5.
"Tidaak, aku bukan bayi!"
Anak kecil berusia 10 tahun itu tampak mengembungkan pipinya kesal melihat apa yang ada didepannya. Peter Parker, atau sebenarnya bernama asli Peter Stark setelah Tony Stark mengadopsinya tampak kesal karena perlakuan dari paman dan bibinya yang sering disebut Avengers.
Terutama Natasha yang selalu overprotektif padanya. Jika semua orang beranggapan jika Tony sudah menjadi orang yang paling protektif pada Peter, maka mereka belum pernah melihat bagaimana protektifnya Natasha pada anak itu.
Ia selalu mengecek Peter apakah anak itu sudah tertidur, memastikan jika ia ingin pergi ke toilet dan tidak mengompol. (satu hal yang paling membuatnya kesal ketimbang yang lainnya. Ia sudah hampir berhenti mengompol sejak usianya 5 tahun. Oke, hampir.) Ia selalu membawakannya bekal hingga usianya 15 tahun nanti, memberikan ciuman di dahi sebelum ia pergi meninggalkan mobil yang mengantarkannya ke sekolah, bahkan Natasha akan mengecup luka sekecil apapun yang didapatkan Peter dan mengatakan 'pain pain go away'.
Ia benar-benar merasa jika Natasha memperlakukannya seperti bayi sejak dulu.
"Bibi Nat, aku tidak mau pakai ini!"
Semua protes itu berasal dari Natasha yang ingin memakaikan lap makan di leher Peter saat mereka mengadakan piknik makan bersama dengan anggota Avengers lainnya.
"Kau yakin? Kurasa ayahmu tidak menyiapkanmu pakaian ganti kalau kau mengotorinya."
"Umurku sudah 10 tahun, aku tidak akan makan berantakan," pipinya mengembung kesal karena perlakuan Natasha. Anggota Avengers lainnya hanya menahan tawa, dan Steve hanya tertawa pelan sambil menggelengkan kepalanya.
"Baiklah," Natasha tampak sedikit kecewa, merogoh tas yang ia kenakan dan mengeluarkan lap makan yang dimaksud, bergambar laba-laba hitam kecil dan dengan nama Peter di bawahnya, "tetapi aku sudah membelikanmu serbet baru kau tahu?"
Dan melihat itu, semua anggota Avengers tidak bisa menahan tawanya. Dan wajah Peter tampak semakin memerah karena kesal. Matanya juga berair karena menahan tangis yang segera meledak saat itu.
"Aku benci Bibi Nat!"
.
.
Jika Peter berharap Clint tidak akan mengganggunya lagi saat Clint selesai dengan Flash di ruang latihan, maka Peter salah. Clint memutuskan untuk ikut dalam tour ini. Satu hal yang membuat Harley menatapnya iba. Peter hanya menggerutu pelan dan tampak berjalan menjauh dari Clint dan disamping kedua teman dekatnya.
"Uh Clint, kau tahu rute kita adalah ke kanan bukan?" Harley menunjuk pada perempatan yang mereka temui di tengah jalan lebih tepatnya kearah kanan, sementara Clint tampak berbelok ke kiri.
"Aku sudah mendapatkan izin dari Tony jika aku bisa merubah rute kita. Tempat itu membosankan, akan lebih menyenangkan kemari," Clint tampak menunjuk sebelah kiri mereka. Yang lain tampak mengikuti Clint meskipun bingung, Peter tampak membulatkan matanya dan menatap Harley dengan tatapan berharap jika pemuda itu membantunya untuk menghentikan Clint.
Namun Harley hanya mengangkat bahunya saja seolah tidak peduli.
.
.
Kalian tahu kemana mereka menuju? Mereka saat ini berada di sebuah ruangan dimana beberapa orang pegawai Stark tampak bekerja. Peter tahu, karena ia sering berada disini. Ini adalah ruangan yang khusus digunakan untuk mengembangkan senjata para Avengers.
Ia suka membantu mereka dengan semua hal karena menurutnya, apa yang mereka lakukan sangat menarik.
"Hei, baby shark kemari!"
Salah satu dari pegawai itu tampak menyadari keberadaan Peter dan tampak berteriak. Peter membulatkan matanya, tampak wajahnya merah padam. Itu adalah kode yang dibuat oleh para intern yang mengetahui jika ia adalah anak angkat dari Tony.
