat memulai hari tersebut. Anak tersebut, seperti yang anda sudah tebak, adalah Nobita Nobi.
Dia tinggal di sebuah rumah berlantai dua yang beratap oranye. Dinding dindingnya bercat putih dan terdapat bagian yang bewarna coklat. Besar rumah keluarga Nobi termasuk dalam rata rata, tidak terlalu kecil maupun besar.
Doraemon, mendorong pintu lemari tempat ia tinggal didalam kamar Nobita dan hendak membangunkanya. Seperti biasa, dia menggoyang goyangkan tubuh Nobita yang sedang tertidur pulas dan berkata "Nobita, ayo bangun!"
Namun, Nobita tidak tergugah, dia hanya memutar balik posisi tidurnya dan bergumam "Sebentar....."
"Hey!" Kata robot kucing biru tersebut, namun masih tidak ada respon. Kehabisan akal dan ide, diapun berniat membohongi Nobita. "Hey, ini sudah pukul 9 lho, bukannya upacara pembukaan nya dimulai setengah sepuluh?"
Nobita tiba tiba membuka matanya, dan melonjak keluar dari futon tempat ia tidur. "Waa benarkah????? Kamu kok nggak bilang!!?" Katanya sambal cepat cepat mengambil seragam sekolah dan keluar kamar, tak lupa ia memakai kacamata bulatnya itu.
"Aku sudah berusaha membangunkanmu.... Dari tadi" Kata Doraemon, namun Nobita telah pergi dari kamarnya.
Beberapa menit kemudian. Mereka berkumpul di meja makan yang terdapat di ruang makan. Nobita sedang sarapan dengan Doraemon dan ibunya. Ayahnya, tidak bisa sarapan dengan mereka dikarenakan dia ada urusan di kantor yang mengharuskannya untuk berangkat pagi pagi.
"Aku sangat tidak percaya kepadamu Doraemon..." Kata Nobita, dengan nada marah.
Doraemon terkekeh dan menggaruk garuk kepalanya. "Maaf Nobita, aku berusaha untuk membangunkanmu lebih awal namun tidak bisa!"
"Aku sangat tidak suka hal yang baru saja terjadi padaku tau!?" Seru Nobita
"Maaf maaf..."
"Oh iya, Nobita... Tahukah kamu kalau temen temenmu itu masuk sekolah yang sama?" Tanya ibunya sambil menumpuk mangkok mangkok dan membawanya menuju ke wastafel.
"Iyakah?" katanya.
"Iya, Gian, Suneo, Shizuka, dan Dekisugi juga masuk sekolah yang sama..."
"Benarkah?? Yay!!" Seru Nobita sambil mengebut. "Kita harus cepat cepat mama!"
"Pelan pelan, Nobita-kun...." Kata Doraemon
"Okey, Mama siap siap dulu ya... Kamu selesaikan makanmu dulu, nanti kita berangkat bersama." Jawab ibunya, yang kemudian melepas apron dan melipatnya.
"Baik ma!" Jawab Nobita sambal mengebut.
Setelah beberapa menit, mereka pun siap pergi menuju sekolah baru Nobita. Sekolah mereka, terletak di pinggir sungai terlebar di dataran Kanto, Sungai Arakawa. Letaknya sangat dekat dengan pusat kota Kawaguchi dan bersebelahan dengan jembatan Shinrakawao.
Sekolah tersebut berada sekitar satu mil atau 1,6 kilometer dari rumah Nobita, yang dapat ditempuh sekitar 30 menit berjalan santai, atau lebih cepat menggunakan sepeda.
Sekolah itu cukup besar, mencakup area seluas ¾ hektar, memanjang ke penjuru sisi sungai. Sekolah itu terdiri dari Gedung utama yang memiliki sayap barat dan timur. Duduk di sebelahnya, adalah bangunan Gymnasium yang dapat difungsikan sebagai aula, tempat dimana acara indoor besar akan berlangsung. Tepat dibelakang bangunan Gymnasium, terdapat kolam renang.
