58
hai
ayo lanjutkan
.
.
.
Putri berusaha menghubungi chanyeol melalui ponsel milik Yoon. Seharusnya, saat ini chanyeol sudah bertemu dengan putra mereka di panti asuhan.
'tuutt tuutt'
"Halo, ini siapa?"
"Sayang.. ini aku Putri"
"Ya Tuhan, sayang.. ini beneran kamu? Sayang, aku telpon kamu daritadi tapi gak aktif aku cariin kau aku bahkan minta Daniel lacak keberadaan kamu tapi gak ketemu. Kamu ada dimana?"
"Aku.. aku ada di tempat yang aman, aku gak bisa bilang dimana. Maafin aku"
"Apa ada yang ngikutin kamu? Kamu luka? Apa mereka nyakitin kamu?"
"Aku gak apa apa, aku baik baik aja Chan.. gimana sama anak kita?"
"Dia masih tidur, aku masih di panti. Karena kata Daniel tadi, aku sama Arsya harus disini dulu sementara waktu"
"Iya.. tolong tetap disitu dulu, tunggu aku disana ya"
"Sayang, aku mohon bilang sama aku. Sebenarnya ada apa? Kenapa kamu bisa begini?"
"Ada penyusup masuk ke rumah kita Chan, dia putra dari senior Kim, yang dulu pernah aku berhentikan karena melakukan penggelapan dana"
"Kamu yakin kamu baik baik aja? Kamu pasti terluka kan?"
"Aku baik baik aja sayang, buktinya aku bisa telpon kamu sekarang"
"Aku harus disana dan dampingi kamu. Aku gak tenang disini sayang. Anak kita juga sama, aku harus ketemu kamu"
"Chan... Aku gak mau kamu sama Arsya nanti kenapa kenapa"
"Aku juga sama seperti itu, aku gak mau kamu kenapa2. Tolong, bilang sama aku kamu dimana?"
"Aku pasti kembali Chan, kamu tunggu aja. Aku gak akan lama, aku harus pastikan kamu sama Arsya gak terluka. Aku yang harus menyelesaikan apa yang aku mulai"
Chanyeol hanya bisa menghela nafas kasar mendengar jawaban putri. Dia tahu, bahwa dia sedang bicara dengan putri anisya yang tak akan membiarkan siapapun melukai nya sedikit pun.
"Aku pegang janji kamu, aku tunggu kamu disini. Aku akan jaga anak kita"
"Iya sayang.. aku janji. Bilang sama Arsya aku pasti cepet pulang"
"Hmm.. aku cinta kamu"
"I love you too Chan"
.
.
Putri meneteskan lagi air matanya, jika saja dia tak ingat kalau dirinya harus melindungi dua orang yang begitu dia cintai. Mungkin dia sudah menghambur ke pelukan hangat suaminya dan memeluk erat putra kecilnya. Tapi, dia tak bisa melakukan itu. Apa yang dihadapi sekarang adalah bentuk akibat dari perbuatannya dulu yang memenjarakan orang lain. Dia tak mau, keluarga kecilnya terlibat atas apa yang dilakukan olehnya di masa lalu.
Putri kembali mendial sebuah nomor yang dia ingat
"Aku butuh bantuan mu, bisakah kita bertemu sekarang?"
.
.
--skiipp--
"Makasih ya oppa, maaf udah ngerepotin oppa"
"Kamu harus bisa pegang janji kamu ke chanyeol dan Arsya. Aku tahu posisi kamu sulit sekarang tapi, aku yakin kamu bisa hadapi semuanya. Jangan sungkan buat minta bantuan ku kalau perlu"
"Tolong, kirim email ke Fariz oppa. Pakai sandi khusus yang biasa kita pakai"
"Oke aku ngerti..."
.
.
.
Putri melirik arlojinya, sudah hampir 10 menit dia menunggu dan dia sangat tidak tenang sekarang. Dia harus segera menyelesaikan ini.
'tuk tuk'
"Maaf membuatmu menunggu. Ini yang kamu minta, kamu bisa membuka kembali file file terdahulu dengan ini. Tapi, apa kamu yakin akan baik baik aja? Apa dia akan menerima ini?"
"Dia tidak percaya kesalahan ayahnya. Dia tidak tau apa yang diperbuat ayahnya, aku harus menunjukkan ini padanya"
"Kalau dia tetap menyakiti kamu?"
"Aku harus melakukan ini dulu. Aku harus menemui dia dan menyelesaikan ini. Aku gak bisa membuat orang menyimpan dendam padaku seperti ini terus menerus"
.
.
Dugaan putri tepat, lelaki yang menyusup itu telah menyadap ponsel nya. Sesaat setelah putri menyalakan ponsel nya. Pria itu langsung menghubungi dirinya dan tahu lokasi keberadaan nya.
Sebuah pistol kedap suara ada di tangan kanan putri. Dia bahkan memakai rompi anti peluru yang dibawakan oleh sahabat masa kecilnya yang bekerja sebagai hacker. Putri menghembuskan nafasnya perlahan dan memasuki sebuah ruangan khusus dimana pria itu menunggu nya.
"Dimana putramu sajangnim?"
"Dia tak terlibat dalam hal ini. Langsung ke inti permasalahan saja, apa yang kamu inginkan dariku?"
"Hahahaha... Kamu memang sangat to the point sajangnim, oke.. aku hanya ingin kamu membersihkan nama ayahku dan menyatakan ke media bahwa kamu telah melakukan kesalahan dan memfitnah ayahku."
Putri tersenyum pahit
"Maaf aku gak bisa lakukan itu"
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
part ini cukup panjang dan agak melelahkan, banyak adegan action dan tembak menembak nantinya.
Berasa kayak apa gitu ya...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top