Entah kenapa dan bagaimana kode itu sampai bisa tercipta.
Semua orang selain Harley dan Clint yang sudah tertawa terpingkal-pingkal tampak bingung, namun dengan segera arus manusia menghampiri Peter.
"Aku sudah mencoba apa yang kau katakan padaku minggu lalu. Dan kau tahu, progress pengembangan senjata sudah sampai 70%!"
"Baguslah, kau bisa melanjutkannya!"
"Kau tahu, aku sudah meningkatkan Widow's Bite untuk Miss. Romanoff dengan saran darimu. Dan ia memujiku!"
"M--Miss. Romanoff selalu memuji kalian kau tahu?"
Dan semua pertanyaan yang bersamaan segera dijawab oleh Peter. Entah bagaimana ia bisa mendengar dan menjawabnya tanpa ada satupun pertanyaan yang tidak terjawab olehnya.
Suara dari ketukan sepatu hak tinggi membuat semuanya berhenti berbicara dan menoleh. Mereka menemukan Natasha Romanoff dengan rambut pirang pucatnya yang tampak menghampiri Peter.
"Hei паук малыш*1), bagaimana turmu?"
"Menyenangkan untuk saat Ma--Miss. Romanoff," Peter tampak tersenyum dan menatap Natasha yang tersenyum meski tidak begitu menyukai bagaimana panggilan dari Peter ia dengar. Ia lebih menyukai panggilan yang sering disebutkan oleh Peter, "apa yang kau inginkan disini?"
"Hanya memastikan jika semuanya berjalan dengan lancar."
Peter tampak menatap Natasha tidak begitu percaya. Namun saat Clint tampak akan menjahili Flash untuk kesekian kalinya, dengan segera ia melemparkan Widow's Bitenya kearah Clint yang membuatnya sedikit tersengat.
"Voltase yang kalian buat sudah sangat pas. Tidak sampai membunuh target begitu saja, dan tidak membuatnya pingsan. Aku bisa menginterogasinya dengan mudah," Natasha tersenyum pada beberapa intern dan pegawai tetap yang tampak sangat senang karena mendapatkan pujian dari Natasha.
"Baiklah, namaku adalah Natasha Romaoff, atau kalian mengenalku dengan nama Black Widow. Agar kalian tidak diganggu oleh si bodoh ini, aku akan menemani kalian," Natasha menarik telinga Clint yang segera mengaduh. Semua orang disana tampak tertawa dan mengangguk.
Peter hanya berharap jika Natasha tidak akan membunuh Flash. Hanya itu.
.
.
Beberapa menit disana, mereka sangat bersemangat untuk melihat bagaimana cara kerja dari beberapa senjata Avengers. Tentu saja, sebagai murid Midtown, mereka benar-benar kumpulan anak-anak nerd jenius yang membuat semua orang bertanya-tanya bagaimana Flash bisa masuk ke sekolah itu.
Peter sedang menerangkan beberapa senjata repulsor dari Iron Soldier yang dimiliki oleh Rhodey pada Abe dan juga Cindy saat ia merasakan spider sensenya yang tampak bekerja. Ia tahu sesuatu akan terjadi, dan segera menarik Cindy dan Abe yang ada disampingnya.
Sebuah sengatan listrik laser yang tampak tertembakkan kearahnya tampak menyengat bagian meja yang ada di depan mereka. Peter tampak jatuh terduduk begitu juga dengan Cindy. Itu adalah senjata teaser yang dikembangkan untuk Natasha. Ia menoleh kearah siapapun yang menembakkannya.
"Ma-maafkan aku Cindy."
"Tidak apa-apa," Peter membantu gadis itu untuk berdiri dan menatap kearah Flash yang tampak memegang senjata itu dengan senyuman penuh artinya.
"Whops maaf Penis Parker, kurasa aku tidak sengaja menghidupkannya," senjata itu memang tidak akan membunuh, ia hanya akan membuat lawan tersengat. Namun, mengingat itu senjata Natasha, ia segera menoleh pada Natasha dengan mata membulat.
