74

Ayo lanjutkan

Suka konflik lagi atau enggak?

Ayo vote EXO

.

.

.

'dia.. kenapa dia ada disini?'

Putri perlahan mundur ke belakang hingga tubuhnya membentur dinding. Dia langsung merosot dan lemas sambil menatap ke arah layar monitor rumahnya. Bel pintu terus berbunyi menandakan orang itu benar benar ingin merangsek masuk ke dalam rumahnya saat itu.

'tuutt tuutt'

Dengan tangan yang terus bergetar putri berusaha menelepon chanyeol atau siapapun yang bisa menyelamatkan dirinya sekarang. Tapi tak ada jawaban.

"Pistol... Pistol ku..."

Putri beranjak dengan langkah tertatih dan mencari benda berlaras pendek dengan peredam suara milik nya yang tersimpan di brankas.

Ckleklek

Seluruh tangan putri sangat dingin. Dia amat ketakutan, lelaki sialan itu ada disana. Putra pewaris Kim Corps. Orang yang dulu sempat menculiknya saat dia bersama chanyeol, orang yang hendak memperkosanya dan membunuhnya bahkan dihadapan chanyeol.

Putri terus berdiam di dalam kamarnya tanpa berani mengucapkan sepatah kata pun atau bersuara sedikitpun. Dia hanya meringkuk sambil memegang pistol dan ponsel di kedua tangannya, keringat dingin sudah bercucuran di keningnya saat ini.

"Chanyeol tolongin aku.."

'ting nong'

.

.

.

--skiipp--

"Jadi, apa aja jadwal untuk hari ini?"

"Ada pertemuan dengan pemegang saham asing seharusnya siang ini. Namun, dibatalkan karena Mr.william sedang berada di Hongkong sampai besok siang"

"Oh.. oke"

Triinngg

Suara pesan voicemail masuk ke ponsel Fariz dan dia langsung memeriksa isinya. Matanya membulat ketika dia mendengar suara adik kembarnya yang gemetar ketakutan. Seketika itu juga dia langsung melesat ke rumah putri sambil terus berusaha menghubungi ponsel milik Putri yang entah kenapa suli dihubungi.

.

.

.

"Berhenti!"

Ucap Fariz tiba-tiba yang membuat sopirnya mengerem secara mendadak, fariz melihat sosok laki-laki yang memakai pakaian serba hitam dengan topi yang menutupi wajahnya berdiri tepat di depan gerbang rumah adik perempuannya.

'tuutt tuutt'

"Halo?"

"Daniel, kirim anak buahnya sekarang juga ke rumah putri. Tanpa suara dan tanpa terlihat. Kalau perlu, siapkan penembak jitu karena aku tak mau sampai sesuatu terjadi pada Putri"

"Baik, tuan muda"

Fariz masih terus memperhatikan dan dia baru menyadari siapa sosok orang yang ada disana.

"Dia.. putra Kim sajangnim dari Kim Corps kan? Buat apa dia kesini? Darimana dia tahu tempat ini?"

Sekretaris Jung yang ada di dalam mobil terlihat cemas dan terus memperhatikan gerak gerik pria itu.

"Apa.. tidak sebaiknya kita kesana dan mendekat sajangnim?"

"Coba mendekat...terus hubungi putri untuk memastikan kondisinya"

Mobil perlahan mendekat dan fariz mulai bersiap

Brakk!!!

"Apa ini?"

"Harusnya aku yang bertanya padamu tuan kim, mau apa kamu kesini?"

.

.

.

--skiipp--

Putri mengerjapkan matanya berulang kali untuk memulihkan kesadarannya. Dia sempat pingsan karena begitu ketakutan dan syok melihat apa yang ada dihadapannya.

Tangannya masih memegang pistol dengan pelatuk yang sudah di tarik dan siap menembuskan pelurunya ke siapa pun yang ada disana. Hatinya masih berdegup kencang dan sangat ketakutan.

"Chan..."

Putri meraba encari letak ponselnya yang entah dimana saat Chanyeol akhirnya menghubungi dirinya malam itu

"Sayang... Kamu tadi telpon aku? Maaf aku tadi"

"Chan.. tolong.. dia disini, aku takut"

"Dia... Dia siapa? Aku pulang sekarang kamu tunggu jangan keluar kamar ya"

Dan

DOOORRR!!!

suara pistol memekakkan telinga terdengar oleh chanyeol dari ujung telepon membuat hatinya terlonjak dan ketakutan, begitu juga Fariz yang masih di depan gerbang dengan membekuk putra Kim sajangnim yang sama terkejutnya mendengar suara tembakan itu dari dalam rumah.

"Tuan.. nona putri.."

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Aku belum bisa update banyak ya.. masih gak enak badan, aku paksain buat update karena aku sayang kalian. Aku usahakan update lagi. Tunggu aja oke

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top