97

lanjut lagi ya

.

.

.

"chan.."

"ya sayang.."

"kamu kenapa?"

"aku? aku baik baik aja kok"

chanyeol berusaha tersenyum di hadapan putri, meskipun dalam hatinya sedang menangis meraung saat ini. hatinya sangat sakit membayangkan bagaimana dokter akan mengangkat dua bayinya yang begitu berharga. bagaimana dia akan menjelaskan pada putri mengenai kondisinya yang sebenarnya?

"kamu gak yakin ya sama keputusan kamu sekarang?"

mata putri menatap lekat sosok suaminya yang terus melayangkan senyuman.

"enggak, aku yakin kok.. aku tahu apa yang harus aku putuskan"

"aku ikhlas dan rela kok chan.. kalau kamu memilih bayi ini. aku bakal sekuat mungkin buat bisa lahirin dia dan-"

"ssttt..."

chanyeol meletakkan jari telunjuk nya di bibir putri, tangannya meremas lembut tangan istrinya dan mencium buku buku jari putri cukup lama

"aku pilih kamu sayang, aku pilih kamu... kamu lebih penting" 

"..."

"aku tahu apa yang melintas di pikiran kamu saat ini. anak kita.. dia juga sangat penting untukku. tapi, kalau aku harus memilih dan di beri pilihan antara kamu atau dia.. aku lebih baik memilih diriku sendiri. aku.. gak rela kalau harus melepaskan salah satu dari kalian dengan cara seperti ini sayang."

"..."

"tapi.. aku gak bisa lakuin itu, aku tetap harus memilih antara kamu atau dia. dan aku.. memilih kamu sayang. aku mungkin harus meminta maaf dan bersujud di kaki anakku nanti saat kita bertemu di surga. aku harus bilang kalau aku menyesal sudah melakukan ini semua. tapi, aku yakin jika dia juga akan mengerti dan memilih menyelamatkan ibunya dibanding dirinya sendiri. sama seperti kamu, yang rela mengorbankan diri kamu untuk keselamatan nya"

"aku gak siap buat kehilangan dia chan"

"aku juga sayang, tapi kita tetap harus melakukan ini. tolong percaya aku ya.."

putri mengangguk kecil dan tersenyum, sementara chanyeol mengecup lembut kening putri saat itu juga

.

.

--Skiipp--

hari yang di tunggu akhirnya telah tiba. hari dimana putri akan menjalani operasi pengangkatan kandungan dan dimana janin nya akan dikeluarkan secara paksa dari rahimnya saat itu. sejak semalam putri terus saja berdoa agar hari ini tidak datang. dia tak bisa memejamkan matanya sedikit saja meskipun chanyeol sudah memeluknya erat dan bersenandung untuknya 

"apa kamu sudah siap?"

tanya dokter kim pada putri di ruang persiapan operasi saat itu. tangan putri terasa sangat dingin dan hatinya berdegup dengan kencang.

"apa suamiku boleh ikut dokter?"

"tentu, dia akan ikut. dia sedang bersiap memakai pakaian yang seharusnya, kamu akan bertemu dengannya sebentar lagi"

.

.

"chan.. aku takut"

"aku disini sayang, aku sama kamu.. gak usah takut ya"

"anak kita, apa dia mau maafin aku chan?"

chanyeol mengusap lembut pipi putri dan menatap lekat mata indah milik istrinya

"pasti, dia pasti akan memaafkan kita berdua"

.

.

--Skiipp--

operasi berjalan dengan chanyeol yang berada terus di sisi putri. istrinya sudah terlelap karena pengaruh obat bius yang di suntikkan padanya. chanyeol memejamkan matanya, sekedar untuk menenangkan diri dan berdoa untuk putri saat ini.

"chanyeol?"

chanyeol membuka matanya saat dokter kim memanggil dirinya dan mulai mendekat. matanya membelalak saat dia melihat dua janin yang sudah sedikit terbentuk ada di hadapannya. terlihat sedikit pergerakan disana, entah benar atau tidak. chanyeol melihat janin itu seolah bergerak.

"ini anak kamu"

air mata chanyeol menetes seketika begitu melihat bagaimana dua orang anak kembarnya keluar dari kandungan sang ibu. 

"putri... harus bertemu anaknya sebelum mereka dikuburkan"

"baiklah, aku mengerti"

chanyeol meraih tangan putri dan menangis terisak dengan wajah yang dibenamkan dalam tangan istrinya.

"maafin papah nak.. maaf..."

chanyeol melihat ke arah putri dan kembali menangis

"maafin aku sayang... aku minta maaf sayang, maafin aku..."

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Spoiler buat part selanjutnya :

"aku minta maaf sayang"

"anakku... aku membunuh anakku.. aku..."

putri menjambak kasar rambutnya dan menarik rambutnya, dia menggigit bibir bawahnya hingga terluka.

"AKU JAHAT!!!! AAAARRGGGHHHHH!!!"

.

.

"aarggghhh"

darah mengalir dari tubuh chanyeol dan dia tetap memeluk erat putri yang juga terluka.

"jangan tidur sayang, jangan pejamkan mata kamu.. kamu harus hidup"

.

.

"PUTRI!!!!!"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top