9

Lanjutkan

.
.
.

Putri terbangun dan merasakan sebuah tangan melingkar di perutnya, dia membalikkan badannya dan melihat Chanyeol sedang tertidur di hadapannya

Matanya masih terpejam dan terlihat begitu tenang, putri hampir memeluk suaminya itu ketika tiba2 dirinya teringat tentang chanyeol yang tertawa bersama hyejin tadi pagi

Air matanya kembali mengalir, dia ingin bangun dari tidurnya namun tangan chanyeol menahan tubuhnya

"Aku tahu kamu marah sama aku, gara2 kemarin kamu liat aku ketemu hyejin. Aku sama dia gak sengaja ketemu karena dia lagi pemeriksaan kesehatan buat pernikahan nya dia"

"Kamu senyum ke dia, bahkan ketawa"

"Dia ngeledekin aku sama kamu makanya aku ketawa, gak ada yang lain kok"

"Aku gak suka"

"Maaf ya... "

"Gak mau, kamu nyebelin... Biasanya kamu langsung tahu kalo aku ngambek, tapi ini malah enggak tahu sama sekali"

"Aku tahu kamu ngambek, tapi aku gak tahu kenapa... Aku gak mau nanti aku salah ngomong. Makanya aku cari tahu dulu kamu kenapa"

"Kamu udah capek sama aku ya"

"Hei.. bilang apa sih kamu"

"Abisnyaaa..."

"Kok bisa mikir gitu sih kamu? Aku sama sekali gak capek, aku tahu kamu cemburu ditambah kamu hamil begini, pasti kamu lagi gak bisa kontrol emosi kamu. Tapi, apapun itu aku mohon buat langsung jujur sama aku ya"

"Habis aku kan kesel sama kamu, dia kan cinta sama kamu. Kalo dia ngelakuin kaya dulu lagi gimana?"

Chanyeol terdiam, apa yang dikatakan putri.memang ada benarnya, sekalipun chanyeol tak punya perasaan apapun pada hyejin, sedikit saja perhatian dari chanyeol bisa saja membuat hyejin terbawa perasaan

Dia lalu memeluk tubuh putri, dan mengecup keningnya

"Maaf ya aku gak berpikir sampai ke sana. Aku pikir gak akan masalah, tapi aku rasa kamu benar. Gimanapun juga dia pernah mau menghancurkan pernikahan kita. Maafin aku"

"Terserah kamu aja"

Putri berbalik dan mau bangkit tapi masih di tahan oleh chanyeol

"Aku gak akan lepasin kamu sebelum kamu maafin aku"

"Udah aku maafin"

"Tapi kamu masih ngambek"

"Wajar kalo aku ngambek sama kamu"

Chanyeol terus menahan tubuh putri dan kini menindih tubuh istrinya tepat dibawahnya

"Aku harus ngapain biar istri aku gak marah lagi?"

"Pikir aja sendiri Chan..."

"Sayang ... Istri aku ga kayak gini, aku tahu aku salah... Aku minta maaf"

Putri hanya diam, masih terlihat kemarahan di tatapan matanya

Cupp

Chanyeol mengecup bibir Putri sekilas, dan putri sama sekali tak melawan atau pun menolak ciuman chanyeol

Chanyeol sedikit tersenyum, ia tahu putri sudah tak marah hanya dia masih sedikit kesal. Itu terlihat dari putri yang tak menolak ciumannya dan masih mau menatap matanya. Bukan seperti tadi

Chanyeol mendekatkan wajahnya ke wajah putri dan menempelkan ujung hidungnya

Bibir mereka berdua hanya berjarak beberapa inci saja, hingga nafas mereka terasa di wajah putri

"Istri aku yang cantik... Sayangku... Jangan marah lagi"

Suara berat chanyeol yang bicara tepat di depan wajahnya membuat putri merinding hingga memejamkan matanya

Chanyeol melumat bibir istrinya dengan lembut dan ketat, putri masih tak membalas ciuman Chanyeol namun juga tak menolak perlakuan chanyeol padanya

Hingga begitu ketat chanyeol menciumi istrinha dan membuat putri melenguh kecil

"Engghh.."

Entah bagaimana caranya, tangan putri kini mengalungkan sempurna di leher chanyeol dan mengeratkan ciuman suaminya

Dia perlahan membalas ciuman chanyeol dan mengikuti permainan bibir suaminya.

Chanyeol perlahan melepas ciumannya sambil masih menempelkan keningnya

"Masih marah?"

Putri menggelengkan kepalanya dan tersenyum

"Kalo tahu bikin kamu senyum pake ciuman , daritadi aku cium aja ya..."

.
.
.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top