190 (SEHIDUP SEMATI II)
Hai
Lanjut
.
.
.
Operasi akhirnya dimulai.. semua keluarga menunggu putri di ruang tunggu khusus pasien yang ada disana. Pengawal terus berjaga ketat di luar ruang sakit dan di sekitar ruangan operasi karena ada banyak paparazi yang mencoba mengambil gambar selama operasi putri berlangsung. Entah dari mana mereka mendapatkan informasi tentang keberadaan putri juga Chanyeol dan kondisi terbaru putri saat ini hingga dengan cepat mereka sudah berkumpul di depan rumah sakit hanya untuk bisa mengambil berita dari kondisi putri saat ini.
"Bagaimana bisa ada banyak wartawan disini?"
"Kami minta maaf karena kelalaian kami, berita ini akhirnya bisa tersebar tuan muda. Tapi kami akan segera mengatasi ini dan meminta mereka untuk pergi dari rumah sakit"
Fariz sudah bersungut-sungut dan terlihat cukup memendam amarah yang luar biasa. Di saat kondisi adiknya yang sudah seperti ini, masih saja ada banyak orang yang justru membuatnya jadi berita.
Artikel yang beredar selama ini saja sudah cukup membuat dirinya maupun Arsya dan chanyeol geram karena menuliskan segala hal yang sama sekali tak berdasar dan tak memiliki fakta apapun, tapi sekarang ditambah lagi dengan ini semua.
"Cepat bereskan, dan untuk berita yang sebelumnya sempat beredar di luar sana. Katakan pada mereka semua... Jika sampai mereka tidak menarik berita itu dari peredaran dan meminta maaf secara resmi dan terbuka pada kita, maka tanpa segan kita akan melakukan tindakan hukum dan bahkan memblokir ijin mereka untuk beroperasi lagi."
"Baik tuan muda"
Fariz mengusap kasar wajahnya dan kembali menuju ke ruang tunggu operasi dimana adik ipar dan keponakan juga beberapa member EXO yang lain ada disana. Tapi sebelum dia sempat sampai ke tempat itu, ada sebuah tangan yang menahan tubuhnya.
Sehun..
Lelaki itu entah datang dari mana dan sejak kapan kini sudah berada tepat di hadapan Fariz dengan nafas terengah, peluh sudah membanjiri kening dan sebagian tubuhnya yang terlihat oleh mata Fariz.
"Kamu.. kok bisa disini?"
"Noona.. dimana Noona?"
Tanya Sehun dengan nafas tersengal dan memegang dadanya yang terus naik turun mengatur nafasnya sendiri
"Dia lagi di ruang operasi sekarang"
Brukk
Sehun lemas, dia tak kuat lagi menahan tubuhnya sendiri. Selain karena rasa khawatir yang besar terhadap putri yang dia anggap kakak perempuan nya sendiri. Tapi juga karena rasa lelah karena dia baru saja menyelesaikan syutingnya dan langsung menuju ke rumah sakit tanpa menunggu waktu istirahat.
"Kamu baik baik aja hun?"
Fariz terlihat cukup khawatir melihat kondisi Sehun yang memucat. Tapi maknae itu menggeleng dan sedikit memamerkan senyumnya, berusaha menunjukkan jika dia baik baik saja.
Fariz.. yang seorang dokter tentu saja mampu membedakan yang mana Anatar benar benar baik baik saja atau hanya pura - pura. Dengan segera dia memapah Sehun dan di bawa ke ruang gawat darurat.
"Aku gak perlu kesini Hyung"
"Kamu pikir, Noona mu akan senang melihat adiknya menemui dirinya dengan kondisi semacam ini?"
Fariz menuntun Sehun ke sebuah bangkai disana dan memberikan nya minuman juga memeriksa kondisi vital dari lelaki itu.
"Hyung.. Chanyeol Hyung dan Arsya, apa mereka baik baik saja?"
Fariz diam, dia terus memeriksa Sehun tanpa menjawab apapun.
"Hyung.. tolong jawab pertanyaan ku.. aku khawatir pada mereka semua terutama pada Arsya"
"Sehun-aa.. aku rasa kamu tahu jawabannya bahkan sebelum aku menjawab kan?"
Sehun memejamkan matanya frustasi, membayangkan sahabat yang sekaligus kakak laki-laki untuknya, keponakan yang begitu dia sayangi dan Noona nya.. kini sama sama berdasarkan di kondisi yang tak baik saat ini.
"Sehun-aa.."
"..."
"Aku rasa.. kita akan kehilangan dua orang sekaligus dalam waktu yang tak jauh berbeda"
Ucap Fariz sambil memasangkan infus di tangan Sehun
"Apa maksud Hyung? Hyung gak akan lakukan macam macam karena kondisi Noona kan? Hyung gak akan bertindak bodoh kan?"