Halaman depan sekolah itu pun besar, terdapat sebuah lapangan, basket, sepak bola, dan badminton. Terdapat juga lapangan lari sejauh 100 meter dan lintasan oval yang berada tepat di depan Gymnasium. Tepat di sepanjang keliling depan lapangan tersebut, ditanami pohon pohon yang sangat khas dengan Negara Jepang, pohon bunga Sakura.
Di depang gerbang, Shizuka menatap sekolah yang akan menjadi lokasi belajarnya untuk 3 tahun kedepan, tempat suka dan duka. Namun, perhatiannya sontak teralihkan saat ia merasakan ada seseorang yang menepuk bahu kanan-nya. Ia sedikit terkejut, dan perlahan menoleh kebelakang.
Saat menoleh kebelakang, ia melihat seseorang yang pernah ia kenal sebelumnya. Wajah silang Amerika dan Jepang yang khas, rambut keriting bewarna oranye yang menggantung dari kepalanya, dan mata coklat yang berseri seri menatapnya. Ia adalah Nonko Aoyama, teman lama Shizuka.
"Nonko-san!" Seru Shizuka sambil meraih badan Nonko untuk ia peluk dengan erat. "Aku sudah lama banget nggak ketemu sama kamu!" tambahnya
"Shizuka-san! Seneng rasanya ketemu kamu lagi!!" Nonko merespon seruan Shizuka.
"Iya benar, sudah berapa lama ya?" Kata Shizuka, sambil mengingat ingat Kembali "..6 tahun.... Sekitar 7 tahun...?"
"Iya 7 tahunan, aku kan pergi ke Amerika pas aku umur ke 5." Kata Nonko.
"Ngomong omong, sejak kapan kamu kembali ke Jepang?" Tanya Shizuka
"Ooh, aku kembali sekitar 2 minggu yang lalu. Rumahku aja belum sepenuhnya beres hari ini." Jawab perempuan berambut coklat itu.
"Ooh, lalu ada apa... Kok kamu tiba tiba balik ke Jepang?" Tanya Shizuka lagi.
"Anu, Ayahku dipindah untuk bekerja di salah satu kilang minyak di sini, alhasil, aku, dan ibukku pun balik lagi ke sini." Jawab Nonko. "Ngomong omong, kita masuk sekolah yuk!"
"Yuk!" Jawab Shizuka sambil mengangguk.
Tepat saat mereka berdua memasuki sekolah, Nobita dan ibunya baru saja sampai di depan gerbang. Tanpa pikir panjang, Nobita pun berpamitan dengan ibunya dan langsung menyusul upacara pembukaan yang akan segera dimulai.
Upacara pembukaan, dihadiri oleh seluruh murid murid baru, dan dipimpin oleh kepala sekolah itu sendiri, Sensei Kisaburo. Acara itu berlangsung sekitar 20 menit dan diisi oleh perkenalan dasar oleh kepala sekolah mereka dan pembagian kelas. Nobita dan seluruh teman temanya ditempatkan di kelas 1-A, dan Nobita sangat senang karena ia bisa tetap berkumpul Bersama teman teman-nya yang lain. Ia pun segera berlari menuju kelas tujuan nya.
Untungnya, kelasnya terletak tidak terlalu jauh dari tangga, jadi ia tak perlu berlari lama lama.
Di kelas tujuan Nobita, Shizuka memasuki kelas barunya itu bersama dengan Nonko yang menyusul tepat di belakangya, dan disambut oleh Gian, Suneo dan Dekisugi. Gian dan Suneo, tampaknya juga masih ingat dengan wajah Nonko yang muncul dari belakang Shizuka.
"Wey! Shizuka-san! Sudah lama tak jumpa!" Seru Suneo.
