44
hai
lanjutkan ya
.
.
.
"anakku..."
kata pertama yang diucapkan putri dan membuat seluruh yang ada dalam ruangan itu tertegun. entah sudah berapa kali dia mendapat sebuah keajaiban dari Tuhan. dan kali ini, sungguh luar biasa. saat dokter sudah memberikan vonis untuk usia nya dan kematian di hadapannya. tapi wanita ini, justru kembali membuka matanya dan bernafas kembali.
"sayang... kamu kembali?"
mata putri mulai mengerjap menyesuaikan dengan cahaya yang ada di sekitarnya. hingga samar samar sosok chanyeol terlihat tepat dihadapan nya dengan sorot mata yang penuh binar bahagia namun jejak air mata nampak jelas disana.
"chan... anak ki..ta..."
"anak kita, dia sehat sayang. dia selamat... putra kecil kita selamat sayang. ya Tuhan... terima kasih... ya Tuhan..."
chanyeol segera memeluk putri yang masih setengah sadar, dia menciumi wajah istrinya dan terus mengucapkan terima kasih pada putri karena mau bertahan untuk nya.
dokter kim tersenyum dan merasakan lega yang luar biasa, fariz yang baru saja kembali dari konferensi terbatas pun langsung masuk dan hampir tak percaya dengan apa yang ada di hadapannya. adik nya kembali, dia benar benar kembali.
.
.
.
--Skiipp--
"kondisinya masih sangat lemah, tapi semua fungsi vital nya masih baik, kita akan melakukan observasi lebih lanjut terlebih dahulu sebelum bisa mengijinkan dia pulang. terlebih, dia baru saja koma selama lebih dari satu bulan "
"baik dokter, terima kasih..."
chanyeol sekarang tak bisa berhenti menatap istrinya dan berulang kali mengecup wajah putri.
"chan..."
"iya sayang, kenapa? kamu haus?"
putri menggeleng lemah
"aku... mau lihat anak kita"
"nanti ya, setelah kondisi kamu membaik. dia pasti akan dibawa kesini bertemu dengan ibunya. asal kamu tahu, dia sangat sabar menunggu kamu bangun selama ini"
"berapa lama aku tidur?"
"satu bulan lebih, hampir dua bulan mungkin"
tangan putri meraih wajah chanyeol dan tersenyum tipis
"maaf, aku membuatmu kesulitan lagi"
"kamu gak perlu minta maaf, justru aku yang seharusnya mengucapkan terima kasih padamu. terima kasih, karena sudah mau kembali... terima kasih karena kamu mau bertahan untuk aku dan anak kita..."
"aku... bertemu putra kita tadi.."
"hmm?"
"channie... aku rasa aku sempat naik ke surga dan bertemu dengannya tadi disana. dia sangat tampan, sama seperti dirimu. atau mungkin jauh lebih tampan dari pada ayahnya"
chanyeol tersenyum mendengar ucapan istrinya
"lihat, baru beberapa jam kamu bangun. dan kamu sudah berani menggoda ku seperti ini dengan mengatakan ada pria lain yang lebih tampan dariku"
"dia kan anakmu, semua putra ku jauh lebih tampan daripada kau"
chanyeol mencubit gemas pipi istrinya yang sebenarnya tak bisa di sebut cubitan hanya sebuah sentuhan kecil yang seolah sedang mencubit.
"sudah malam, istirahatlah. aku tak bisa menemani dirimu di atas ranjang dulu karena selang selang ini yang akan mengganggu pelukan hangat ku untukmu."
greepp
"chan..."
"hmm..."
"jangan menjauh"
"aku gak menjauh sayang, aku tidur tepat di bawahmu. kamu bisa mendengar suara dengkuran ku malam ini setelah sekian lama"
"apa suamiku sudah tidak mendengkur lagi?"
"lebih tepatnya, aku sulit untuk tidur karena aku takut akan kehilangan dirimu begitu aku bangun nantinya."
putri diam, dia tahu kondisinya begitu mengguncang chanyeol. sorot mata khawatir dan ketakutan masih nampak jelas disana. hingga putri kembali merentangkan tangannya untuk memeluk chanyeol
"aku mencintai kamu, aku minta maaf"
"aku juga mencintai kamu, sangat... terima kasih karena sudah kembali sayang"
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
yeyy putri bangun, ada yang seneng putri nya balik lagi? apa malah jadi team yang berharap kalau putri meninggal aja?
perlu aku buat versi sad nya?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top