"Bukan hun, bukan aku.. dan aku rasa, aku juga tak akan mengambil tindakan bodoh begitu sekalipun aku tahu bagaimana kondisi adik kembarku sekarang"
"Lalu, apa maksud Hyung mengatakan hal itu padaku"
"Apa kamu tahu alasan kenapa Chanyeol tak lagi menolak permintaan putri untuk pergi berlibur hingga berbulan bulan lamanya di tengah pengobatan dan perawatan yang di jalani oleh putri selama ini?"
Fariz menghembuskan nafas panjang.
"Kamu tahu cinta sejati? Cinta yang bahkan tak bisa kamu temui sekalipun itu mungkin dengan istrimu sendiri nanti..."
"..."
"Seseorang akan di sebut cinta sejati dengan pasangan nya jika mereka saling mencintai sampai akhir nafas mereka dan jika mereka hanya di pisahkan oleh maut yang digariskan Tuhan... Juga.. karena satu hal.."
"Apa itu Hyung?"
"Yaitu di saat pasangan nya pergi menghadap Tuhan, maka pasangannya yang lain yang masih di dunia tidak akan bertahan lama dan akan segera menyusul pasangannya menuju ke tempat yang sama... Itu yang namanya cinta sejati. Karena mereka diciptakan untuk saling melengkapi dan mendampingi satu sama lain, jadi jika salah satunya pergi.. maka yang lain juga harus ikut pergi menyusul pasangan nya. Dan menjaga pasangannya juga cinta mereka berdua di atas sana"
Sehun terdiam, cukup lama untuknya bisa mencerna ucapan Fariz dan setiap kalimat perumpamaan yang keluar dari bibir Fariz dengan tatapan yang kosong itu. Sampai akhirnya dia menyadari satu hal...
"Chanyeol Hyung sudah siap.."
Fariz mengangguk lemas
"Hyung bukan saja sudah siap melepaskan putri Noona.. tapi juga siap untuk mendampingi Noona sampai kapanpun... Itu maksud Hyung?"
Fariz kembali mengangguk lemas.
Kini air mata Sehun jatuh berurai, dia bahkan sampai terisak mengingat bagaimana interaksi dan hubungan nya selama ini dengan keluarga itu.
Membayangkan akan kehilangan putri saja sudah sangat berat untuknya, terlebih jika Hyung nya itu harus ikut pergi juga.
"Arsya..."
"Aku harap kamu bisa di samping Arsya jika sampai hal itu terjadi hun.. aku hanya punya kamu dan yang lainnya yang bisa ikut menjaga dan membimbing Arsya jika hal itu terjadi"
"Iya Hyung, aku ngerti.."
Sehun mengusap kasar air matanya dan duduk di kursi roda yang ada di samping bangkar. Dia ingin segera menemui Hyung dan keponakannya. Dia ingin memeluk erat keluarga kecilnya yang begitu dia cintai sepenuh hatinya.
.
.
--skiipp--
Sehun kini menatap setiap wajah yang ada di sana...
Suho..
Jongdae..
Baekhyun..
Minseok...
Semuanya terlihat begitu khawatir dan ketakutan setengah mati sekarang. Dia melihat sorot mata sedih dan redup di mata semua Hyung yang dia cintai, dan itu semua hanya karena satu alasan.. karena adik kecil mereka itu sedang berada di ruang operasi dan berjuang melawan hidup dan mati.
Dan ada dua sosok yang mencuri perhatiannya lagi...
Chanyeol...
Dan Arsya...
Kedua lelaki itu tampak duduk berdampingan sambil Arsya yang terus mengusap punggung ayahnya. Seolah menyalurkan kekuatan yang sebenarnya Arsya sendiri tak miliki saat ini... Lelaki muda itu nampak begitu hancur dan terpukul.
Bahunya merosot dan wajahnya berantakan, jejak air mata terlihat jelas di wajahnya dan ada bekas isakan yang masih terlihat dari nafasnya yang sedikit tersengal
Chanyeol sendiri jauh lebih parah..
Lelaki yang biasanya sangat bersemangat itu kini bahkan tak mampu tersenyum lagi.
Dia menjambak rambutnya sendiri dan menunduk dalam sambil meremas rambutnya.
"Putri... Putri... Sayang.."
Kata kata itu yang bisa sehun dengar dari bibir hyung nya.. hanya ada satu nama yang tak lain adalah nama dari Noona ya..
Air mata Sehun kembali berurai.. dia mendekat ke arah Chanyeol dan menarik lelaki besar itu kedalam pelukannya...
"Hyung..."
"Sehun.."
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top