"Nggak usah berlebihan, Suneo-san... Aku hanya pergi selama 6 minggu..." Jawab Shizuka. "Oh iya, masih kenal dengan Nonko nggak?" Kata Shizuka sambil menggeser tubuhnya dan menunjuk ke Nonko
"Hello Takeshi-kun! Suneo-kun! Long time no see!" Sapa Gadis berambut cokelat yang berdiri disamping Shizuka menggunakan Bahasa Inggris berlogat khas Amerika.
"Ah, Non-chan!!!" Seru kedua anak laki laki tersebut, sambil mendekati gadis yang mereka kenal pada saat berumur masih muda. "Lama tak jumpa!"
Nonko tersenyum melihat respon kawan kawannya itu. "Iya, aku juga kangen sama kalian, udah sekitar 7 tahun ya kita nggak bertemu satu sama lain?"
"Hehehe, benar, sekitar segitu."
Setelah Suneo dan gian bertemu dengan Nonko, Dekisugi yang belum mengenal Nonko pun mendatangi kerumunan kecil tersebut. "Halo, salam kenal..." Sapanya sambil menjulurkan tangannya dan mengajak bersalaman "Perkenalkan namaku Hidetoshi Dekisugi, senang bertemu denganmu."
"Ooh, salam kenal juga!" Nonko pun membalas salam Dekisugi. "Perkenalkan, aku Aoyama Nonko yang juga teman masa kecil Shizuka, Suneo dan Takeshi. Senang bertemu denganmu!"
"Oh iya! Karena hari ini duduknya itu sudah diatur berdasarkan nomor urut, Non-chan... kamu duduk di meja ke dua dari belakang di baris ke 4." Kata Suneo. "Shizuka, kamu duduk di bangku paling pojok belakang situ, dekat dengan Non-chan."
"Oke deh...." Jawab Nonko, sebelum menuju tempat duduk yang sudah ditentukan. Shizuka mengangguk dan mengikuti jalan teman masa kecilnya itu.
Setelah menaruh barang barang bawaannya, Shizuka dan Nonko pun kembali berkumpul dengan Suneo, Gian dan Dekisugi di sekitar bangku tempat duduk Dekisugi.
"Eh ngomong-ngomong, Nobita-san itu sekelas sama kita lagi ya?" tanya gadis berambut pigtail tersebut.
"Iya benar juga, tadi aku lihat namanya di daftar nama siswa kelas ini." Gumam Suneo.
Shizuka pun terkekeh singkat sebelum berkata "Aku agak terkejut sebenarnya, karena dia bisa masuk ke sekolah ini, meskipun ya, dia itu tergolong gagal menurutku."
"Iya sih, dia lulus SD dengan nilai tidak lebih dari 45, 15 poin diatas batas kelulusan. Nyaris dia tidak bisa lulus SD." Kata Dekisugi. "Ya tapi mau gimana lagi, kita harus bisa mendukung nya."
"Oh tunggu, Nobita....." Nonko berkata, sambil mengingat ingat lagi. "Maksudmu Nobita yang pernah jadi tetangga sebelah ku dulu itu?"
"Iya benar, Nobita yang itu...." Jawab Shizuka
"Wow, sungguh dunia yang kecil...."
"Oh iya, Gian... masih ingat sesuatu tentang Nobita?" Tanya Suneo ke anak laki laki bertubuh bongsor yang berdiri di samping nya.
Gian meringis dan mengangguk, hal ini membuat Shizuka dan Nonko bingung tentang apa yang terjadi oleh Nobita, atau bahkan perubahan apa yang terjadi di diri Nobita "Apa yang kau bicarakan, Suneo-san?"
"Ah... Tidak apa apa" jawabnya, raut mukanya yang konyol sebenarnya membuat Shizuka agak sebal, namun ia tahu bahwa itu memang Suneo.
Tepat setelah Suneo berkata hal itu, ada anak laki laki menongolkan kepalanya ke dalam kelas, laki laki tersebut berkacamata bundar besar. Rambutnya lurus dan poni rambut depannya sedikit lebih panjang, hingga menutupi sebagian atas kacamata nya. Anak ini adalah Nobi Nobita.
