30

hai

lanjutkan ya...

.

.

.

putri sekarang berada di depan makam baby channie. putra pertamanya dengan chanyeol itu, dia menaburkan satu keranjang penuh bunga mawar putih yang ditanam sendiri olehnya. dan dia juga membawakan bunga lili putih dan tulip putih kesukaannya.

"sayang... gimana kabar kamu nak? maaf mommy baru sempat kesini ya sayang"

putri berusaha keras untuk menahan air matanya agar tak mengalir keluar saat menyapa putranya itu. makam itu, sekalipun putri jarang mengunjungi makam putra nya beberapa waktu belakangan tapi, kondisinya yang begitu bersih dan terawat menjadikan putri paham siapa yang melakukan ini semua

"papah kan selalu kesini, ya kan sayang?"

ucapan chanyeol pun menjawab semua pertanyaan putri. seperti yang di ucapkan sebelumnya, chanyeol selalu menyempatkan dirinya untuk menjenguk makam putranya dan membersihkan makam itu sekaligus membawakan bunga segar di sana.

"sayang, sebentar lagi adik kamu mau lahir..."

putri terus bercerita di makam putra kecilnya sambil memegang nisan putranya tanpa henti. dia bahkan tertawa kecil saat bercerita, seolah dia benar benar sedang mendongeng pada putranya. terkadang, melihat putri seperti ini membuat hati chanyeol terasa sakit. kehilangan besar itu masih terasa jelas dari sorot mata istrinya. begitu juga dengan dirinya sendiri.

.

.

.

--Skiipp--

"sayang, aku dapet telpon dari manager hyung. mendadak latihannya maju jadi hari ini, tapi siang. gimana donk? kita gak jadi ke tempat mamah"

"ya udah aku aja yang ke tempat mamah"

"sendirian? enggak, gak boleh"

"kenapa?"

"kamu masih hamil besar sayang, kamu bawa badan kamu aja susah. mau keluar keluar sendirian. gak boleh"

"kan ada mamah sayang, lagian ini cuma ke rumah mamah aja kok"

"gak, sekali aku bilang enggak ya enggak boleh. kamu tiap ketemu mamah selalu ada aja yang di pegang. mamah selalu cerita sama aku, nanti kamu malah gak bisa istirahat apalagi aku gak disana nanti"

"terus gimana?"

"ya aku anter kamu pulang aja dulu ya.. soal ke rumah mamah gampang lah, mamah juga paling langsung ke rumah kita kalau tahu dan denger suara itu"

putri tersenyum tipis menanggapi chanyeol yang sudah tak bisa di bantah lagi keinginannya

"ya udah.. terserah kamu aja"

chanyeol pun melajukan mobilnya kembali ke rumah setelah sebelumnya mampir ke restoran langganan mereka untuk sarapan dan membawa pulang beberapa menu makanan yang putri sukai dari restoran itu.

.

.

.

"baik baik ya di rumah, kalau ada apa apa kamu telpon aku, atau kamu bisa telpon fariz"

"iya sayang"

cupp

"aku berangkat dulu ya"

.

.

--Skiipp--

putri masih meneruskan setiap kegiatannya sebagai ibu rumah tangga dengan memasak dan mengurus rumah tentu saja di bantu oleh ahjumma. karena kondisi tubuhnya yang sudah mulai mudah lelah dan perutnya yang membesar hingga membuat dia cukup terbatas ruang geraknya.

kekhawatiran chanyeol memang sangat beralasan karena putri masih tidak bisa diam, di saat kandungannya semakin membesar

hingga

"auhhh..."

putri merasakan perutnya seperti di cengkeram dengan kencang. terutama di bagian bawahnya. dia sampai memegangi perutnya dan mulai berkeringat

"kenapa nak? mommy buat kamu capek?"

ucap putri mengelus perut buncit nya. dia duduk di kursi makan sambil sesekali merintih menahan rasa sakit di perutnya

'gak mungkin aku melahirkan sekarang kan?'

dia berusaha mencari ponsel nya dan menghubungi chanyeol. tapi, tak ada jawaban. hingga dia menelepon dokter kim untuk datang ke rumah dan memeriksa kondisinya.

"yang kuat ya nak... mommy mohon"

ucap putri sambil memegangi perutnya, keringat dingin terus keluar dari tubuhnya

.

.

.

spoiler :

"aku harap hasil testnya tidak seperti perkiraan ku puu, kalau memang benar. kamu kemungkinan tidak bisa melahirkan bayimu dengan selamat. entah kamu atau bayimu, salah satu dari kalian akan meninggal di meja operasi"

"apa aku harus kehilangan bayiku lagi? apa aku harus buat senyum chanyeol pudar karena kehilangan anaknya untuk yang kedua kali?"

"rahasiakan ini dari suamiku. apapun yang terjadi, anakku harus tetap hidup. entah dengan nyawaku sekalipun, aku akan menyerahkan nyawaku untuk anakku dan kebahagiaan chanyeol"

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

gimana?

bakal ada konflik lagiiii

eeeaaaaa

wkwkwkwkwk

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top