79
hai
ayo lanjut lagi ya
.
.
.
sudah 3 hari berlalu sejak putri berkeliling bersama chanyeol untuk meminta maaf pada para mantan pegawainya. jika boleh jujur, putri sendiri kadang tak yakin apakah tindakannya ini memang berada di jalur yang benar atau tidak. dia masih meyakini bahwa apa yang dilakukannya dulu masih dalam jalur yang benar tapi terkadang dia juga membenarkan hati kecilnya yang mengatakan jika sikapnya salah dan kurang bijaksana karena memberhentikan seseorang dari pekerjaannya dengan seenak hatinya.
hari ini, untuk sementara waktu putri tidak pergi kemana pun atau menemui siapapun. chanyeol memiliki jadwal pekerjaan sendiri dari kemarin dan putri masih belum memiliki keberanian untuk bisa berjalan sendiri untuk menemui orang - orang itu tanpa ada chanyeol di sisinya.
bagaimana jika dia mendengar ejekan lagi?
bagaimana jika dia menerima penolakan lagi?
bagaimana jika dia mendapat perlakuan kasar lagi?
sama seperti kemarin yang di alami dan di rasakan sendiri olehnya. dia masih sangat tidak siap, karena chanyeol tak ada di sisinya sekarang. tak ada orang yang menggenggam tangannya erat dan menenangkan nya atau memberikan senyuman hangat untuk bisa membuat hatinya kembali menghangat setelah menerima hujatan kemarin.
'pengecut... '
'putri pengecut'
'kamu melakukan tindakan benar hanya caramu yang salah, kenapa harus takut? pengecut'
batin putri terus memberontak seakan merutuki dirinya sendiri. dia hampir gila karena seharian ini terus saja memikirkan hal ini. ingin rasanya dia teriak dan meluapkan semuanya, dia ingin menangis dan menghambur ke pelukan hangat chanyeol yang mampu menenangkan dirinya saat ini. tapi, itu tak bisa dilakukan... chanyeol ada jauh disana dan dia sedang bekerja. putri tak mungkin bertindak egois dengan menghubungi chanyeol untuk sekedar menangis sekalipun itu bisa saja dilakukan olehnya saat ini.
.
.
.
--Skiipp--
"sayang, aku pulang..."
"baru pulang chan?"
"iya, kamu udah makan belum? aku bawa makanan nih buat kamu"
"belum makan tapi aku juga lagi gak kepengen makan sayang"
"kenapa gak mau makan? ini aku bawa makanan kesukaan kamu"
putri tidak menanggapi chanyeol dan hanya sibuk menyiapkan pakaian ganti untuk chanyeol juga teh hangat untuk suaminya itu. hingga akhirnya, dia berani mengutarakan perasaan dan pikiran yang membebani dirinya seharian ini.
"chan..."
"ya sayang..."
"pikiranku gak tenang chan..."
"masih kepikiran yang kemarin?"
"iya.. aku pengen banget ketemu sama mereka lagi walaupun kamu gak ikut. tapi, aku gak bisa... aku takut chan... aku khawatir kalau nanti mereka bakal nolak aku dan ngomong gak enak lagi sama aku."
"kamu takut denger itu karena takut bakal sakit hati atau takut kalau kamu gak akan bisa kendalikan emosi kamu seandainya kamu dengar omongan gak enak tentang diri kamu?"
"semuanya..."
"hati kamu berarti belum sepenuhnya ikhlas dan rela untuk minta maaf sama mereka sayang"
"maksud kamu?"
"iya, artinya... kamu belum sepenuhnya bisa menerima kalau kamu salah dan kamu harus minta maaf, artinya, masih ada rasa egois yang besar yang ada dalam hati kamu saat ini yang menghalangi kamu untuk minta maaf dengan tulus tanpa peduli apapun sayang"
"kenapa kamu bisa bilang gitu? atas dasar apa kamu bilang gitu? aku ikhlas kok, aku rela... "
"sekarang, coba kamu pikirin dulu sebelum kamu bantah ucapan aku... kalau kamu, meman ikhlas dan menerima bahwa kamu sedang melakukan kesalahan dan cara yang kamu buat itu salah dulu sayang.. kalau kamu memang ikhlas dan menerima semuanya dengan hati yang lapang... kamu akan dengan ringan melangkahkan kaki kamu ke mereka untuk minta maaf dan memperbaiki semuanya. tanpa takut mereka akan bicara apa atau bagaimana mereka akan memperlakukan kamu..."
"tapi, kenapa kamu bisa berat dan sulit bahkan sampai takut kayak sekarang... karena kamu masih belum bisa menerima kalau harga diri kamu terluka saat kamu tidak diterima oleh orang yang sudah menyakiti kamu dulu... andai kamu bisa lebih menerima dan ikhlas pasti gak akan begini."
"tapi chan, aku-"
"pikirkan baik baik ucapanku... kamu gak perlu jawab apapun dan biarin hati kamu yang jawab semuanya.. aku gak akan maksa kamu untuk minta maaf lagi, jika itu memang berat untuk kamu... semuanya harus datang dari hati kamu sendiri bukan dari orang lain. satu hal yang perlu kamu tahu sayang, meminta maaf dan memaafkan orang lain memang terlihat mudah untuk dilakukan tapi, sangat sulit untuk dilakukan. hanya orang yang mampu memaafkan dirinya sendiri terlebih dulu yang bisa memaafkan orang lain dengan mudah dan meminta maaf pada orang lain... sadari semua yang kamu lakukan dan rasakan dengan seluruh hati kamu apa yang seharusnya kamu lakukan ke depannya."
chanyeol tersenyum kecil dan engecup kening putri sebelum akhirnya masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. meninggalkan putri yang sendirian larut dalam pergolakann batinnya seorang diri.
..
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top