"S-selamat Pagi!!!!!" Serunya gugup
"Selamat Datang, Nobita!!" Seru Suneo dan Dekisugi. "Ayo cepat masuk!"
Shizuka pun juga sontak menoleh ke arah pintu masuk, berharap melihat wujud penampilan Nobita yang ia tau dan kenal. Namun anehnya, ia merasa tatapan kali ini berbeda, penampilan Nobita yang baru itu, seolah menyergap hati Shizuka dengan dalam. Shizuka tak pernah merasakan energi sekuat ini sebelumnya. "T-tidak, apa yang terjadi padaku?" katanya, sambil merasakan degup jantung nya yang mulai cepat. "Apakah ini efek karena aku sudah lama tidak melihatnya??"
"Senang bertemu dengan kalian lagi!" Kata Nobita sambil bergegas menuju teman temannya yang menunggu di dalam kelas. Pada saat berjalan menuju kerumunan teman temannya, dia langsung mengenali wajah baru yang tak asing di matanya, ya itu adalah Nonko yang juga merupakan teman masa kecil Nobita yang dulu sering ia ajak bermain rumah rumahan.
"Non-chan!!?" Serunya sambil melontarkan pertanyaan ke Nonko untuk 'memastikan' kebenaran identitas Nonko.
Nonko tersenyum simpul "Halo, Nobita-kun! Udah lama nggak ketemu!" Sapanya.
"Iya benar, Halo juga, Non-chan!" kata Nobita sambil melambaikan tangannya ke gadis yang berdiri di dekat bangku tempat duduknya, setelah meletakkan tas nya.
Lalu perhatiannya pun teralih ke Shizuka, yang menatap nya dengan tatapan seperti orang yang terkesima akan sesuatu. Hal ini membuatnya penasaran, ia pun menyapa Shizuka dan menanyakan apa yang membuatnya takjub.
"Selamat Pagi, Shizuka-chan!! Senang melihatmu kembali, setelah sekian minggu kita tidak bertemu! Bagaimana kabarmu?" Sapa Nobita sambil melontarkan senyum kepadanya.
Sapaan Nobita pun semakin menimbulkan rasa takjub di benak Shizuka, karena se-normal normalnya gaya menyapa Nobita, tidak pernah ia melontarkan sapaan sebagus yang ia dengar ini.
"Shizuka-chan?" Panggil laki laki berkacamata tersebut yang secara otomatis mematahkan fokus tatapan Shizuka.
Shizuka pun sedikit panik setelah mendengar panggilan Nobita, kedua belah pipinya pun sedikit memerah. Ia pun bergegas menjawab "E-eh... I-i-iya. S-senang bisa kembali kesini, Nobita-san!" jawabnya sedikit gagap dan terburu buru.
"Apa yang membuatmu diam barusan?" Tanya Nobita sambil penasaran. "Apakah ada sesuatu yang salah?"
"A-ah e-enggak kok..." Jawab Shizuka sambil tersenyum dan menutupi apa yang sebenarnya ia pikirkan.
Untungnya, Suneo datang untuk menyelamatkan Shizuka dari situasi tersebut, dengan memberitahu Nobita tempat duduknya. "Nobita, kamu duduk di depan Shizuka, disitu." Katanya sambil menunjuk ke bangku tepat di depan bangku tempat duduk Shizuka yang terletak tepat di pojok belakang kanan ruangan.
"Oke, siip..." Kata Nobita, mengacungkan jempol nya keatas.
Saat Nobita pergi untuk menduduki bangku nya, Shizuka pun bertanya ke anak laki laki yang berdiri tepat di sampingnya saat itu, Suneo, akan apa yang terjadi pada Nobita. "Suneo-san... Apa yang terjadi padanya??"