Clint dan Harley sudah siap untuk membunuh Flash, dan Natasha--
Ia menghentikan keduanya dan menggeleng. Ia kemudian menatap kearah Peter yang sedikit kaget karena Natasha bisa menahan amarahnya. Bahkan Tony sempat memijamnya tanpa izin, dan katakan saja Tony bersembunyi dari Natasha selama 1 minggu lamanya.
"Baiklah, kurasa sudah saatnya makan siang. Biarkan semua pegawai yang mengurus kerusakan tadi," Harley tampak terdengar menahan amarahnya, begitu juga dengan Clint yang tampak menatap tajam kearah Flash dan hendak memprotes Natasha.
Peter tidak melihat bagaimana Natasha berbisik balik pada Clint, dan entah kenapa protesan itu segera menghilang dan berakhir dengan senyuman penuh arti dari Clint.
.
.
Peter tidak berbicara sama sekali dengan Natasha setelah itu. Ia merasa Natasha mempermalukannya didepan ayahnya dan semua pamannya. Natasha sendiri tampak tidak menghampiri ataupun melakukan kebiasaannya untuk memanjakan keponakannya satu itu.
"Kau yakin tidak ingin ditemani?"
Malam hari, biasanya Natasha akan menemaninya dan menceritakannya cerita yang seru ataupun dongeng dari russia. Namun, sudah beberapa minggu ini Natasha tidak melakukannya dan hanya mengucapkan selamat malam padanya. Bahkan ia sedikit merindukan ciuman selamat tidur yang diberikan oleh Natasha.
"Tidak paman Clint..."
Clint hanya tersenyum dan mengusap kepala Peter. Ia mengerti jika Peter tidak suka dianggap anak kecil, namun mereka para Avengers benar-benar tidak ingin apapun terjadi pada Peter. Bahkan bahaya sekecil apapun, hingga mereka sangat protektif pada Peter.
"Kau merindukan bibimu?"
"Ti-tidak," Peter memalingkan wajahnya yang sedikit memerah karena Clint bisa menebaknya, "biar saja! Aku tidak perlu bibi Nat, aku sudah besar dan bukan bayi lagi!"
"Tentu, bukankah kudengar dari Steve kau sudah bisa melakukan push up hingga 10 kali?" Clint tertawa karena sikap Peter yang saat ini tampak menatap pamannya itu dengan wajah berbinar karena sudah dipuji, "sudah 3 tahun sejak kau berada disini, dan lihat kau juga sudah semakin tinggi."
"Benar bukan? Aku memang bukan bayi lagi, makanya aku tidak butuh serbet makan, aku tidak butuh ciuman selamat malam ataupun dongeng tidur. Aku juga sudah tidak mengompol," jawabnya sambil mengangguk-angguk.
"Tetapi terkadang kami juga butuh itu kau tahu?"
Clint tampak duduk dan mengusap kepala Peter.
"Paman Clint butuh serbet makan?"
"Beberapa tempat mengharuskan kita untuk memakai itu meski kami sudah dewasa," Clint tidak akan pernah bosan mendengar jawaban polos dari Peter, "maksudku, kami biasanya membutuhkan seseorang untuk menceritakan apa yang ingin kita ceritakan. Seseorang yang juga bisa membuat kita tenang, dan juga merasa nyaman."
...
"Kurasa bibimu tidak menganggapmu bayi," Clint adalah sedikit orang yang mengetahui tentang apa yang terjadi pada Natasha di Red Room selain Nick, "ia menganggapmu sebagai anaknya. Karena bibimu, tidak bisa memiliki anak darinya sendiri."
"Kenapa? Kami belajar di sekolah, kalau bayi itu berasal dari mama. Bukankah Bibi Nat bisa menjadi mama?"
"Hah, anggap saja--tidak semua perempuan bisa menjadi seorang mama Peter. Dan bibimu adalah salah satunya. Makanya, dia memperlakukanmu seperti anak yang tidak pernah bisa ia miliki," Clint tampak menatap Peter yang menunduk. Ia bisa melihat wajah Peter yang tampak bersalah dan ia menggigit bibir bawahnya.
"Mau kuajarkan sesuatu padamu?"
.
.
Flash tampak berada di kamar kecil saat mereka sedang berada di jam istirahat. Tentu bersama dengan teman-temannya.
"Kau lihat bagaimana Penis Parker tadi? Kurasa ia akan mengompol di celananya."
