78

Hai

Ayo lanjutkan

.

.

.

"Minum dulu sayang"

Chanyeol memeluk pinggang Putri dari samping dengan duduk di sebelahnya dan membawakan minuman dingin untuk istrinya yang nampak syok malam itu.

"..."

"Berat ya?"

"Aku.. udah tahu kalau hal kayak gini bakal kejadian Chan.. aku tahu dan sadar persis kalau permintaan maaf ku bisa aja di tolak tapi.. aku gak nyangka kalau bisa segera frontal ini. Bisa sampai se sakit kayak sekarang Chan.. rasanya, sakit dan malu banget Chan"

"Wajar sayang, itu normal dan manusiawi kalau kamu merasa begitu. Tapi, aku yakin di hati kamu yang paling dalam kamu juga merasakan sedikit perasaan lega. Karena sudah bisa minta maaf walaupun belum semuanya bisa memaafkan kamu. Kita gak boleh nyerahin dan hanya datang sekali aja. Kamu harus bisa nunjukin kalau kamu tulus meminta maaf sama mereka."

"Apa.. kesalahan ku sebesar itu sampai sulit di maafkan Chan?"

"Sayang..."

Chanyeol menatap lekat kedua manik mata istrinya. Membiarkan putri menumpahkan segala kekhawatiran nya, tangannya menggenggam tangan putri dan di kecup dengan lembut.

"Sayang... Aku sudah katakan dari awal. Tindakan kamu dulu tidak sepenuhnya salah kamu. Semua yang kamu lakukan itu berasal dari kesalahan yang mereka perbuat lebih dulu. Benar kan?"

"Iya.."

"Kalau mereka belum bisa memaafkan karena sakit hati itu wajar karena mengingat cara kamu memberhentikan mereka dulu dan sikap tegas kamu yang mungkin tanpa kamu sadari menyakiti hati mereka. Tapi, bisa jadi.. hal itu terjadi karena mereka sendiri malu untuk bisa bertemu sana kamu. Setelah apa yang terjadi dan perbuatan mereka yang jelas jelas salah. Tapi, justru sekarang kamu lah yang datang untuk meminta maaf. Bisa aja kan?"

"Jadi .."

"Jadi... Apapun yang kamu terima dari mereka ya terima saja. Resiko kita karena kita menempuh jalan ini. Inget, kita punya niat baik kamu punya niat baik dan kita harus pakai cara yang benar. Jangan gampang nyerahin untuk minta maaf ke mereka dan tunjukkan ketulusan kamu sama mereka. Juga.. tunjukkan sama mereka bahwa kamu memang bukan gadis biasa. Kamu punya hati yang besar untuk bisa meminta maaf lebih dulu ke orang lain"

"..."

"Minta maaf sama orang lain sama mulianya dan berharganya dengan memaafkan mereka. Kamu harus harus belajar untuk meminta maaf dan memaafkan mereka yang mungkin menyakiti kamu."

"Hati aku sakit chan"

"Hati kamu bisa sembuh kalau kamu sudah dapat kata maaf dari mereka"

"Kalau mereka tetap gak mau maafin?"

"Kan belum dicoba lagi sayang. Gak boleh pesimis gitu."

"Chan... Maaf ya, gara gara aku kamu jadi begini"

"Sstt.. gak boleh bilang gitu. Dari awal aku milih buat ada di sisi kamu. Artinya, aku tahu persis seperti apa resikonya untuk ada disamping kamu. Sama kaya kamu yang tau persis resiko saat bersama dengan aku. Aku menerima dan siap menjalani semuanya karena aku mencintai kamu. Ini.. adalah salah satu tugas aku sebagai suami kamu"

"..."

"Aku harus melindungi kamu dan keluarga kita.. aku harus memastikan kalian baik baik saja dan aku.. juga harus menuntun kamu ke arah yang benar. Aku harus membimbing kamu juga mengingatkan kamu sebagai istri aku untuk berbuat di jalan yang benar. Iya kan?"

Putri mengangguk kecil sambil menahan air matanya.

"Aku... Akan tunjukkan tanggung jawab aku sebagai suami kamu sekarang. Tidak hanya aku harus menuntut kamu sebagai istri tapi juga mendidik kamu dengan baik untuk kebaikan keluarga kita ke depannya"

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top