Suneo tidak langsung menjawab pertanyaan Shizuka, melainkan ia terkekeh dengan gaya candanya yang khas itu ke Gian. "Kasih tau nggak ya??" Godanya
"Ada apa!?" Kata Shizuka, memohon jawaban dari anak berambut unik tersebut yang pastinya tidak akan memberinya jawaban yang valid.
Namun usahanya mencari jawaban itu pun berakhir saat ia mendengar bel masuk berbunyi dan guru wali kelas mereka pun memasuki ruangan kelas. Semua siswa pun bergegas menempati tempat duduk yang sudah ditentukan itu. Seperti biasa, mereka mengawali kelas dengan mengucap salam selamat pagi kepada Wali kelas mereka dan memberi hormat. Guru kelas laki laki itu pun menuliskan Namanya di papan tulis dan memperkenalkan dirinya sendiri.
"Baik anak anak, Selamat Pagi... Nama saya adalah Sugiyama Hakase, kalian bisa panggil saya Pak Sugiyama. Saya adalah guru Matematika kelas 7 dan 8 dan bertugas menjadi Walikelas kalian dalam setahun ke depan." Kata bapak berumur 40 tahun tersebut. "Kalian tidak perlu sepaneng pada saat pelajaran saya, saya persilahkan kalian untuk bercanda dan ketawa ketawa. Namun pada saat kita serius, saya mohon kalian juga ikut serius, baik?"
"Baik paak!!" Jawab murid murid.
"Baiklah, mari kita mulai sesi perkenalan kita." Kata Sensei Sugiyama kepada murid muridnya. "Bagaimana jika kita mulai dari kamu" Katanya sambil menunjuk ke Nobita
Nobita pun menunjuk dirinya sendiri seperti akan bertanya 'aku?'.
"Ya kamu, ayo maju!"
Nobita pun dengan ragu ragu berdiri dari tempat duduknya dan mematuhi perintah pak guru. Dia pun berdiri di depan kelas, menengok ke kanan dan ke kiri, dan menggetarkan salah satu kakinya.
"Ayo bisa kamu mulai... Anak anak, bisa diam ya..." Kata sensei
"Errr... N-nama saya, Nobi Nobita. Saya berasal dari Sekolah Dasar Suimei yang berada tepat di bawah Bukit Kawaguchi itu." Katanya saat memperkenalkan diri. "Saya lahir di Tokyo, 7 Agustus tahun 2000 dan tinggal di daerah Motogo sejak lahir. Senang saya bisa bertemu dengan kalian dan saya berharap bisa beradaptasi dengan baik dan cepat disini. Terimakasih..."
Setelah Nobita menutup perkenalan nya, ia pun disambut oleh tepuk tangan dari teman teman baru Nobita beserta guru walikelasnya. "Baik, Nobi-kun... Silahkan duduk. Selanjutnya, perempuan tepat dibelakang-nya..."
"Baik pak!" Jawab Shizuka.
Sesi perkenalan itu pun berlanjut, hingga seluruh siswa dapat kesempatan untuk berkenalan diri. Ada beberapa siswa yang lucu, ada juga yang 'menakutkan' dan ada juga yang Merupakan juara kelas di sekolah sebelumnya.
"Baik anak anak, setelah ini, kita akan mengadakan ujian awal tahun, dengan pelajaran berikut." Sensei Sugiyama memberitahukan.
Pemberitahuan itu pun sontak membuat siswa satu kelas kaget dan panik, karena mereka tidak pernah menyangka bahwa mereka akan menghadapi ujian pada hari pertama masuk sekolah. Nobita dan kawan kawannya pun ikut panik dan bertanya satu sama lain tentang perihal tersebut.
Namun Sensei pun segera menenangkan mereka. "Harap tenang anak anak, ini bukan ujian biasa, karena ujian singkat ini, hanya akan digunakan untuk menentukan siapa yang akan menjadi Ketua Kelas. Akan dipilih 2 orang dengan nilai tertinggi, satu laki laki, dan satu perempuan." Jelasnya. "Setelah lolos, kalian akan mendapat badge pin sekolah yang akan digunakan untuk identifikasi. Dan ada banyak kelebihan dari ketua kelas, seperti : Kalian akan mendapat diskon makanan di kantin sekolah, dan subsidi biaya transportasi."
