42
hai
ayo lanjutkan
.
.
.
sudah selama lebih dari satu bulan putri koma dan terus terbaring di tempat tidurnya. selama itu pula praktis seluruh kehidupan chanyeol sepenuhnya berpindah ke rumah sakit, dia tak membawa bayinya pulang karena setiap harinya bayi kecil itu akan melakukan kontak fisik dengan ibunya.
hal itu, tak lain untuk dapat membantu memulihkan kondisi putri dan membuat bayi itu tidak kehilangan sosok ibunya.
berita tentang kondisi putri yang koma dan kelahiran bayi mereka menjadi trending topik dan menjadi bahan perbincangan di berbagai media baik elektronik atau pun media massa lainnya bahkan media asing sekalipun telah menyebarkan berita ini.
profesionalitas seorang park chanyeol yang masih tetap menjalani kegiatan nya bersama EXO dan menyapa penggemar dengan senyuman khas nya juga menuai banyak pujian dari berbagai kalangan. segala apa yang sedang di alami olehnya, membuat sosok chanyeol menjadi jauh lebih kuat. dia tak pernah sedikitpun kehilangan kepercayaan pada dirinya sendiri, bahwa suatu saat istri yang begitu dia cintai akan kembali dan berkumpul bersama dengannya dan putra kecil mereka.
dia selalu membawa surat yang ditulis oleh putri, juga sweater buatan istrinya itu kemanapun dirinya pergi.
.
.
.
--Skiipp--
--02.14 A.M.--
cklek...
sudah hampir dini hari dan chanyeol baru saja kembali dari kegiatannya dengan EXO, dia terus berjalan menghampiri sosok istrinya yang masih terbaring lemah dengan selang yang menempel di sekujur tubuhnya.
"aku pulang sayang... apa ada yang mengunjungi kamu selama aku pergi tadi?"
"...."
"cepatlah bangun sayang... aku merindukan kamu..."
"..."
"ah... tadi aku baru menengok baby channie dan cheonsa... mereka baik baik saja dan sangat merindukan ibunya, apa kamu tak merindukan mereka sayang? aku mencintai kamu"
chanyeol mengecup kening putri dan mencium kedua tangan istrinya yang sama sekali tak merespon ucapannya. rasanya ingin sekali chanyeol merasakan pelukan putri sekarang. dia sangat lelah, amat sangat lelah dan pelukan istrinya adalah obat paling manjur untuk bisa menghilangkan seluruh rasa lelah yang dirasakan olehnya saat ini.
.
.
chanyeol selesai membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaian. dia kembali mengecup kening putri sebelum dia beranjak ke sebuah kasur kecil di dekat ranjang putri. chanyeol membaringkan tubuhnya disana dan mulai memejamkan matanya.
dia langsung tertidur beberapa menit setelahnya, hingga tanpa di sadari oleh chanyeol salah satu jari putri bergerak. pergerakan yang sangat kecil dan hampir tak terlihat, hanya sesaat. hanya sesaat... dan chanyeol tak menyadari nya.
.
.
.
--Skiipp--
--10.00 A.M.--
"oh, maaf membangunkan anda tuan, saya hanya akan mengganti infus dan melakukan pemeriksaan rutin terhadap kondisi vital nyonya park"
"hmm.. tak apa, ini juga sudah cukup siang"
chanyeol mulai bangkit dan melihat perawat itu menyuntikkan beberapa obat baik melalui selang atau infus yang terpasang di di tangan putri. dada chanyeol selalu saja terasa nyeri saat melihat putri yang harus terus menerima banyak obat di tubuhnya. dia tak bisa membayangkan bagaimana hancur nya tubuh putri yang dipenuhi oleh obat obatan seperti sekarang.
hingga...
tanpa sengaja, perawat itu kembali melihat pergerakan kecil dari jari putri saat dia menyuntikkan antibiotik melalui selang infus nya, cairan antibiotik memang akan menimbulkan rasa pegal jika di suntikkan dan putri... dia merespon rasa itu dengan menggerakkan jarinya.
"n-nyonya park... di-dia...bangun..."
langkah chanyeol berhenti dan langsung berbalik ke arah putri
"apa?"
"tadi... itu, nyonya park. dia menggerakkan jarinya sedikit saat saya memberikan suntikan ini."
"ya Tuhan, sayang... sayang... kamu bisa denger aku? sayang, ini aku... ayo bangun sayang..."
perawat itu langsung keluar untuk mencari dokter kim dan fariz, sementara chanyeol amsih terus memanggil nama putri tanpa henti.
.
.
.
--puu--
"chanyeol... kamu dimana? aku takut..."
putri berjalan di tengah ruangan putih sendirian, dia mendengar suara suaminya tapi tak bisa melihat sosok suaminya dimanapun.
langkah kakinya terus menerus berjalan hingga dia terjatuh karena kelelahan
"aku dimana... kenapa aku terus disini... "
'putri... sayang, anak kita merindukan kamu...'
suara chanyeol kembali mendengung di telinga putri
"benar, anakku... suamiku... aku, aku harus menemukan mereka..."
.
.
tiiiiiiiiiiiiiiittttt
monitor menunjukkan garis lurus saat itu, membuat tubuh chanyeol seketika membeku.
"enggak... putri !!!!"
.
.
.
HAYOOO PUTRI JADI MENINGGAL APA HIDUP?
WWKWKWK
BINGUNG YAA... TUNGGU PART SELANJUTNYA YA
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top