98

Halo

Ayo lanjutkan

.

.

.

Putri baru saja menyelesaikan perjuangannya di ruang operasi, rahim nya sudah berhasil diangkat. Sekarang dokter tinggal fokus pada kondisi tulang rusuk putri agar membaik.

Brukk

Lutut chanyeol sudah lemas, dia tak bisa menahan perasaan nya lagi saat ini. Begitu keluar dari ruang operasi, di merasa seluruh tulang tulang nya remuk. Bayangan janin kembar yang merupakan anaknya sendiri tadi di ruang operasi terus berputar di kepalanya.

"Yeol.. kamu gak apa apa?"

"Aku gak baik baik aja Hyung.."

Ucap Chanyeol dengan berlinang air mata, Fariz merengkuh tubuh adik iparnya itu ke dalam pelukannya, dia menepuk pelan punggung chanyeol untuk menenangkan chanyeol saat ini.

"Gak apa apa, aku yakin ini sudah jadi keputusanmu yang terbaik. Kamu yang tenang dan yang sabar, kamu harus kuat"

"Mereka.. ada dua Hyung, mereka berdua tadi... Ya Tuhan. "

"Sudah, sudah... Sabar"

Fariz sendiri sudah menangis sejak memeluk chanyeol, hatinya juga sudah hancur sejak tadi. Tapi, dia tahu jika chanyeol jauh lebih hancur sekarang, dan untuk itulah dia harus menguatkan chanyeol sekarang.

.

.

.

--skiipp--

"Hmhh.."

Chanyeol sontak mendekat ke arah putri, dia mencium lembut bibir dan kening istrinya yang baru saja sadar dari pengaruh bius operasinya tadi.

"Sayang..."

"Chan.. ngantuk.."

"Iya, tidur aja dulu ya..."

srett

"chan..."

"kenapa sayang?"

"mana janin nya? aku.. mau lihat dia chan"

"nanti ya sayang... aku bakal ajak kamu ketemu dia, tapi nanti. kondisi kamu belum pulih..."

"tapi chan..."

"sayang, dengerin aku untuk kali ini aja. aku pasti ajak kamu ketemu dia kok"

"ya udah... iya"

"sekarang, kamu istirahat dulu... tidur dan siapin fisik kamu, biar bisa cepet ketemu sama anak kita nanti ya"

putri mengangguk kecil, dia kembali memejamkan matanya yang memang masih terasa sangat berat karena pengaruh bius nya belum sepenuhnya menghilang dari tubuhnya.

.

.

--Skiipp--

"putri udah sadar hyung"

ucap chanyeol yang menelepon fariz pagi itu

"terus gimana? dia nanyain anaknya?"

"iya hyung, aku.. belum berani buat kasih tahu dia. kalau anak kami itu kembar, dan ada dua janin yang dikeluarkan dari kandungannya kemarin hyung"

PRAAANNGGG!!!!

putri yang sudah terbangun dan ingin mengambil minum, tak sengaja mendengar pembicaraan antara fariz dan chanyeol di telepon. dia begitu terkejut ketika dia tahu bahwa dia hamil anak kembar kemarin, dia menjatuhkan gelas yang di pegang nya saat itu dan membuat chanyeol terkejut, dia langsung menoleh dan menatap ke arah istrinya.

"putri.. sayang, kenapa? kamu gak apa apa kan?"

srett

chanyeol yang berusaha memeriksa kondisi tangan putri karena takut terluka terkena pecahan gelas, namun putri justru menepis tangan chanyeol yang sedang menyentuhnya.

"kamu.. bohongin aku kan?"

"sayang..."

"bilang kalau itu semua bohong..."

"..."

"anak kita.. bukan anak kembar kan chan?"

"sayang, aku minta maaf..."

"enggak.. gak mungkin, mana anakku? mana mereka???!!!"

"tenang dulu puu... mereka ada di tempat penyimpanan jenazah dan-"

"pembunuh!!!!"

"putri.. sayang, dengerin aku dulu"

"kamu membiarkan aku jadi pembunuh anakku sendiri chan..."

"enggak sayang, tolong dengerin aku dulu"

air mata putri sudah menetes, dia terus menepis chanyeol yang berusaha meraih tubuhnya. tangannya langsung menarik infus yang menancap di tangannya hingga darah keluar dari tangannya saat itu juga. putri langsung berusaha untuk turun dan melihat anaknya, tapi.. kondisi nya yang baru saja menjalani operasi besar dan belum sepenuhnya sehat. membuat dirinya terjatuh dan menangis tersedu sedu di lantai.

grepp

chanyeol segera mendekat dan memeluk erat putri yang masih syok dan terus menangis.

"aku yang jahat, bukan kamu... dengerin aku dulu.. tenangin diri kamu sayang.."

"aku mau anakku... aku mau anakku!!!!"

ucap putri sambil meremas rambutnya kasar.

"iya.. iya.. kita temui anak kita, ya.. tapi aku mohon kamu harus tenang dulu sayang"

"aku mau liat anakku... anakku... chan... anakku..."

ucap putri terus menerus sambil menangis dalam pelukan chanyeol, chanyeol memejamkan matanya dan mengecup puncak kepala putri berkali kali.

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top