Pemberitahuan itu pun cukup untuk menenangkan dan membawa antusiasme siswa dan siswi kelas tersebut. Mereka menjadi semangat untuk dapat memenangkan gelar ketua kelas tersebut.
Beberapa menit kemudian, kertas ulangan pun dibagikan. Para siswa mulai membagi kertas kertas ulangan ke belakang. Pensil dan alat tulis pun mulai dikeluarkan, dan proses ujian tampak lancar. Namun kata 'lancar' bukanlah sebuah kata yang tepat untuk mendeskripsikan Nobita.
Saat ia hendak mengeluarkan tempat pensilnya, ia pun sadar bahwa tempat pensilnya masih tergeletak di meja makan di rumahnya. Sontak ia pun panik dan tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia pun menengok kanan dan kiri untuk mencari seseorang yang dapat diandalkan.
Saat Nobita tengah panik, Sensei Sugiyama pun memulai ujiannya, para siswa pun membalik kertas ulangan dan mulai mengerjakan. Sedangkan Nobita, hanya terduduk termenung.
"Aduuuuh gimana ini???" Batinnya. "Ini hari pertamaku sekolah dan aku sudah se-ceroboh ini...."
Namun tiba tiba, ia merasa ada yang mengetuknya dengan sebuah bolpoin dari belakang. Ternyata setelah ia menengok ke sumber panggilan, Shizuka menengadahkan sebuah pensil mekanik bewarna biru beserta penghapusnya.
"Eh, apa ini?" Tanya Nobita.
"K-kamu tidak bawa alat tulis kan?" Tanya Shizuka, tanpa sedikitpun melihat ke arah Nobita dan tetap menulis. "I-ini, kupinjamkan..."
"Okee, terimakasih, Shizuka-chan!" Ucap Nobita, namun Shizuka tampak tidak menjawab Nobita.
Namun, Shizuka diam bukan tanpa alasan. Didalam hatinya, ia "Aduuh, kenapa aku harus canggung saat meminjamkannya pensil.... Ada apa denganku inii?? Aku kan sering meminjaminya sesuatu, kenapa ini harus berbeda?"
Meskipun begitu, ujian kali ini berjalan lancar. Mereka dapat menyelesaikkan soal yang diberikan oleh guru (Kecuali Nobita) dan berlanjut ke aktivitas berikutnya.
"Baik anak anak, hasil ulangan akan dibagikan besok. Hari ini, kalian akan berkenalan dengan guru guru mata pelajaran kalian yang lain. Terimakasih." Kata Sensei sambil menumpuk kertas kertas.
"Terimakasih, Pak Sugiyama!" Seru murid murid murid kepada guru mereka.
Kelas pun bubar untuk jam istirahat, mereka pun pergi menuju ke cafeteria (kantin) Bersama teman teman baru mereka. Namun, beberapa juga memilih untuk makan di halaman belakang sekolah, yang Merupakan lapangan rumput yang luas yang tepat berada di samping sungai Arakawa.
Nobita, bersama dengan teman laki lakinya (Gian, Suneo dan Dekisugi) memilih untuk makan bersama di halaman belakang sekolah. Mereka pun juga berniat untuk mengajak teman laki laki mereka yang lain. Nobita pun menuju ke luar, membawa tempat bekal nya dan Gian, Suneo beserta Dekisugi berjalan menuju ke kantin untuk membeli makanan sebelum menyusul Nobita ke halaman belakang.
Shizuka pun sadar, bahwa ia juga harus mencari teman baru di hari itu, agar dia tidak menjadi orang tanpa teman banyak di kemudian hari. Ia berpikir untuk bergabung dengan perempuan lainnya menuju ke kantin. Namun tiba tiba, ia merasa ada yang menepuk pundaknya.