"Kukira kau benar-benar tidak bisa mengenainya tadi Flash, tetapi tentu saja tidak mungkin kan? Yang kau lawan adalah Penis Parker," salah satu temannya tampak menanggapi itu dengan tawa ejekan. Tentu saja Peter tidak terluka karena ia menghindar, dan Flash benar-benar membidik kearahnya.
"Tentu saja tidak, aku kasihan padanya. Ia akan lebih dipermalukan didepan Black Widow saat ia terkencing di celana."
Dan semua orang disana tertawa, tidak peduli dengan beberapa suara di depan WC. Gumaman beberapa orang pegawai yang tampak kaget dengan sesuatu.
'Maaf Miss. Romanoff tetapi ini kamar mandi lelaki.' 'Apakah ada sesuatu yang bisa kubantu Miss. Romanoff?' 'Jangan mendekati kamar mandi. Jika memang itu yang kalian sebut sesuatu yang bisa kalian bantu.'
Dan mereka masih tertawa dan mengejek Peter hingga suara pintu kamar mandi yang terbuka kasar tampak membuat mereka menoleh. Disana, berdiri Natasha yang tampak menyilangkan tangannya dan menatap pada Flash dan teman-temannya.
"H-Hei sexy, apakah kau kemari karena tertarik denganku Miss. Romanoff?" Flash tampaknya tidak bisa mengerti dengan tatapan dari Natasha yang tampak seperti seorang karnivor yang siap menyantap mangsanya.
Semua teman-temannya tampak sama bodohnya, saat mereka malah kagum mengira jika Natasha benar-benar tertarik pada Flash hingga ia menyusul pemuda itu hingga ke WC lelaki. Dan sebelum Flash bisa melangkah mendekat, Natasha sudah menerjangnya, mendorongnya ke dinding dan tampak menarik Widow's Bitenya hanya beberapa milimeter dari leher Flash.
Membuat pemuda itu seketika terdiam. Bahkan ia tidak berani meneguk ludahnya karena ia yakin pergerakan sedikit saja dari lehernya akan membuatnya tersetrum dan terluka.
"Kau lebih bodoh dari yang kupikirkan," Natasha menatap tajam kearah Flash, "kau pikir aku akan tertarik dengan bocah ingusan sepertimu? Kalau kau sampai mengejek Peter lagi, lebih tepatnya sampai kau melukainya, maka yakinlah. Bahkan FBI tidak akan bisa menemukan tubuhmu lagi."
Natasha tampak benar-benar sangat serius dengan apa yang dikatakan olehnya saat itu. Ia akan membunuh siapapun yang melukai Peter, namun ia tidak ingin blak-blakan melakukannya didepan Peter. Ia masih ingin menjadi 'Avengers paling disukai Peter' untuk sekarang.
"Jangan katakan hal ini pada Peter."
Flash masih terdiam dengan wajah ketakutan.
"Kau mengerti?"
"Y-ya m'am," Flash tampak mengangguk, Natasha tampak menurunkannya begitu saja hingga ia jatuh terduduk. Natasha menatap Flash yang masih menatapnya dengan tatapan ketakutan sebelum ia menoleh pada bagian celana Flash yang basah.
Ia mengompol. Karena ketakutan.
"Kau menjijikkan," Natasha tampak bergumam dan berbalik, meminta beberapa orang disana mencarikan celana ganti untuk Flash. Karena jika Flash menghilang, Peter akan curiga dengannya yang juga menghilang tadi.
.
.
"Miss. Romanoff?"
Natasha menoleh pada Peter dan juga beberapa orang lainnya termasuk dua orang sahabat Peter, MJ dan Ned yang menghampirinya. Natasha tersenyum dan menghampiri Peter sebelum mengacak rambutnya.
"Ada apa, паук малыш?"
"Tidak, Harley akan melanjutkan tur. Dan karena kau menghilang, dan Flash sedang ke kamar mandi, kami menyusulnya dan mencarimu," Peter tampak tersenyum senang entah kenapa. Namun, Natasha tahu kenapa. Ia sudah menggagalkan prank Clint ke Flash, dan beberapa prank lainnya dari anggota yang sudah tidak sabar untuk menghabisi Flash.
"Apakah Flash memang memakai celana itu sedaritadi?"
