27

hai

karena banyak dari kalian yang pengen tetep update dan gak mau aku hiatus, aku berusaha buat kabulin keinginan kalian ya

jadi aku harap jangan sider dan tetap support story aku ya...

.

.

.

--08.00 A.M--

matahari pagi yang bersinar terang pagi itu. cahayanya sampai membuat sepasang mata yang tengah terlelap kini mengerjap perlahan dan akhirnya terbuka dengan sempurna. 

chanyeol merasakan ranjang disampingnya sudah kosong dan dingin, pertanda istrinya sudah bangun lebih dulu beberapa waktu sebelum nya.

dia bangkit dan duduk di tepi ranjang nya untuk mengumpulkan nyawanya dulu pagi ini, rasa kantuk masih dirasakan olehnya. tapi, keberadaan putri saat ini membuat nya harus segera bangun dan melihat kondisi istrinya.

seperti yang diketahui, 4 jam sebelumnya tepat dini hari tadi... putri baru saja muntah muntah hingga membuat chanyeol ikut lemas melihat keadaan istrinya itu. dengan langkah yang masih sedikit terseret karena lemas, chanyeol menuruni anak tangga satu per satu menuju lantai satu rumahnya

"sayaangg.. kamu dimana?"

"...."

"sayaangg..."

chanyeol mengitari seisi rumah dan tak menemukan putri, dia hampir saja merasakan panik yang luar biasa kalau saja dia tak melihat sosok istrinya tiba - tiba muncul dari balik pintu depan.

"kamu dari mana?"

"kamu udah bangun? aku baru nyari sarapan.. aku pengen makan pancake madu di tempat biasa kita beli"

chanyeol mendekat ke arah putri dan memeluknya

"kenapa gak bangunin aku dulu sih? naik apa kesana? sama siapa? jam berapa kamu perginya? tahu gak, aku khawatir banget sama kamu. aku pikir kamu kemana"

putri tersenyum dalam dekapan chanyeol. tangannya terangkat untuk membalas pelukan hangat suaminya.

"gak tega aku bangunin kamu nya. kan kamu baru pulang pagi tadi, lagian tempatnya deket jalan kaki aja udah sampek kok. sekalian aku jalan jalan pagi, kata mamah kalo lagi hamil harus banyak jalan jalan biar melahirkan nya gampang"

chanyeol melepaskan pelukannya dan menatap wajah putri. tangannya menangkup wajah istrinya dan mengecup bibir putri singkat

"lain kali, kalo mau apa apa tuh bilang dulu. kamu mending bangunin aku jam berapa aja daripada aku harus biarin kamu sendirian jalan di luar rumah. mana masih pagi begini, kalo ada yang jahatin kamu gimana?"

"suamiku sayang, kamu kayaknya masih belum sepenuhnya sadar ya? aku udah tinggalin notes kecil di meja kamar kita. aku bahkan udah buatin teh hangat buat kamu sebelum pergi tadi"

"ha? masa? kok aku gak liat?"

putri tersenyum dan sedikit berdecih mendengar jawaban chanyeol

"makanya, jangan panik dulu sayang. lagian penjual pancake nya tuh cuma di ujung jalan blok kita yang jaraknya cuma 5 rumah dari rumah kita kalo kamu masih lupa"

"sejak kapan itu penjual pancake jualan di situ?"

putri mengangkat bahunya sambil berkata

"gak tahu, sejak negara api menyerang mungkin?"

"sayang... kamu pikir ini avatar apa?"

"ya lagian kamu aneh, orang dari awal itu orang udah jualan disitu kok"

"masa sih? kayak nya bukan di situ kan ya?"

"udah udah, kamu mending mandi dulu aja sekarang... aku udah beliin pancake buat kamu juga"

"morning kiss?"

cupp

"udah kan? udah sana mandi mandi ah..."

"heheh.. jangan kabur lagi ya"

"iyaa... udah sana cepetan"

chanyeol baru saja akan naik ke kamarnya, saat dia tiba - tiba teringat sesuatu dan kembali ke tempat putri berada

"kenapa?"

"kamu udah gak papa? masih mual gak?"

"enggak.."

"hmm... ya udah, kalo mual lagi bilang ya"

"iya sayang"

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top