"Halo, Minamoto-san... Mau gabung dengan kami tidak?" Kata seorang perempuan berambut pendek. Dia menawarinya untuk bergabung dengan kelompoknya, yang kebetulan, Nonko juga ada disitu.
"Oh halo juga, Hyodo-san! Oke, aku akan kesitu... Aku mau ambil bekal ku dulu di tas ya..." Respon nya sambil tersenyum.
"Oke!" jawab gadis tersebut sambil menengadahkan jempol
Sementara di sisi Nobita, ia pun berjalan menuju bagian belakang sekolah. Dia melihat banyak siswa dan siswi yang berkerumun disitu. Tempat belakang sekolah sendiri sangat luas, tertutupi rerumputan hijau yang tidak terlalu tebal, dan tidak terlalu tipis. Pohon pohon rindang berbaris di sepanjang pinggiran sungai, di samping lapangan baseball sekolah. Disekeliling taman kecil tersebut, terdapat pagar yang mengelilingi area taman milik sekolah.
Nobita pun mendekati sebuah pohon ceri yang terletak didekat gerbang belakang, yang sepi oleh siswa dan siswi. Dia pun duduk di bawah pohon tersebut dan mulai menikmati suasana. Saat ia tengah santai, datanglah teman sekelas laki lakinya beserta temannya.
"Nobi-kun?" Tanya anak laki laki tersebut.
Nobita pun menoleh ke sumber suara. "Ooh, Hishigaya-kun, Tomoya-kun..."
"Bolehkah aku duduk di sampingmu?" Tanya anak tersebut. "Temanku juga ingin duduk di sebelahmu"
"Oh, silahkan silahkan, tidak ada yang menghalangimu..."
"Kamu sendirian disini?" Tanya anak bernama belakang Tomoya
"Oh, aku hanya menunggu Dekisugi dan teman teman untuk datang kesini."
"Memangnya Hidetoshi-kun lagi ngapain?"
"Oh, dia ke kantin membeli makanan." Jawabnya. "Dia akan segera menuju ke sini, setelah ia membeli makanan."
"Ngomong omong, kalian sudah menjadi teman dekat sejak kecil dulu ya?" Tanya salah satu anak laki laki. "Aku lihat kalian sangat akrab."
"Iya, kalian pun sudah menggunakan nama depan untuk memanggil satu sama lain."
Nobita pun mulai bercerita "Oh iya tentu saja, terutama dengan Takeshi, atau kita sering menjulukinya 'Gian', Suneo, dan Shizuka. Kita sudah bersama sejak berumur 4 tahun. Saat itu, kita berempat bertemu saat mendatangi pesta ulang tahun ke-4 Shizuka, dan sejak saat itulah kita berempat menjadi teman dekat. Kita selalu bermain, dan bahkan kita pun sering berpetualang pada saat SD."
Kedua teman baru Nobita pun tertarik perhatian nya ke kata 'Berpetualang'.
"Uwaa, berpetualang???" Tanya salah satu laki laki tersebut. "Kemana kalian pergi."
Nobita, mengetahui bahwa teman temannya itu tidak siap untuk menerima cerita petualangan mereka yang tidak biasa, hanya tersenyum dan menjawab "Katakan saja, kita sudah berpetualang banyak di segala tempat."
"Yaah, ayolah beri tahu kita..." Kata salah satu yang lain dengan nada memohon.
"Kalian tidak perlu tahu..." Jawabnya menahan pertanyaan temannya tersebut.
Gian, Suneo dan Dekisugi pun datang, secara tidak langsung menolong Nobita menghindari pertanyaan temannya tersebut. "Ooh, Hishigaya-kun dan Tomoya-kun juga disini..."
"Ooh, Honekawa-kun! Gouda-kun dan Hidetoshi-kun! Iya kami mengobrol dengan Nobi-kun tadi."
"Bolehkan kami bergabung?" tanya Dekisugi.
"Ayo, silahkan!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top