Peter menatap Flash yang tampak keluar dari kamar mandi dengan teman-temannya, wajahnya tampak pucat dan tidak mengatakan apapun.
"Saat ia akan kembali tadi, ia menumpahkan saus pada celananya. Aku meminta beberapa orang disini untuk mencarikan gantinya," Natasha tampak tersenyum tanpa rasa bersalah, dan Peter tampak terdiam sebelum tersenyum.
Ia menoleh kearah yang lain, yang tampak masih terdistrak oleh Flash dengan wajah pucatnya selain MJ dan Ned. Dan Peter segera berjalan dan memeluk Natasha.
"Terima kasih мама паук.*2)"
Dan Natasha tidak akan pernah sesenang sekarang, setiap mendengar panggilan itu meluncur dari Peter.
"Tentu паук малыш."
.
.
Natasha tampak menghela napas. Ia baru saja menyelesaikan misinya untuk mengejar Winter Soldier bersama dengan Steve. Ia terluka di bahu, namun sudah sembuh. Dan saat ini ia baru kembali ke markas setelah pers yang melelahkan.
"Aku mendengar apa yang terjadi di SHIELD. Sepertinya hari yang melelahkan?"
Clint berada di misi yang berbeda dari Natasha dan juga Steve hingga membuatnya tidak bisa membantu Natasha. Ia juga baru saja kembali dari misi itu beberapa hari setelah Natasha menyelesaikan misi yang dimaksud.
"Begitulah."
"Ada seseorang yang sudah menunggumu sedaritadi," Clint tampak masih berdiri, namun Natasha tampak menoleh pada belakang Clint dimana anak berusia 10 tahun itu tampak bersembunyi dan menatap Natasha dengan tatapan gugup.
"Hei, ada apa?"
Peter tampak tidak menjawab, menggeleng dan berjalan pelan tidak menatap kearah Natasha dan hanya menunduk. Ia memegang lengan pakaian Natasha. Natasha sendiri tidak mengatakan apapun dan dengan sabar menunggu apa yang ingin dikatakan oleh Peter.
"Um, a-aku ingin meminta maaf... kau masih mau menceritakan cerita tidurku dan mencium dahiku lagi kan?"
Natasha tampak terdiam, menatap Clint yang tampak mengangkat bahunya, tersenyum, dan menghela napas. Natasha tahu apa yang membuat Peter kesal padanya. Dan alasan ia melakukan itu memang sama dengan apa yang dikatakan oleh Clint. Natasha tidak pernah bisa memiliki anak karena upacara kelulusan di Red Room. Dan ia merasa jika ia hanya akan membahayakan seorang anak jika ia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak.
Namun, semenjak ia mengenal Peter, ia menganggap Peter sebagai anaknya sendiri.
Peter tampak hanya menutup matanya dan menatap lantai. Ia tahu mungkin Natasha akan marah karena apa yang ia lakukan dan bagaimana ia membentaknya beberapa minggu yang lalu. Namun, ia mendengar Natasha bergerak dan menatap kearahnya yang merentangkan tangannya menunggu pelukan.
"Aku akan memaafkanmu jika kau mau memelukku."
Peter tidak butuh waktu lama untuk melakukannya, ia berlari dan melempar dirinya dalam pelukan Natasha. Kata 'maaf' terucap beberapa kali dalam bisikan, dan Natasha hanya memeluknya sambil tersenyum. Ia juga membiarkan Peter terisak di pelukannya, hingga sepertinya ia lelah.
Dan tanpa sadar, tertidur dalam pelukan Natasha.
"Baiklah, selamat tidur паук малыш*1)," ia berbisik pada Peter dan menggendongnya. Ia menaruh Peter di ranjang tempat tidurnya dan menyelimutinya, ia mengecup dahi Peter dan akan pergi dari kamar itu.
"Terima kasih мама паук*2)..."
Dan untuk kali pertama, mungkin jika Clint berada disana ia akan mendapatkan sesuatu untuk bahan black mail Natasha. Saat mata Natasha terasa panas dan berair. Ia hanya tersenyum dan membuka pintu kamar Peter.
"Sweet dream мой сын*3)..."
To Be Continue
Translate :
1)паук малыш : Spider Baby
2)мама паук : Mama Spider
3)мой сын : My Son
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top