54

Hai

Happy reading guys

.

.

.

"Mommy...look! Ini antik cekali"

"Arsya suka yang ini?"

"Uhmm.. alca mau ini ada di kue kakak ya mommy"

"Okay, kita beli yang ini ya"

Putri dan Arsya sekarang sudah sampai di sebuah toko khusus yang menjual bahan bahan dan peralatan untuk membuat kue dan cake. Sesuai permintaan chanyeol, putri datang dengan di antar oleh supir keluarga mereka  untuk sampai ke tempat ini. Arsya, lelaki kecil itu tampak begitu bahagia karena dia melihat banyak benda yang terhitung baru untuknya.

"Arsya, jangan jauh jauh nak. Mommy mau ambil tepung dulu sebentar"

"Iya mommy"

Entah karena menurun dari chanyeol atau memang dia punya tenaga ekstra. Arsya tumbuh menjadi anak yang sangat aktif dan banyak bergerak. Rasa penasaran yang tinggi, membuatnya selalu harus menyentuh setiap benda yang dilihatnya dan selalu menanyakan banyak pertanyaan pertanyaan yang terkadang sulit di jawab oleh putri atau chanyeol.

Seperti saat ini, dia melihat tepat ke arah sebuah alat pembuat pasta dan dia terus memperhatikan dengan seksama setiap bagian dari alat itu sambil sesekali menyentuh setiap bagian di alat itu.

"Mommy..."

"Ya sayang"

"Gimana calana bicara kelual pasta panjang dali cini?"

Putti mengambil alat itu dan menjelaskan dengan detail setiap bagian dan bagaimana bisa terbentuk pasta panjang atau spaghetti dari alat itu. Entah Arsya memahami atau tidak, putri akan menjelaskan nya dengan detail agar putranya itu tak.kembali menanyakan hal yang sama untuk kedua kalinya.

Matanya terlihat mengikuti setiap gerakan tangan Putri dan dia memberikan perhatian penuh pada setiap penjelasan ibunya sambil mengangguk anggukkan kepalanya seolah dia memahami benar ucapan ibunya itu.

.

.

.

--skiipp--

"Okay, semua nya udah terkumpul. Hiasannya udah cukup kan?"

"Uhmm.. tapi mommy, alca belum beli hadiah buat kakak"

"Arsya mau beli hadiah juga untuk kakak?"

"Iya.."

"Uhmm.. Arsya tahu kan kalau kakak ada di surga?"

"Iya ."

"Jadi.. daripada Arsya harus beli barang untuk hadiah kakak sedangkan kakak gak bisa pakai. Lebih baik Arsya hadiahkan doa untuk kakak. Atau Arsya buat sesuatu yang bisa di berikan untuk kakak nanti... Pasti kakak suka kalau tahu Arsya yang buat sendiri hadiah ulang tahun untuk kakak"

"Tapi, alca dak tahu mau buat apa mommy"

"Arsya pikirkan dulu ya, masih ada waktu kok. Sekarang, kita pulang dulu dan buat kue untuk kakak. Okay?"

"Ya mommy, alca mau bayal cendili"

Putri menyerahkan beberapa lembar uang untuk Arsya agar diberikan pada kasir untuk membayar barang belanjaan nya. Seolah olah Arsya lah yang membayar sendiri belanjaannya.

.

.

.

--skiipp--

Glutuk glutuk

"Nak, coklatnya sudah?"

"Cudah"

Arsya berlari kecil menuju ibunya untuk memberikan coklat yang sebelumnya sudah di lelehkan oleh putri. Arsya hilang dia ingin mengaduk sebentar coklatnya hingga benar benar matang.

"Mommy, coklat"

Putri menoleh ke arah putranya dan terkejut karena melihat wajah Arsya sudah penuh dengan coklat, terutama di area bibir nya. Putri memang terkejut tapi dia tak marah ataupun kesal pada putra kecilnya

Sebuah tawa keluar dari bibir Putri melihat wajah putranya

"Kamu maka coklatnya sayang?"

"Cicip aja mommy"

"Sini, mommy bersihin dulu bibirnya ya"

.

.

.

--skiipp--

Drap drap drap

Chanyeol melangkah dengan perlahan agar tak menimbulkan suara berisik. Waktu sudah menunjukkan lewat tengah malam dan dia baru saja pulang ke rumah.

Cupp

Chanyeol mengecup kening istrinya yang menghampiri chanyeol sesaat setelah masuk ke rumah.

"Kamu kok belum tidur?"

"Belum, aku sengaja nungguin kamu. Baru selesai latihannya?"

"Iya... Baru selesai terus langsung pulang, jagoan ku udah tidur?"

"Daritadi... Kamu udah makan belum? Aku buatin masakan dulu kalo belum"

"Udah kok, buatin teh hangat aja ya"

"Iya, kamu mandi dulu aja ya"

Chanyeol beranjak masuk ke kamarnya untuk mandi sementara putri ke dapur untuk membuatkan teh hangat untuk suaminya.

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top